Kaligrafi merupakan seni menulis indah dengan pena sebagai hiasan nya. Jika kalian mendengar kata kaligrafi, belum tentu itu ialah goresan pena arab. Banyak goresan pena lain, menyerupai Yunani, Jepang, dan Cina, yang juga mempunyai seni visual tersebut. Namun pada pembahasan kali ini admin hanya menjelaskan ihwal jenis-jenis kaligrafi Arab.
Daftar Isi
- 1 Sejarah Awal Penulisan Kaligrafi
- 2 Jenis-Jenis Khat
- 3 Kaligrafi Cabang (Khat Furu’)
Sejarah Awal Penulisan Kaligrafi
Dalam bahasa Arab kaligrafi disebut dengan khat, yang berarti garis. Sejarah muncul nya seni kaligrafi yakni ketika masa pembukuan alquran. Awal nya seni kaligrafi tidak terlalu diperhatikan oleh bangsa Arab alasannya pada waktu nabi sendiri tidak mengajarkan ilmu ini, sedangkan orang pada zaman nabi masih memakai budaya menghafal.
Setelah Rasulullah wafat, barulah mereka mencicipi kebutuhan untuk menulis. Karena pada masa ini sudah banyak di antara sobat nabi yang hafal alquran dalam peperangan. Lalu Umar bin Khattab mengusulkan supaya al-quran itu dibukukan, alasannya khawatir alquran itu akan hilang secara perlahan. Proses pembukuan alquran gres selesai ketika masa kekhalifan Utsmani.
Jenis-Jenis Khat
1. khat Kufi
QS At-taubah : 36
Menurut catatan sejarah, khat Kufi merupakan khat yang pertama kali digunakan dengan tidak memakai tanda baca atau harakat pada karakter tersebut, biasa nya kita menyebut dengan istilah arab gundul. Nama Kufi diambil dari nama kota Kufah di Irak, kota yang dibangun oleh Khalifah Umar bin Al-Khattab. Ciri utama nya adalah torehannya kaku bersudut, alasannya mulanya memang ditorehkan dengan pisau diatas tulang, kerikil batu, atau pelepah kurma.
Kufi orisinil mempunyai ciri ciri tidak bertitik, dan tidak bersyakal serta dibiarkan orisinil tanpa hiasan. Sedangkan Kufi yang sudah berkembang, banyak mengambil bentuk bentuk yang lebih beragam, dan banyak digunakan dalam karya karya arsitektur, untuk menghiasi masjid, makam, dan istana raja raja.
Kaligrafi Kufi kemudian berubah menjadi sangat indah pada masa Daulah Abbasiyah, dengan memasukkan unsur unsur hiasan dan ornamen khas kedalamnya.
2. Khat Naskhi
Jenis goresan pena ini muncul sekitar tahun 4 H. Ini ialah jenis kaligrafi modifikasi dari goresan pena Kufi dengan bentuk yang lebih lentur. Ia muncul mengiringi marak nya penulisan alquran pada masa itu. Maka dari itu dinamakan “naskh” yang berarti “naskah”. Khat Naskhi ini mempunyai karakteristik yang luwes dan terang dibaca. Apalagi bila ditambah dengan harakat dan titik.
Penulisan Khat Naskhi tidak dalam bentuk “tarkib” (bertumpuk-tumpuk menyerupai hal nya tsuluts), melainkan datar mengikuti garis.
Khat Naskhi ialah salah satu jenis Khat yang paling simpel dibaca. Jenis inilah yang paling sering kita dapati ketika melihat atau membaca goresan pena ayat pada mushaf Al Alquran dan sering digunakan untuk menyalin teks-teks ilmiah. Karena jenis ini relatif sangat simpel dibaca dan ditulis, maka goresan pena ini paling banyak digunakan oleh para muslim dan orang Arab di belahan dunia, termasuk untuk penulisan memakai komputer atau mesin cetak.
3. Khat Diwany
Khat Diwani ialah salah satu gaya Khat yang diciptakan oleh masyarakat Turki Usmani , berkembang luas di simpulan era ke-15 yang dipelopori oleh seorang kaligrafer Ibrahim Munif dari Turki. Pada awal nya khat ini dirahasiakan oleh Daulah Usmaniyah, gres sesudah penaklukan Konstantinopel oleh Muhammad Alfatih, Khat Diwany mulai dipublikasikan.
Ciri khas yang membedakan dengan kaligrafi lain nya terletak pada lengkungan yang hampir ada disetiap karakter nya. Seiring perkembangan zaman Khat Diwany terus dimodifikasi dari yang biasa aja tampil dengan tanpa ornamen kemudian tercipta lah Diwany Jaliy. Perbedaan nya terletak pada ornamen dan hiasan nya saja. Ia pertama kali dikenalkan oleh Hafiz Uthmân.
platosguns.com
4. Khat Tsuluts
Khat Tsuluts termasuk jenis khat yang populer, meskipun jarang digunakan untuk goresan pena Al Qur’an , alasannya bentuknya yang indah dan dekoratif Tsuluts tetap memegang tugas penting dalam dunia kaligrafi arab sebagai goresan pena hias. Ia banyak digunakan untuk penulisan judul, nama atau kepala surat.
Khat Tsuluts juga banyak digunakan untuk dekorasi dinding dan banyak sekali media alasannya kelenturannya. Ia dianggap paling sulit dibandingkan gaya-gaya lain, baik dari segi kaidah ataupun proses penyusunannya yang menuntut harmoni dan seimbang.
Khat Tsuluts dibagi menjadi 2 :
- Tsuluts Aady atau Tsuluts biasa. Ditulis memakai pena berukuran minimal 4mm, ditulis dengan gaya biasa, jarang dibentuk menjadi bentuk-bentuk yang rumit.
- Tsuluts jaliy ditulis dengan pena berukuran dua kali lipat tsuluts biasa, dan sering dikreasikan dalam bentuk bentuk yang rumit. Misalnya bentuk murokkab (bersusun susun), model ma’kus atau mutanadzir (berpantulan), dan bentuk bentuk binatang.
5. Khat Riq’ah
Yang pertama meletakkan kaidahnya ialah Musytasyar Mumtaz Bik. Seorang pengajar kaligrafi Sultan Abdul Majid Khan dan seorang raja pada Dinasty Usmani pada tahun 1280 H. Kemudian, kaidah kaidahnya dilanjutkan dan disempurnakan oleh Muhammad Izzat At-Turky.
Karakteristik Khat Riq’ah terletak pada karakter nya yang pendek, sanggup ditulis dengan cepat serta ditulis tanpa harakat dan titik. Dilihat dari bentuk nya yang sederhana dan tidak memilik struktur yang rumit khat ini termasuk jenis khat yang simpel untuk dipelajari.
Biasa nya Khat Riq’ah digunakan untuk catatan tangan atau dikte. Jika di Negri Arab sana Khat Riq’ah digunakan untuk menulis judul surat kabar.
6. Khat Farisi – Nastaliq
Dinamai dengan Khat Farisi karena ia muncul dan terkenal di negeri Persia atau dikenal juga dengan Farsi. Disebut Khat Nastaliq alasannya fungsinya menyerupai dengan Naskhi, yaitu sebagai goresan pena standar bagi buku-buku pengetahuan. Gaya ini disukai oleh orang-orang Arab dan merupakan gaya goresan pena kaligrafi orisinil bagi orang Persia, India, dan Turki.
Seorang kaligrafer Persia Mir Ali Sultan al-Tabrizi kemudian membuatkan gaya ini lebih halus dan variatif menjadi Nastaliq, dari katai ‘nasakh dan taliq.
Namun demikian para kaligrafer Turki dan Persia tetap memakai goresan pena ini pada momen-momen penting. Ta’lîq dan nastaliq biasa digunakan untuk penulisan literatur dan syair-syair ihwal kepahlawanan, bukan untuk penulisan Mushaf Al Qur’an.
Kaligrafi Cabang (Khat Furu’)
Selanjutnya ialah Khat Furu’, disebut furu’ alasannya :
- Dianggap sebagai turunan atau kreasi lanjutan dari kaligrafi asasi. Misal nya, Sikasteh dianggap sebagai turunan dari farisi. Diwani Jaly dianggap sebagai turunan dari Diwani
- Tidak banyak dikembangkan, atau tidak banyak dibentuk karyanya dibanding dengan kaligrafi utama. Bahkan sebagian ada yang sudah dianggap mati.
- Tidak memerluka latihan khusus, alasannya latihannya mengikuti latihan khat utama. Jika khat utama sudah dikuasai maka Khat Furu’ akan simpel untuk dipelajari alasannya tidak jauh berbeda.
Beberapa jenis kaligrafi yang termasuk kaligrafi Furu’ berdasarkan para khattat.
7. Kaligrafi Ijazah (Khat Raihany)
Disebut juga Khat Tauqi (tanda tangan) alasannya fungsi untuk menandai sebuah karya, atau menulis pengukuhan keahlian terhadap seorang murid dari gurunya. Khat Raihani termasuk jenis kaligrafi tua. Usianya kembali pada goresan pena Yusuf As Sinjari pada tahun 200 H.
8. Huruf Taj
Huruf Taj artinya huruf-huruf mahkota. Disebut begitu alasannya ada nya hiasan dibagian awal huruf. Awal mula tercipta nya karakter taj ini ketika impian raja Mesir ketika itu, Raja Ahmad Fuad 1 untuk meningkatkan kualitas goresan pena Naskhi dan Riq’ah dengan menciptakan semacam karakter kapital pada karakter di awal kalimat, dan untuk penulisan nama.
9. Khat Magribi
Kaligrafi Magribi termasuk salah satu jenis goresan pena yang digunakan dalam penulisan alquran di negeri islam bab sebelah barat (Maroko, Tunisia, Aljazair, dan sekitarnya). Dilihat dari bentuk nya saja kaligrafi ini merupakan turunan dari Khat Kufi.
10. Khat Sikasteh
Khat Sikasteh berasal dari Persia yang merupakan pengembangan dari Khat Farisi, Karena itu bentuk nya masih mirip. Sikasteh diciptakan di Iran pada masa dinasti Safawiyah sekitar era 16 H.
11. Khat Sunbuli
Khat Sunbuli merupakan pengembangan dari Khat Diwani. Tidak banyak orang yang tahu ihwal khat ini.
12. Khat Tumar
Tumar artinya ialah Shahifah. Sesuai dengan namanya khat ini digunakan untuk menulis shahifah-shahifah (lembaran naskah), umumnya khat ini dibentuk dalam ukuran yang sangat besar. Mereka membuatnya dengan ukuran 24 bulu birdzaun (sejenis keledai). Biasa dipergunakan untuk menciptakan hiasan dinding, masjid, dll.
Contoh Kaligrafi Allah
Contoh Kaligrafi Allah 3D
Contoh Kaligrafi Allah Indah
Contoh Kaligrafi Muhammad
Contoh Kaligrafi Bismillah
Lafadz bismillah merupakan sebuah perkataan yang sangat familiar di pendengaran kita. Hampir di setiap moment kehidupan kita mengucapkan perkataan mulia ini untuk mengharap rahmat dari sang Maha Rahman. Di dalam melaksanakan acara sehari-hari kita juga dianjurkan untuk mengawalinya dengan bacaan basmalah supaya pekerjaan yang kita lakukan mendapat keberkahan dari Allah. Berikut ialah beberapa pola kaligrafi bismillah
Lafal Bismillah Berbentuk Burung
Lafal Bismillah Berbentuk Pedang
Lafal Bismillah Berbentuk Burung
Contoh Kaligrafi Asmaul Husna
Ar-rahiim
Al Khaliq
Al Malik
Al Qudus
As salam
Al mu’minun
Al Jabbar
Al Mutakabbir
Al Bashir
Al Hakiim
0 Response to "99+ Teladan Kaligrafi Allah, Bismillah, Asmaul Husna, Muhammad"
Posting Komentar