15 Macam Bentuk Kemudahan Dan Contohnya

Sebagai manusia, kita niscaya tidak sanggup lepas dari adanya permasalahan, konflik, atau kontradiksi ketika menjalani kehidupan. Konflik memang merupakan sebuah kelaziman dalam wujud interaksi sosial, namun ia tidak sanggup dibiarkan melainkan perlu diselesaikan biar tidak menghambat acara sosial kita.

Adapun untuk menuntaskan konflik, kita memerlukan adanya suatu interaksi asosiatif dalam bentuk akomodasi. Yang mana arti dari interaksi sosial dalam bentuk asosiatif yaitu interaksi sosial yang mempunyai nilai positif.

Akomodasi yaitu suatu proses adaptasi terhadap problem dengan tujuan problem sanggup diselesaikan tanpa menghancurkan salah satu pihak. Seperti bertujuan untuk meredakan ketegangan ketika ada kontradiksi dalam menghadapi sebuah masalah. Berikut di artikel kali ini kita akan membahas wacana hal ini secara lengkap.

Daftar Isi

• 1 Bentuk-Bentuk Akomodasi
  • 1.1 1. Arbitrase
  • 1.2 2. Mediasi
  • 1.3 3. Koersi
  • 1.4 4. Kompromi
  • 1.5 5. Toleransi
  • 1.6 6. Konsiliasi
  • 1.7 7. Ajudikasi
  • 1.8 8. Jalan Buntu (Stal Mate)
  • 1.9 9. Segresi
  • 1.10 10. Eliminasi
  • 1.11 11. Keputusan Mayoritas (Majority Rule)
  • 1.12 12. Subjugation (Domination)
  • 1.13 13. Minority Consent
  • 1.14 14. Konversi
  • 1.15 15. Gencatan Senjata

Bentuk-Bentuk Akomodasi

Sebelum membahas tentang bentuk bentuk akomodasi, terlebih dahulu tahukah Anda wacana apa pengertian fasilitas itu? Akomodasi yaitu suatu bentuk interaksi asosiatif yang dilakukan 2 atau lebih pihak dengan tujuan untuk menuntaskan kontradiksi atau suatu konflik. Secara umum, sedikitnya ada 15 macam bentuk fasilitas yang kerap dipakai untuk menuntaskan konflik.

1. Arbitrase

Arbitrase yaitu upaya menuntaskan konflik dengan memakai pihak ketiga sebagai penengah, keputusan yang ditetapkan bersifat mengikat artinya keputusan sudah tidak sanggup diganggu gugat lagi oleh kedua belah pihak yang berselisih.

Contoh :

proses penyelesaian konflik antara Indonesia dan Malaysia dalam perebutan kedaulatan atas wilayah Kepulauan Spratley. Kedua negara meminta derma Lembaga Arbitrase Internasional di Belanda sesudah jalur negosiasi menemukan jalan buntu. Keputusan lembaga tersebut yang memenangkan Malaysia atas kedaulatan Kepulauan Spratley, selanjutnya diterima Indonesia meskipun dengan berat hati.

2. Mediasi

Mediasi yaitu upaya untuk menuntaskan konflik dengan menunjuk pihak ketiga, hampir sama dengan arbitrase, bedanya pihak ketiga hanya sebagai penasehat dan penengah saja, keputusan yang diberikan tidak mengikat.

Contohnya :

ketegangan yang terus-menerus terjadi antara pemerintah RI dengan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) kesannya sanggup diselesaikan secara tenang sesudah melibatkan pihak ketiga, yakni negara Swedia yang memperlihatkan fasilitas bagi terselenggaranya pertemuan antara perwakilan dua kelompok tersebut untuk saling menjalin kesepakatan damai.

3. Koersi

Koersi yaitu bentuk fasilitas yang dilakukan dengan pemaksaan fisik atau psikis dari pihak yang menduduki posisi berpengaruh ke pihak yang menduduki posisi lemah. Karena faktor tersebut pihak yang lemah, minoritas, atau tidak mempunyai kedudukan tinggi harus menyerah dari pihak yang kuat, mayoritas, atau mempunyai kedudukan tinggi.

Contoh bentuk fasilitas ini yaitu fenomena perbudakan, penjajahan, atau jadwal tanam paksa yang dipaksakan oleh pemerintah Hindia Belanda pada rakyat Indonesia.

4. Kompromi

Kompromi yaitu bentuk fasilitas dimana masing-masing kedua belah pihak saring mengurangi tuntutan yang saling bertentangan agar terjadi akad bersama. Kesepakatan yang tidak merugikan salah satu pihak. biar tercapainya perselesaian dari perselisihan yang ada.

Contoh :

Contoh kompromi sering ditemui di dunia politik, perdagangan, problem ganti rugi. Misalnya ketika ada 2 partai politik yang punya kekuatan bunyi yang sama dalam merebut suatu kedudukan, pada umumnya mereka akan berkompromi untuk saling membuatkan kuasa atas kedudukan tersebut.

5. Toleransi

Toleransi yaitu bentuk fasilitas dimana kedua belah pihak saling menghargai dan menghormati biar terciptanya kedamaian.

Contoh :

• Sebagai seorang muslim yang baik kita harus menghormati agama lain yang sedang melaksanakan ibadah, dengan cara kita tidak mengganggu ketika mereka sedang beribadah.


• Ketika ada sebuah hajatan di pinggir jalan kita harus memperlambat laju motor ketika melewati di depannya.

Toleransi harus dimiliki setiap masyarakat Indonesia yang terdiri atas banyak sekali latar belakang berbeda untuk menghindari terjadinya konflik horizontal.

6. Konsiliasi

Konsiliasi yaitu bentuk fasilitas yang dilakukan dengan mempertemukan pihak-pihak yang sedang berselisih di dalam satu lembaga negosiasi untuk mencapai akad dan perdamaian bersama.

Contoh :

Misalnya suami istri yang sedang bertengkar yang menyebabkan istri pulang ke rumah orang tuannya. Untuk menuntaskan masalahnya kesannya suami dan istri tersebut dipertemukan dalam sebuah negosiasi keluarga suapaya terjadi kesepakatan.

7. Ajudikasi

Ajudikasi merupakan bentuk fasilitas yang dilakukan lewat jalur pengadilan. Pengadilan dalam hal ini yaitu lembaga aturan yang diakui untuk menjalankan pemberian keputusan terhadap kasus perdata maupun pidana.

Contoh : terjadi pada penyelesaian kasus pidana dan perdata yang terjadi di masyarakat.

• Seorang pasangan suami istri yang menetapkan untuk bercerai lalu menunjuk pengadilan agama untuk membantu proses perceraian

8. Jalan Buntu (Stal Mate)

Stalemate yaitu suatu masalah yang selesai tanpa ada kesepakatan, dikarenakan kesadaran dari masing-masing pihak yang tidak menginginkan terjadinya resiko fatal jikalau problem dilanjutkan. Stalemate juga sanggup dibilang penyelesaian secara psikis, alasannya yaitu masing-masing pihak mengurungkan niatnya untuk mencari kemenangan dalam menghadapi masalah.

Contoh :

Konflik saling serang nuklir antara Uni Soviet dengan Amerika yang berhenti alasannya yaitu kekuatan yang dimiliki dari kedua pihak sama-sama berpengaruh dan tidak ada yang mau mengalah.

9. Segresi

Segregasi yaitu bentuk fasilitas yang dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik dengan menerapkan upaya saling memisahkan diri antara kedua pihak yang bertentangan. Contoh bentuk fasilitas ini kerap dilakukan kepolisian ketika ada demonstrasi antara dua kubu yang saling berlawanan.

10. Eliminasi

Eliminasi yaitu bentuk penyelesaian konflik dengan salah satu pihak mengundurkan diri atas perselisihan yang sedang terjadi.

Contoh :

Contoh eliminasi terjadi dalam final piala Liga Super Indonesia tahun 2009 antara Persipura dan Sriwijaya FC. Saat itu, Persipura melaksanakan agresi walk out dari pertandingan yang gres berjalan 1,5 babak. Walk out terjadi alasannya yaitu para pemain Persipura menganggap wasit dalam pertandingan tersebut tidak sportif.

11. Keputusan Mayoritas (Majority Rule)

Majority rule yaitu penyelesaian konflik dengan cara mengambil bunyi terbanyak atau biasa disebut dengan voting. Pihak yang mendapatkan bunyi terbanyak akan memenangkan konflik sedangkan yang pihak mempunyai bunyi yang lebih kecil harus mendapatkan dengan ikhlas dan menghormati keputusan yang telah disepakati.

Contoh :

Contoh dalam masalah ini yaitu pemilu dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

12. Subjugation (Domination)

Bentuk fasilitas ini yaitu meminta pihak lemah untuk mentaati aturan pihak yang kuat. Dilihat dari keputusan yang dihasilkan bentuk fasilitas tidak memuaskan pihak-pihak yang berkonflik. Contohnya yaitu tidak diturutinya kumpulan demonstran oleh pihak pemerintah.

13. Minority Consent

Minority consent yaitu penyelesaian konflik yang terjadi alasannya yaitu golongan minoritas tidak merasa dikalahkan alasannya yaitu mereka masih sanggup melaksanakan hidup bantu-membantu dengan kelompok mayoritas. Contoh minority consent yaitu keberterimaan masyarakat pemilih calon presiden yang kalah dalam pemilu.

14. Konversi

Bentuk fasilitas ini yaitu salah satu dari pihak yang berkonflik menyerah sehingga ia mau menuruti harapan pihak lawannya. Contoh dari bentuk fasilitas ini yaitu seorang abang yang menyerah kepada adiknya alasannya yaitu saling berebut mainan

15. Gencatan Senjata

 

Gencatan senjata yaitu penangguhan permusuhan yang dilakukan pada jangka waktu tertentu alasannya yaitu adanya kemungkinan jalan keluar yang baik dalam penyelesaian konflik. Contoh gencatan senjata sering terjadi pada konflik dan perang antar negara, contohnya konflik antara Israel dan Palestina.

Nah, demikianlah 15 bentuk bentuk fasilitas dan contohnya. Bentuk-bentuk fasilitas di atas merupakan serpihan dari interaksi asosiatif yang memungkinkan untuk dipakai dalam  penyelesaian konflik atau kontradiksi antar dua atau lebih pihak yang bersengketa. Teori ini sanggup Anda gunakan ketika hendak menuntaskan permasalahan sosial di sekitar lingkungan Anda. Semoga bermanfaat!