Halo, selamat tiba di portal dunia suka-suka, daerah untuk mencari info dan gudangnya referensi. Setelah sebelumnya saya membagikan referensi puisi tentang kemerdekaan yang sanggup menumbuhkan semangat patriot dan jiwa nasionalisme, pada kesempatan kali ini saya akan kembali membagikan puisi dengan tema puisi nasihat.
Daftar Isi
Puisi Nasihat
Ada beberapa jenis genre puisi, salah satunya ialah puisi nasihat. Sesuai dengan namanya puisi ini berisi sebuah petuah atau pesan yang tersirat yang dibentuk semoga sanggup menciptakan seseorang menjadi eksklusif yang lebih baik dari sebelumnya. Bagi kamu-kamu yang sedang gundah atau sedang terkena kasus mungkin dengan membaca puisi yang saya jabarkan nanti sanggup sedikit menghibur anda-anda sekalian. Berikut ialah rujukan puisi nasihat
Baca juga 45+ Kumpulan Contoh Puisi Ibu, Sahabat, Sedih, Galau, Lama
Puisi Untuk Penyemangat
Kerja Keras
Aku pulang dengan penuh lelah
Tatapan yang tak ada makna
Keringat yang bercucuran di wajah
Dengan satu cita-cita hanya ingin mencari berkah
Berkah yang didapatkan dari suatu kerja keras
Dimana kerja keras ini memang harus ku lakukan
Semata mata demi keluarga yang jauh di sana
Dan semoga semua usaha ini takkan sia-sia
Walaupun diri ini seringkali kehujanan
Walaupun diri ini seringkali tertekan
Tetapi saya tak takut akan semua keadaan
Karena didalam doa ku kepada tuhan
Diriku selalu meminta semoga dimudahkan semua persoalan
Kelak kerja keras yang ku lakukan
Dapat membuahkan hasil yang memuaskan
Agar diriku selalu bisa menawarkan kebahagiaan
Dan menuntut masa depan dengan penuh keberhasilan
Created by : M’sa
Bersabarlah
Ada jalan yang teramat jauh
Dalam perjalananku
Siapapun bisa saja terjatuh
Tenggelam ke dalam kekecewaan
Belajar berteman dengan kesabaran
Sakit, sulit
Memang
Karena nirwana tidaklah murah
Jangan terlalu larut dalam kesedihan
Jika air mata membuatmu bertahan
Keluh kesahmu melepaskan beban
Keluarkan saja
Karena tidak ada yang salah dengan semua itu
Yang salah ialah ketika kau mulai memendam kebencian
Yang kemudian perlahan mengikis kesucian
Jika bagimu tidak mudah
Untuk sekedar mengeluarkan air mata
Maka tersenyumlah
Dan nikmati rasa sakit itu
Karena ketika ini kau merasa sendiri
Jadi biarkan kesendirian itu menemanimu
Jika tidak ada satupun yang melihatmu dan memahami mu
Tersenyumlah
Karena ketika itu
Hanya yang maha melihat yang selalu melihatmu
Memahami mu..
Contoh Puisi Nasihat 3
Kosong melompong- kosong bagai O (nasihat)
Kosong jadi kopong kosong di dalam tong
Kosong jiwa melolong
Sombong jiwa yang kosong
Kosong yang menghampakan
Damba setiap perbuatan
Kosong yang menyesakkan
Setiap insan melambai tangan
Kosong itu nirmakna ia hampa tak berharap
Kosong melompong – kosong bagai O
Kosong raga polong, keramaian yang berbohong
Kosong yang mengheningkan
Damba setiap perbuatan
Setiap insan menabur cerca
Berlubang dimakan pepatah “tong kosong nyaring bunyinya”
Created by : Jamal W
Puisi Nasihat untuk Kawan
Pesan Untuk Sang Egois
Sungguh egois dirimu
Mau disapa, tapi menyapa tak mau
Mau dimengerti, tapi mengerti tak mau
Sugguh memprihatinkan dirimu
Seharusnya kasihanku ini tak perlu
Tapi kau tak pernah paham akan hal itu
Seandainya kau tahu
Egois tak akan meninggikanmu
Masihkah kau akan begitu?
Mempertahankan perilaku bodohmu
Berusahalah mendapatkan apappun
Kekurangan mu
Sebab egois tak akan menciptakan segan
Apalagi menciptakan mereka akan terhormat
Adanya..
Mereka akan menjauhi dirimu
Membenci bahkan menyumpahi
Lalu, hidupmu akan terasa sepi
Ini konkret bukan mimpi
Berubahlah Makara Baik
Istirahatlah fisikmu jangan terlalu mengejar
Kenikmatan duniamu
Istirahat dan perbaiki kekosongan sholatmu
Karena itu yang pertama kali ditanya di alam kubur
Allah menunggumu berubah jadi baik
Untuk nantinya hidup
Dan masa depanmu baik
Dilangit sana sedang ada seseorang
Yang sangat membutuhkan sumbangan doa mu
Siapa dia? Ibu mu..
Bidadari tanpa sayap anggun yang sangat baik
Pembangkit semangat
Dikala redupnya jiwa kemalasanmu
Berdoalah untuknya
Agar ia bahagia
Dan besar hati telah melahirkan mu
Dekatilah Rabb Mu
Terluka itu sakit
Memang
Terlebih bila luka itu ialah luka yang membekas
Terbalut kenangan yang enggan benci
Memeluknya
Jika mampu
Siapapun ingin menukarnya dengan
Sesuatu yang bisa membuatnya
Menjadi baik, bahagia
Jadi bila kau bertanya apa itu bahagia
Aku akan membisikan jawaban itu padamu
“Dekatlah dengan-Nya”
Karena ada sebentuk senang yang sejati
Di sisi-Nya
Merasa Sedih
Berapa usang kau sendiri?
Banyak hal yang telah dilalui dengan aneka macam musim
Diantara air mata dan luka
Hal itu sering kau tanyakan
Kau tahu sendiri bukan masalah
Yang kasus ialah ketika kita
Mempermasalahkannya
Bukakankah Dia (Tuhan-Mu) selalu bersamamu
Dimanapun kau berada?
Atau tanya kedalam
Apakah hati pemiliknya menjauh dari mengingat-Nya?
Hingga selalu merasa sendiri dalam sepi
Padahal hakikatnya ada yang selalu menemani,
Mengaswasi dan mencatat apa yang dilakukan
Kembali ke Jalan Allah
Created by : Nurul P. Silalahi
Dia
Berada dalam keterpurukan dengan sejuta luka
Berada di kesunyian yang dalam
Memaksanya tuk karam dalam diam
Kadang ia merasa tak bisa tuk sekedar bernafas
Menghirup indahnya ramai dunia
Dia tetap merasa hampa
Seperti berada dalam gua renta di pelosok pulau
Walau ramai dunia telah menerkam
Dia tetap merasa sendiri dalam hidup
Dia bertanya-tanya
Apakah yang ia cari dalam hidup?
Kenapa gelisah selalu menghujamnya?
Kenapa hening berlari menjauh darinya?
Dia mencari jawaban
Menelisik setiap lembar hitam yang kelam
Mencari makna hidup yang fana ini
Ketika isyarat-Mu memasuki jiwanya
Tiba-tiba ia tersadar
Dia merasa ibarat tertimpa Gunung Sinai
Dia merasa Tertusuk pedang samurai yang sangat tajam
Dia telah menemukan jawaban pertanyaannya
Tujuannya ialah untuk nirwana yang indah
Dia gelisah sebab tak bersahabat dengan-Mu
Tenangnya berlari menjauh sebab ia jauh dari-Mu
Kini sadarnya telah pulih
Tanpa Engkau Ya Allah
Dia bukan apa-apa
Dia tak akan bisa menjalani jembatan panjang yang fana ini
Penyesalan tiba menyerbunya
Seperti pasukan perang yang sangat kuat
Yang menghantam ulu hatinya
Saat itu lautan di matanya tumpah
Tak sanggup menahan banyaknya muatan sedih di hati
Tak sanggup menahan sesal yang bertumpuk
Sejak itu ia putuskan untuk berubah
Dia akan berada di jalan-Mu yang benar Ya Allah
Walau terlalu usang tersadar dari kelalaian
Walau ia dulu kotor dilumuri dosa
Walau dulu ia hina di mata mereka
Dia akan tetap akan berubah
Dia akan berhijrah di jalan-Mu
Awalnya mungkin tak mudah
Dia harus mengarungi samudra godaan
Dia harus melintasi jalan berduri
Banyak yang memperolok-olok dia
Mengatainya sok suci sebab mengenakan epilog aurat
Namun semua itu ia lalui
Segala resiko harus ia hadapi
Ia merasa ini masih awal perjalanan hidupnya
Karena ia sudah memantapkan hati
Tuk berhijrah dijalan Allah
Tuk setia mengasihi Allah semata
Kini terbukti sudah
Gelisah tak lagi menghampirinya, hening sekarang menjadi cirinya
Setiap hari baginya terasa lebih bermakna
Itu semua sebab Allah semata
Karena Allah yang Maha pengampun, dan penyayang
Yang menyembuhkan matanya yang buta akan kebaikan
Mengobati telinganya yang dulu tuli akan perintah Allah
Selagi waktu belum berhenti berdetak
Selagi Allah masih berikan nafas kehidupan
Sadarlah..
Sadarlah dan tanyakan pada hati
Apakah senang dunia lebih terasa nikmat daripada surga?
Manakah yang lebih saudara inginkan
Surga atau neraka?
Bukankah Allah ialah penguasa seluruh negeri fana ini?
Bukankah Allah menawarkan nikmat yang sangat banyak?
Manusia memang tak pernah puas
Selalu merasa kurang dan selalu ingin lebih
Lebih suka memburu dunia dari akhirat
Lebih suka harta berlimpah dari Al-qur’an
Wahai Saudara
Hijrah tak akan membuatmu miskin
Justru tak berhijrah membuatmu miskin
Miskin akan bekal tuk masuk kedalam bahagia
Bahagia nirwana yang kekal di akhirat
Wahai Saudara
Jangan takut menutup auratmu
Takutlah akan siksa nerakanya yang sangat menyakitkan
Lebih sakit dari kicau hina yang dilontarkan manusia
Lebih sakit dari terbakar api yang membara
Wahai Saudara
Cepatlah kembali ke jalan-Nya
Tiada jalan yang lebih indah daripada jalan yang di ridhoi Allah
Lebih indah dari rumah glamor berlapisi emas berlian
Lebih indah dari senang apapun di Negeri Fana
Karena jalan-Nya menuntunmu ke surga
Puisi Nasihat untuk Para Pemuda
Generasi Akhir Zaman
Yang terlena oleh bagak diri
Merampas rindangnya alam ibu pertiwi
Mengguncang madani dengan rekonsiliasi predestinasi
Entitas yang tak tersebut
Entitas yang arupadatu
Mampu tampil bersamanya jiwa arogan bertangan syiwa
Nyatanya saya tergulung
Bersama emosi yang mendayung negeri ini
Nyatanya saya terus menatap
Pada sorot mata di bawah hingar bingar
Yang memandang hanya pada kata
Yang tak pernah bertanya
Yang tersesat oleh liku tanpa keyakinan
Terhilang dalam carut marut ilusi
Lebam oleh kejayaan yang fana
Ada apa dengan negara khatulistiwa kita
Apakah tiada lagi hijaunya qalbu di atas sajadah
Apakah tiada lagi kerendahan diri para hamba
Rotasi kehidupan dikuasai matrealistis duniawi
Wahai para khalifatullah yang terorganisir oleh halaqah
Pada suatu apa kita menyeru di atas buwana ini
Jika bukan untuk suatu Dzat yang merajai alam semesta ini
“Maka nikmat Tuhanmu manakah yang engkau dustakan?”
“Kum faandzir!” Wahai para hamba yang dirahmati olehNya
Bangkitlah dan hentikan foya-foya di atas bumi tercinta
Hijrahkanlah tanah ini, tanah airku Indonesia
Seperti hijrahnya Umar bin Khaththab kepada rahmatan lil ‘alamin
Hijrahkanlah dengan ukhuwah islamiyah
Bergegaslah mengepak asamu para perindu syahid
Berjalanlah dengan kerinduan akan surgaNya
Berikanlah hartamu di atas jihad fi sabilillah
Tunaikanlah transaksi jual beli jiwamu dengan sang Khaliq
Yang kami rindukan, negeri madani yang akan kami perjuangkan, para generasi terbaik akhir
Zaman
Created by : IFZ
Contoh Puisi Nasihat Bahasa Inggris
Before you judge my life
My past or my character
Walk in my shoes
Walk the path i have
Traveled, live my sorrows
My doubts, my fear, my pain
And my laughter..
Remember, everyone
Has a story
When you’ve lived my life
Then you can judge me..
Puisi untuk Kekasih
Contoh Puisi Nasihat 11
Persimpangan ini
Kemanakah saya melangkah
Jika rindu ialah sesuatu yang salah
Pergilah tinggalkan saya dalam sepi
Jangan lagi
Usik diriku meski saya tak tahu
Kemana lagi saya berlalu
Pergilah..
Jika ini ialah sebuah keputusan
Dan ku tahu ini ialah sebuah pesan
Agar asa sepenuhnya pasrah
Jangan kembali
Rindu
Karena sepenuhnya qalbu ini milik-Mu
Puisi Nasihat untuk Bertoleransi
Rasa tenggang
Keragaman..
Menjadi hal yang harusnya lumrah di negri ini
Ini warisan nenek moyang
Yang jangan pernah kita tentang
Kita insan hidup berdampingan
Tak usah seolah engkau merasa yang paling benar
Itu hanya menciptakan suasana menjadi hingar bingar
Bukankah lebih baik bila saling mengulur tangan?
Harusnya kita besar hati dalam beda
Karena tak semua mempunyai pedoman yang sama
Kau dan aku
kita tak perlu lagi memikirkan apa latar belakangmu
Kita hidup bersama dalam semesta
Tak ada yang membedakan kita dihadapan Nya
Jadi yang kuminta hanya..
Tak perlu lagi kau mempermasalahkan suku, ras, dan agama
Contoh Puisi untuk Intropeksi Diri
Berani Berhijrah
Created by : M Agung Triwijaya
Suara denting jam berbunyi
Menunjukkan pukul 2 dini hari
Dan hamba masih melamun disini
DirumahMu yang suci ini
Hanya ditemani oleh mereka
Ditemani sebuah lentera
Sebuah lentera tua
Yang menerangi jalan hamba
Ya Rabbi…
Betapa hina hamba ini
Yang pernah merasa tak butuh
Yang tlah lupa siapa pemberi ruh
Lengkap sudah kini
Sesal, kecewa, hina, ada di dalam hamba
Dan sekarang hamba kembali dan sadar
Hamba selalu butuh kuasaMu
Hamba tetap bermunajat di bawah langitMu
Langit yang Kau ciptakan hanya dengan satu sentuhan
Meminta ampunan dariMu atas segala dosa yang lalu
Yang terlalu sukar untuk ditakar
Ya Allah…
Kaulah pemilik alam semesta beserta semua isinya
Maafkanlah jiwa hina ini
Karena selain meminta maaf dariMu
Siapa lagi yang bisa memberi ampunan
Maafkanlah raga ini
Yang telah berani selingkuh Mu
Yang dulu lebih mengasihi umatMu
Yang lebih sering menghabiskan waktu
Bukan bersamaMu, Sang pemilik waktu
Ya Khaliq…
Kaulah yang bisa mencipta pelangi dikala langit menangis resah
Kuatkanlah langkah hamba untuk berani berhijrah
Teguhkanlah hati hamba untuk kembali ke yang lurus
Ini ialah langkah awal
Awal dari segalanya
Sulit dan berat itu nyata
Karena awal masih harus dikawal
Angin semilir menyadarkan
Bahwa tetesan penyesalan
Terlalu usang jatuh sampai basah
Membasahi raga yang hina ini
Hapus air dengan kain kasa
Tarik sesal dengan paksa
Perbaiki yang lalu
Dan mulai maju kejalanMu
Bangkitkan jiwa dan raga
Dengan sedikit paksa dan tenaga
Teguhkan langkah kaki dan hati
Dengan penuh usaha dan doa
Kini waktu bagi hamba
Putuskan jembatan masa lalu
Membentuk jalan yang lurus
Berani maju, berani berhijrah
Lupakan senang semu yang lalu
Karena hanya kematianlah
Yang tak akan pernah melupakan
Ingatkan lagi kepadaMu
Dan tak akan pernah lupakanMu lagi
Satukan langkah luruskan niat
Teguhkah hati
Berani berhijrah itu pasti
Berani berkorban
Meninggalkan sandaran semu
Hanya bersandar kepadaMu
Berani tak letih belajar
Karena banyak yang mesti di kejar
Berani rendahkan hati
Rendahkan diri terhadap Zat yang Maha tinggi
Berani berhijrah
Tak takut lagi kehilangan dunia
Dunia yang semu dan fana
Karena nirwana yang kekal tlah menanti di suatu hari
Kun Fayakun
Created by : Erick Shubastyan
Tuhan Dulu saya jauh darimu, dari jalanMu yang lurus
Di malam yang sunyi saya merenung dan menangis
Apa – apa yang pantas direnungkan dan disesali
Mungkin saja Aku merasa tidak pantas bersimpuh disini
Untuk berdialektika bersamaMu lagi Juga bersajak di sepertiga malam ini
Namun saya menemuimu di sudut malam ini
Seraya memikul dosa-dosa
Seraya mengakui dosa yang telah lalu
Dosa-dosa jawaban kebodohanku
Maafkan saya Tuhan yang seakan terlena
Akan dosa yang teramat sangat bertumpuk
Hingga memenuhi angkasa serta cakrawala
Hingga akupun merasa berputus asa
Namun Tuhan Jika engkau tak sanggup menerima
Segala dosa – dosa yang seluas cakrawala ini
Lantas pada siapa lagi saya harus merintih lirih?
Betapa indahnya Engkau melalui Bismillahirrrahmanirrahim
Engkau gambarkan diriMu dengan Ar rahman dan Ar rahim
Bukan dengan Al jabbar dan Al qahhar
Maka dari itu saya berharap limpahan ampunanmu Tuhan
Ketika saya melambung ke angkasa
Maupun terpuruk ke dasar jurang
Sebagaimana firmanmu “ ingatlah kepadaku, sebab akulah jalan itu “
Kata Maulana Rumi, dimana sering terlekat
Pada kesannya saya melepas semua baju keangkuhan
Aku melepas sorban keraguan
Sembari melepas sarung kemunafikan
Juga melepas rasa ke-Aku-an
Perlahan saya mulai beranjak
Menjajaki indahnya syariatMu “kun fa yakun” yang ku harapkan
Agar tetap dalam keistiqomahan
Sedikit demi sedikit
Kau sorotkan cahaya tuntunanMu
Beranjak dan terus beranjak
Kau entas diriku dari lembah kebodohan
Kegelapanku Kau ubah dengan pencerahan
Kejahiliyaanku Kau tutupi dengan ilmuMu
Kesesatanku Kau palingkan menuju jalanMu
Dan keangkuhanku Kau kubur dengan keagunganMu
Oh Tuhan…
Betapa mesranya dialektika ini
Maafkan saya yang membuatMu cemburu
Ketika saya tak menceritakan hari-hariku padaMu
Dengan penuh pengharapan
Karuniakan kepadaku tuntunanMu
Tunjukkan saya jalanMu yang lurus
Yaitu jalan menuju FirdausMu
Asa Akan Pengampunan
Created by : Ahmad Firmansyah
Ketika saya merasa hatiku mulai berdebu
Hampa terasa ketaatan dalam diriku
Begitu banyak hati yang singgah
Bukan menambah kepercayaan justu menghadirkan resah
Hanya ada rasa trauma dalam jiwa
Hanya ada rasa kecewa pada dunia
Tapi ku coba bercerita pada Sang Illahi
Mengobati luka jiwa yang hampir mati
Tetesan air mata mulai mengalir di sela wajahku
Di sepanjang malam dalam sujudku
Ku rasa ada cahaya mulai masuk dalam sukma
Membuat ada rasa kerinduan semakin meningkat
Ya Allah
Berapa banyak saya merugi melewati
detik
Berapa banyak saya hampa melewati
menit
Berapa banyak saya mendustakan nikmat-
Mu
Bahkan mungkin sudah sering aku
menjauhi-Mu
Entah kapan terakhir kali saya bercerita
pada-Mu
Mungkin saya terlihat baik dan tepat di mata orang
Tapi tidak terlihat tepat dalam pandangan-Mu
Beribu bintang tersebar di langit malam
Indahnya semesta ku buat menjadi sebuah renungan
Seandainya dosaku sanggup terlihat
Seandainya keburukanku sanggup terbaca
Seandainya aibku terbuka luas
Pasti lah sekiranya saudaraku akan
menjauh
Ya Allah..
Maukah Engkau memaafkanku?
Maukah Engkau mengampuniku?
Maukah Engkau mendapatkan taubatku?
Aku hanya mengharapkan ridho-Mu
Aku hanya mengharapkan hidayah-Mu
Aku hanya mengharapkan cahaya-Mu
Aku hanya mengharapkan petunjuk-Mu
Sesungguhnya Engkau ialah Zat tiada tanding
Maha atas segala-galanya yang tiada banding
Dan Asa atas Pengampunan hamba
Hanya tertujukan pada-Mu Allah Ta’ala
Nah, itu tadi sedikit sharing dari saya perihal kumpulan rujukan puisi pesan yang tersirat untuk kalian yang sedang membutuhkan pesan yang tersirat atau motivasi. Puisi mana yang berdasarkan kalian paling berkesan dan paling nempel dihati? Silahkan berikan komentarmu. Semoga bermanfaat bagi kalian para pembaca. Dukungan kalian sangat besar lengan berkuasa dalam kemajuan website ini. Share artikel ini bila sekiranya sanggup membantu orang yang sedang membutuhkan. Jangan lupa untuk selalu mampir di portal dunia suka-suka ?
0 Response to "15+ Kumpulan Rujukan Puisi Nasehat Terbijak Yang Pernah Ada"
Posting Komentar