Arung Riam Sungai Elo

Rafting yakni acara yang menyuguhkan petualangan tersendiri. Tidak ibarat panjat tebing, susur goa, atau naik gunung yang menguras tenaga dan pikiran apalagi panjat pinang, olahraga arung air terjun benar-benar menciptakan pikiran menjadi fresh. Dengan pemandangan sekitar sungai yang sangat indah disertai jeram-jeram yang sangat menantang mengakibatkan arung air terjun yakni salah satu pilihan acara kalau ingin menjernihkan pikiran.


Oke pada kesempatan kali ini saya akan menyebarkan kisah perjalanan saya menantang selesai hidup di Sungai Elo, ga usah berlama-lama pribadi saja simak kisah nya.


Kala itu ujian selesai semester gres saja berakhir, sehabis melalui ujian yang sangat panjang dan menciptakan otak mendidih, saya bersama sahabat sekelas ku berencana mengisi waktu yang kosong ini untuk refreshing. Salah satu temanku ada yang mengusulkan gimana kalau pergi rafting di Sungai Elo. sehabis dipikir-pikir rafting merupakan acara yang belum pernah saya lakukan dan keliatan nya seru juga. Ini merupakan pengalaman kali pertama ku.


Sungai Elo terletak di Kabupaten Magelang akrab dengan Candi Mendut dan Candi Borobudur kira-kira 45 menit dari Jogjakarta. merupakan anak Sungai Progo yang berhulu di lereng barat Gunung Merbabu. Air nya lebih jernih dibanding sungai Progo. Sungai Elo yakni salah satu anak sungai Kali Progo yang melintasi tempat Magelang tepatnya di Muntilan. Sungai Elo mempunyai jeram-jeram yang sanggup dipakai untuk acara arung air terjun (rafting).


Kami semua nya baiklah untuk rafting di Sungai Elo, kami mulai mencari-cari isu wacana jasa pelayanan rafting Sungai Elo. Setelah menemukan biro yang sesuai dengan kantong pelajar tanpa panjang lebar pribadi menghubungi nomer yang tersedia untuk booking tiga karet perahu.


Perjalanan Menuju Lokasi



Kami berangkat sekitar jam 4 shubuh memakai mobil. Karena itu hari Minggu kalau berangkat nya kesiangan dikhawatirkan bakal terjebak macet.Perjalanan sekitar 3 jam. Sebelum menuju basecamp, kami mampir di warung soto untuk sarapan. Sekitar jam 8 pagi, kami hingga basecamp. Biro yang kami pesan sudah menunggu disana. Tanpa basa busuk lagi kami pribadi ganti pakaian dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan ya perahu, dayung, pelampung dan helmet buat keselamatan serta oles-oles sun block biar kulit ga terbakar


Pengarungan dimulai dari Jembatan Blondo, Magelang, dan berakhir di Mendut, atau di sekitar titik pertemuan antara sungai Progo dan sungai Elo. Lama pengarungan sekitar 2,5 jam dalam kondisi debit normal dan jarak tempuh sekitar 8 km.


Briefing dan Pemanasan



Seperti biasa, pemandu mengawali pengarungan dengan mengajari kami mendayung dan briefing singkat tentang prosedure emergency kalau bahtera terbalik atau hanyut dan sedikit pemanasan supaya tidak kram ketika melaksanakan pengarungan. Hap hap toleh kiri toleh kanan, krek krek suara tulangku terasa rada kendor.


Kemudian kami membagi 3 tim sebab keseluruhan berjumlah 18 orang. Sebelum berangkat, kita berguru teknik dasar sebentar, wacana dayung ke depan, dayung ke belakang, terus bagaimana nanti kalau jatuh di air, dan lain sebagainya. Setelah berdoa, angkat bahtera ke sungai trus naik bahtera karetnya, dan lets go!


2 Jam Perjalanan yang Menegangkan



 


Sungai Elo masih menampakkan ketenangannya, meskipun kami tahu, arus air terus mengalir deras di bawah. Sungai Elo memang sudah dikenal karib dengan para petualang sungai. Dan cocok dipakai untuk pemula yang ingin mencicipi jeram.


Dari kejauan air terjun pertama mulai kelihatan degup jantung ini serasa makin kencang seiring dengan besarnya air terjun yang menghadap didepan kami. Perasaan tegang bercampur tertantang menghinggapiku ketika bahtera itu menuju air terjun yang cukup besar. Derasnya arus air di Sungai Elo yang beradu dengan bebatuan besar menciptakan air terjun semakin menantang. Detik- detik menjelang air terjun pun datang hingga dada ini serasa tak kuasa menahan detak jantung yang semakin kencang berdetak. Akhirnya…….wooow….jeram pertama sudah berhasil kutaklukkan. Teriakan-teriakan silih berganti terdengar saling sahut-menyahut.


Ketakutan yang tadi sempat menghinggapiku kesudahannya berganti dengan kepuasan yang tak terhingga dan menjadikanku tertantang untuk segera menjemput jeram- air terjun berikutnya. Tapi meskipun sudah bertahan, tak urung kami semua sempat terjengkang dari posisi duduk hingga bertumpuk di tengah-tengah bahtera pada suatu jeram. Membuat pengalaman melintasi sungai ini menjadi fun dan tidak terlalu menakutkan, terutama untuk pemula ibarat saya.


Karena kami orang banyak menambah suasana semakin seru, terkadang pemandu bahtera kami iseng menjatuhkan sahabat saya yang berada diperahu lain. orang yang jatuh pun kaget dan tercebur ke dalam sungai. Dari situ lah kami semua berlomba-lomba menjatuhkan satu sama lain termasuk para pemandu bahtera pun ikut menjadi korban keisengan kami. Saya pun juga sempat beberapa kali tercebur ke dalam sungai.


Tak jarang, ketika melewati arus yang hening pemandu bahtera kami sengaja membalikan bahtera supaya semua sanggup mencicipi sensasi nya tercebur ke dalam sungai.


Menarik juga menyusuri Sungai Elo, selain menikmati arus air yang cukup lumayan, kita juga menikmati pemandangan sekitar, burung-burung, tanaman-tanaman, dan batu-batuan. Alhamdulillah, Sungai Elo yakni sungai yang relatif bersih, walau kadang kamipun tampak menemukan sampah-sampah tapi tidak terlalu banyak, jadinya kita tidak terganggu dengan pemandangan yang kurang sedap dilihat, warna air juga tidak terlalu coklat.


Jeram demi air terjun yang kami lewati selalu diwarnai teriakan girang menghadapi gelombang air yang bertemu dengan batu-batuan sungai dan perbedaan tinggi air. Tak jarang dalam melintasi jeram, bahtera kami tersangkut di kerikil besar. Jika sudah begitu, orang didalam bahtera pun pundak membahu mengupayakan perahunya lepas dari jepitan. Dan kami melakukannya tanpa turun dari bahtera sebab derasnya jeram.


Kerap pula bahtera yang ditumpangi menabrak kerikil pinggiran sungai didorong oleh arus sungai. Jeram yang paling mengasyikkan ada di air terjun keriting (kayaknya itu sih namanya). Disebut demikian sebab berbatu-batu, sedikit berliku dan agak panjang. Perjalanan melintasi Sungai Elo ini memakan waktu agak lama, maka supaya kami sanggup mencicipi petualangan lebih fun di setengah perjalanan bahtera ditambatkan dan semua tim diajak berfoto-foto ringan sambil beristirahat minum kelapa muda, dan makan snack yang telah disediakan.


Setelah dirasa perut kenyang, kami pun melanjutkan perjalanan. Kami pun tidak sabaran untuk segera menaklukan jeram-jeram yang ada di depan. Perahu kami saling bertabrakan satu sama lain ketika melewati air terjun yang menikung, untung nya tidak hingga terbalik.


Akhir dari Segalanya



Pukul setengah sebelas siang, kami datang di selesai perjalanan. Sebagai penggalan dari paket adventure ini, rombongan digiring ke sebuah rumah dan telah disiapkan hidangan makan siang dan untuk membersihkan diri kemudian makan siang bersama.


so far, kita sangat menikmati arung air terjun kali ini. Kami merasa mendapat pengalaman fun sebagai refreshing. Sayang tidak semua sanggup ikut, kalau tahu fun seperti ini, mungkin mereka yang tidak ikut akan berfikir ulang hihi. Maybe next time lah !


0 Response to "Arung Riam Sungai Elo"

Posting Komentar