15+ Referensi Puisi Islami Penyejuk Hati Yang Menentramkan Jiwa

Halo, selamat tiba di portal dunia suka-suka, daerah untuk mencari informasi dan gudangnya segala referensi. Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit sharing kepada kalian beberapa kumpulan puisi islami.


Puisi Islami di zaman kini masih sering kita jumpai di media sosial. Namun, ketenarannya masih sangat minim disebabkan lantaran masih sulit untuk menciptakan sebuah puisi yang bertemakan wacana Islami, padahal jikalau kita tekun dan mengamati penulisan puisi Islami tentu akan sangat gampang untuk membuatnya.


Perhatikan saja dalam keseharian kita, maka disitu kita akan sanggup menemukan inspirasi-inspirasi islami yang sanggup kalian ambil. Puisi islami sendiri diyakini sebagai salah satu karya tulis yang mengandung dakwah, persembahan, nasihat, do’a dan kecintaan kita terhadap apa-apa yang ada pada kehidupan dan agama Islam.


Oleh lantaran itu, kami akan menuliskan daftar beberapa teladan puisi islami untuk kalian yang sedang mencari atau mempelajari puisi islami, pribadi saja kalian sanggup menentukan puisi islami di bawah ini sesuai tema yang kalian inginkan. Selamat membaca ?


Baca Juga 30+ Kumpulan Puisi Cinta yang Bikin Baper Pasangan



Puisi Islami Tentang Ramadhan


 daerah untuk mencari informasi dan gudangnya segala rujukan 15+ Contoh Puisi Islami Penyejuk Hati yang Menentramkan Jiwa


Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan penuhdengan kemuliaan. Bulan dimana sarana untuk membumi-hanguskan aneka macam dosa dan maksiat selama kurang lebih setahun berlalu. Maka dari itu, kita sebagai seorang muslim yang baik dianjurkan untuk menyambutnya dengan penuh suka cita. Kita sanggup mengutarakan rasa bangga kita dalam menyambut bulan suci Ramadhan dengan menyalurkan lewat puisi. Berikut yakni beberapa teladan penyambutan bulan Ramdahan dalam bentuk puisi



Ramadhan


Ramadhanku..

Kini saya telah dewasa

Sungguh waktu berjalan begitu cepatnya

Potongan-potongan kisah akan perjalananmu

Tak pernah saya lupakan hingga ketika ini


Ramadhanku..

Aku menyambutmu ibarat saya menyambut pintu surgaNya

Perkenalkanlah saya tuk merangkulmu disetiap

Hembus nafasku

Untuk senantiasa menjadi hamba yang tak pernah

Lupa akan kewajiban-Nya

Untuk menjadi insan yang pantas menempati surga-Nya


*****


Layu tak bergerak


Created by : Bemie Eka Saputra


Kita terpenjara dengan jeruji lumut

Kita terpenjaara dengan gembok kabut

Hingga kita tak menyadarinya

Hingga kita tak merasakannya


Hukum ilahi diletakkan di dasar tanah

Hukum makhluk di atas segalanya

Hukum Allah jatuh ke dasar lembah

Hukum menara di atas menara


Tiba adzan panggilan tuhan mengajak

Dirikanlah sholat walau sejenak

Namun hatimu layu telah terinjak

Hanya membisu sama sekali tak bergerak


*****


Aku Ingin Terus Bersama Ramadhan


Jika ini perpisahan

Ijinkan saya memelukmu

Jika ini kepergian

Akiu ingin turut bersamamu


Jika ini terkahir kali kamu menemaniku

Sesal dan kesedihan menumpuk menyesakkan dadaku

Sunguh saya ini diri yang hina

Banyak waktuku denganmu yang terbuang sia-sia


Ramadhan..

Akankah kamu singah tahun depan?

Apakah kita masih dipertemukan?

Masihkah ada waktu untuk ku memperbaiki kesalahan?


Ramadhan..

Bila esok kamu pergi

Kenangan dan semua tentangmu tetap dihati

Tak kan ku lupa

Tak ingin terlupa

Akan kuingat

Terus mengingat

Selalu ada harapan

Selalu ku semogakan


Ya Allah, pertemukan kembali hamba dengan Ramadhan

Tahun depan dalam kebaikan dan keimanan


*****


Ramadhan


Ku dengar dari orang0orang

Kau sudah datang

Berulang kali ku pastikan

Angka-angka di kalender ku urutkan

Pada setiap orang yang bertemu ku tanyakan

Hingga mengamati info dan pembicaraan

Ah.. ya, kamu datang

Hati ini lebih dari senang

Entah, mendengarmu saja ku merasa tenang


Ramadhan sudah tiba

Betapa bahagia

Kita jadinya berjumpa

Setelah penantianku yang lama

Akhirnya kita akan bersama


Cengengnya aku

Tak sadar menetes air mataku

Ada haru

Ada rindu

Ada syukurku


Namun ada pula kekhawatiranku

Aku takut tak maksimal menyambutmu

Aku takut tak sungguh kala bersamaku

Aku takut tak selalu menemanimu

Inginku, saya bersamamu selalu

Harapku, Allah ridha denganku

Semogaku, sanggup memaksimalkan ibadahku

Aku hanya tak mau menyia-nyiakan kedatanganmu


Ramadhan..

Selamat tiba di kehidupanku

Semoga saya sanggup lebih memperbaiki

Semoga lebih berbenah diri

Semoga lebih mensyukuri

Membersihkan noda-noda hati

Memantaskan untuk alam abadi nanti

Hingga Allah ridha

Hingga Allah memperlihatkan rahmatnya

Surga..


*****


Surat Cinta Untuk Ramadhan


Tahukah kau? Malam ini saya sendu..

Kau yang sekian usang ku rindu

Kini yakni detik detik kepergianmu

Dengan gema takbir pada yang agung


Langkahmu mulai menjauh, pergi, kemudian hilang

Terimakasih kamu bersedia datang

Menyejukkan hati yang gersang tersebab dosa

Menghangatkan dunia yang dingin

Dengan membawa bingkisan

Kesempatan meraih ampunan dari-Nya


*****


Puasa Intan Berlian


Creared by : Emha Ainun


Ya Allah halangilah langkah hamba

Yang berpuasa menempuh perjalanan

Menuju hari raya yang bergemilang dunia

Kemudian melampiaskan kerendahan sesudahnya


Ya Allah tuntunlah hamba mempuasai dunia

Waspada terhadap kepalsuan dan gegap gempita

Puasa dari segala yang tak sejati

Bertahan dari serbuan apapun yang tak abadi


Ya Allah peliharalah jelek rupa dunia

Dalam diam-diam dibalik panca indera

Jadikan setiap takjilku sehambar batu

Simpanlah dulu intan berlian di gudang mu



Puisi Islami Untuk Muhasabah Diri


 daerah untuk mencari informasi dan gudangnya segala rujukan 15+ Contoh Puisi Islami Penyejuk Hati yang Menentramkan Jiwa


Muhasabah merupakan sarana untuk kita mengintropkesi diri dan mengevaluasi segala perbuatan yang telah kita lakukan biar sanggup menjadi pribadi yang lebih baik dari yang sebelumnya. Dalam agama Islam, muhasabah sangatlah dianjurkan lantaran jikalau muhasabah sanggup dijalankan dengan baik akan memberi banyak manfaat baik yang akan di dapatkan di dunia maupun diakhirat kelak. Mungkin dengan membaca puisi wacana muhasabah diri sanggup memotivasi untuk selalu bermuhasabah.


Baca Juga 45+ Kumpulan Puisi Ibu, Sahabat, Sedih, Guru



Penyesalanku


Created by : Arfi Maghriza N.T


Duhai Allah..

Dzat penggenggam jiwa

Yang menakdirkan ada dan tiada

Yang menguasai nirwana dan neraka


Duhai Allah..

HambaMu yang hina berlumuran dosa

Risau akan banyaknya kemungkaran yang ada

Tak terbayangkan jikalau esok engkau panggil hamba

Amal apa yang akan menjadi bentengnya


Duhai Allah..

Raga ini terlalu berat memikul dosa

Lelah rasanya terus berada dijalan yang salah

Tak tenang jikalau terus jauh dariMu


Duhai Allah..

Bolehkah saya pinta padamu

Sedikit saja wahai Dzat yang maha baik

Izinkan saya kembali ke lorong petunjukMu

Izinkan saya bersimpuh dihadapanmu

Izinkan saya menyebut asmaMu

Seraya memohon ampunan atas segala dosa-dosaku


*****


Terlena


Created by : Buya Hamka


Waktu berlalu begitu pantas menipu kita yang terlena

Belum sempat berdzikir di waktu pagi, hari sudah menjelang siang

Belum sempat bersdekah pagi, matahari sudah meninggi


Niat pukul 09.00 pagi hendak sholat dhuha,

Tiba-tiba adzan dzuhur berkumandang

Teringin setiap pagi membaca 1 juz al-quran

Menambah hafalan satu hari satu ayat

Itu pun tidak dilakukan


Rancangan untuk tidak melewatkan malam

Kecuali dengan tahajud dan witir

Walaupun hanya 3 rakaat, semua tinggal angan-angan


Beginikah berterusannya nasib hidup menghabiskan umur?

Berseronok dengan usia?


Lalu tiba-tiba menjelmalah usia diangka 30

Sebentar kemudian 40, tidak usang terasa menjadi 50

Dan kemusian orang mula memanggil kita dengan

Panggilan “Tok Wan, Atok..Nek” menandakan

Kita sudah tua


Lalu sambil menunggu sakaratul maut tiba

Diperlihatkan catatan amal yang kita pernah buat

Astagfirullah, ternyata tidak seberapa sedekah dan

Infaq cuma sekadarnya, mengajarkan ilmu tidak pernah ada

Silaturrahim tidak pernah buat


Justru, apakah roh ini tidak akan melolong,

Meraung, menjerit menahan kesakitan di saat

Berpisah daripada badan ketika sakaratul maut?


Tambahkan usiaku ya Allah..

Aku memerlukan waktu untuk berinfak sebelum ku akhiri ajalku


Belum cukupkah kita menyia-nyiakan waktu

Selama 30, 40, 50, atau 60 tahun?


Perlu berapa tahun lagikah untuk mengulang pagi,

Siang, petang, dan malam, perlu berapa minggu, bulan,

Dan tahun lagi biar kita bersedia untuk mati?


*****


Fatarabbasu


Created by : Muhammad Imam Ammarullah


Mencintai makhluk melebihi diriNya

Berdasar hasrat yang tertera

Tak terbendung nafsu berasa

Agar kasih terpendam selamanya


Memaksa angan menjadi nyata

Menulis kisah kolam pencipta

Laksana hidup begitu sempurna

Hingga lupa pemilik hati sebenarnya


Fana dunia membuatku buta

Berharap cinta sesaat adanya

Lalu menepikan sebaik pencipta

Yang cintaNya sepanjang masa


Fatarabbasu.. Berhati-hatilah tegasNya

Tidak mungkin akan bahagia

Jika engkau dua kan cinta kasihNya

Atau menyayangi makhluk buka karenaNya


*****


Bangkit


Created by : Djiih Saputra


Ketika kita sudah tak ada keinginan lagi

Ketika dunia seakan akan berakhir

Ketika cahaya mentari tak sanggup mengangkat hati ini

Disaat itulah, kehidupan ini terasa tak berarti

Tak ada sedikitipun kebaikan di dunia ini yang dapat

Mengembalikan kehidupan ini menjadi berarti ibarat dahulu

Kembali..

Namun..

Diri ini lupa..

Lupa akan adanya Dzat yang maha segalanya

Dzat yang tak pernah meninggalkan hambanya

Dzat yang selalu ada disetiap diri ini membutuhkannya


Ya Allah..

Maaf..

Maaf atas kesombongan ini

Maaf atas segala keangkuhan, kelalaian diriku di dunia ini

Terlalu sibuk diri ini mencari kebahagiaan yang hanya fatamorgana


Terlalu sibuk menyayangi makhlukMu tanpa mengingat

Dan memperdulikan semua cinta yang kamu berikan padaku


Mungkin memang..

Dia bukanlah yang terbaik untukku

Karna disetiap pilihanku engkau selalu menyertakan takdir

terbaikMu untukku


Kuyakin, engkaulah perencana terbaik..

Pengkaulah yang maha mengetahui apa yang hambamu

Butuhkan..


Mungkin semua yang menjauh dan pergi jauh dariku bukanlah

Jawaban atas semua doa terbaik ku disetiap sujud dalam shalatku

Aku percaya itu..



Puisi islami wacana Berhijrah


 daerah untuk mencari informasi dan gudangnya segala rujukan 15+ Contoh Puisi Islami Penyejuk Hati yang Menentramkan Jiwa

http://arindya.me


Beberapa waktu terakhir ini, kata ‘hijrah’ begitu terkenal di kalangan Muslim Tanah Air. Tidak sedikit warga dunia maya yang menyebarluaskan kata tersebut di laman media umum untuk mengajak warga dunia maya lainnya untuk berubah ke arah yang lebih baik.


Secara bahasa hijrah berarti meninggalkan. Seseorang sanggup dikatakan hijrah jikalau telah memenuhi 2 syarat, yaitu yang pertama ada sesuatu yang ditinggalkan dan kedua ada sesuatu yang dituju (tujuan). Kedua-duanya harus dipenuhi oleh seorang yang berhijrah. Meninggalkan segala hal yang buruk, negative, maksiat, kondisi yang tidak kondisif, dan menemukan titik balik  menuju keadaan yang lebih baik, positif dan kondisi yang aman biar sanggup menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya


Berikut yakni beberapa teladan puisi wacana hijrah



Untuk Hijrahku


Created by : Latifatun Istiqomah


Menghirup, menghembus, mencicipi anutan udara

Berputar tiada henti menyelubungi bumi raya

Cemburu pada kiprahnya meski tidak berupa


Menengadah, menatap, menyeringai pada langit senja

Berpendar selau tiba tepat sebelum diminta

Cemburu pada sunyinya yang mendamaikan jiwa


Aku malu pada mereka yang tak bernyawa

Senantiasa tunduk, patuh pada Rabb-nya

Tak pernah mengeluh inginkan yang sempurna

Sungguh tak terpengaruhi dengan gemerlapnya dunia


Aku, insan yang terjebak dalam kenistaan

Tertunduk, mengais sisa-sisa kebajikan

Merangkak, mencari cahaya kebenaran


Jauh . . . jauh sekali dari Rabb-ku

Bersujud memohon ampun atas kebodohan masa lalu

Tersungkur ingat betapa hinanya saya dahulu


Pantaskah saya menerima ampunan-nya?

Sedang saya berlumur dosa

Sedang saya alpa dalam beragama

Pantaskah saya menerima cintanya?

Sedang cintaku lesap untuk dunia

Sedang anganku tak lepas dari negeri fana


Lengah pada kehidupan yang sementara

Lupa akan kematian yang niscaya datangnya

Abai pada izroil yang siap mencabut nyawa


Hanya Engkau yang saya punya

Hanya padaMu kupanjatkan pinta

Kiranya jadi lebih baik dari sebelumnya

Rabbi, terimalah taubat seorang hamba


*****


Sahabat Hijrah


Created by :Damdam


Serumpun sudah saya berhijrah..

Kepada kata dan hati yang mulai mengiman

Kepada sayup sayup jalan tuhan

Bersama sobat kumulai langkah menjanjikan


Seumpama baik buruknya yakni takdir

Tak perlulah beribadah kini kujadikan mangkir

Tak perlu juga pahala saya hitung harganya

Sahabat hijrah malaikat surga


Sampai pada final kata

Diawali Bismillah diakhiri Alhamdulillah

Semoga tuhan selalu sempurnakan

Pada hijrah yang selalu saya dambakan


*****


Berhijrah dengan Bismillah


Created by : Surya Alif Dharmawan


Hati ini bimbang

Terombang-ambing dalam lautan kegelisahan

Terkoyak kesana kemari

Mencari daerah peraduan hati


Hati ini sepi

Bak di tengah padang pasir

Mengundang kehampaan dan kesunyian

Dalam perasaan yang diselimuti kerisauan


Kini ku bertanya pada diri ini

Apa yang kurang dalam hati ini

Mungkinkah lantaran saya jauh dari-Mu

Terjebak dalam fatamorgana dunia ini


Bismillah kini ku mulai mencoba menata hati

Meskipun terasa berat

Perlahan tapi pasti

Berhijrah tuk menghapus debu dosa ini


Hanya kepada-Mu saya bertaubat

Dan hanya kepada-Mu saya bermunajat

Karena engkaulah raja dari segala raja

Sang penguasa alam semesta


Sepantasnya setiap langkah ku ayunkan

Beribadah tuk meraih Ridho-Mu

Mendekatkan hatiku pada segala firman-Mu

Engkau pelita dalam kegelapan hatiku

Hijrahku tuk mengharap surga-Mu


*****


Pintu Hijrah


Created by : Alma Dwi Lestari


Sang Fajar masih bersinar

Kesempatan yang Engkau beri, selalu terbuka lebar

Pintu ampunan terhampar luas membentang

Namun nafsu seringkali tiba menghadang

Terjebak dalam bias dunia

Kala dunia yang menggiurkan ingin ku genggam

Kala pernak pernik dunia ini ingin ku gapai

Disanalah udara yang ku hirup sering menyesakkan

Disanalah kehampaan menerpa

Disanalah hati sering sekali diuji

Dan disinilah, aku, “Sang Manusia Akhir Zaman”

Penuh dengan cela

Penuh dengan dosa

Tapi masih berharap surga


Pagi itu,

Apa yang paling saya syukuri?

Mentari masih terbit.

Dan saya masih sanggup mencicipi nikmat

Kau tahu?


Sepanjang malam ku bermimpi,

Kesempatan telah habis!

Dosaku tak akan lagi diampuni!

Membayangkan api neraka yang menyala nyala

Datang menghampiriku, menjilati dengan ganasnya!

Mengguncang….menggerogoti setiap inci badan ini

Merintih keras saking dahsyatnya…!

Ku bersujud menangis hingga tak ada lagi bunyi yang sanggup ku keluarkan

Ya ALLAH…

Sebentar saja ku di dunia..

Namun sanggup lupa segala yang Engkau janjikan

Mataku buta tak sanggup melihat KuasaMu yang agung

Mulutku bisu tak sanggup bersyukur atas segala nikmat yang Engkau beri

Teilingaku tuli mendengar undangan untuk kembali ke sisiMu

Tanganku lumpuh, tak sanggup berbuat kebaikan

Dunia yang sebentar, kemudian lupa dengan alam abadi yang kekal

….Naudzubillah…


Ku lihat lagi langit

Ku menangis kembali

Ku menunduk

Mataku berkaca kaca

Mengutuk diri sendiri


Lalu kini,

Nikmat mana lagi yang saya dustakan?!

Engkau lah Maha Pemurah lagi Maha Pengasih

Dari timur, ku lihat sang fajar nampak

Pintu ampunan Mu..

Yang seluas langit dan bumi

Masih terbuka bagi siapa saja untuk…

Mereka yang berharap

Mereka yang meminta nrimo kepada Nya

Mereka yang menangis di sepertiga malam

Mereka yang menangis lantaran takut

Takut akan dosa dosanya

Takut dengan Mu Ya Allah…

Ya, Sang Fajar masih terbit dari timur.


Ku memulai jalan ini

Dengan mengahrap ridha Sang Ilahi

Sebentar saya bernostalgia,

Terhadap masa lalu

Menapaki jalan yang dulu saya lalui

Menangis lagi

Ku terbenam lagi dalam sujud kepadamu

Ku menengadahkan wajah


Mengangkat tangan kepada Mu Ya Rabbi

Tanda Engkaulah Yang Maha Mengabulkan Sesuatu

Tak ada lagi daerah selain diriMu

Detik ini

Izinkan saya Ya Allah…

Mendekat satu langkah ke hadapanMu

Dengan jiwa penuh malu nan kotor

Izinkan saya Ya Allah

Berlari ke arahMu

Dengan hati yang baru

Hati yang hanya mengharap ampunan dan ridhoMu


*****


Hijrah


Crated by : Gareza Alam


Dari Mekkah menuju Madinah,

Hijrah yakni manifestasi peradaban umat islam untuk berbenah,

Perbaikan aqidah menjadi unsur utama menuju jannah

Lalu kenapa menjauhkan diri dari ahlusunah


Bukankah diri yang kotor ini yakni hamba-Nya juga

Umat terbaik dalam peradaban setelah dibentuknya marga-marga

Kita lupa bahwa hijrah mendefinisi sebagai darulakhirat

Lindungi aposisi agama Islam layaknya sehelai albanat


Hijrah bukan pula kopsepsi iman belaka

Tapi juga hati, pikiran, ucapan dan penampilan yang beretika

Penuh aral dan rintangan itu pasti

Hitam tetaplah hitam bagi mata hati yang mati


Perlambatan restorasi dalam berfikir menciptakan Mekkah ditinggalkan

Agama islam hadir atas kelapangan dan kerelaan, bukan huru-hara hingga perusakan

Meninggalkan dosa dan primordialisme dalam keburukan memang menyulitkan

Tetapi tidak pernah tidak mungkin untuk dilakukan


Dalam diri terdapat jiwa yang higienis dan terlahir bersih

Terkotor oleh perangai sukma yang senantiasa enggan bertasbih

Nisbi ibarat apa yang merusak nurani kali ini

Bukankah diri kita sanggup istiqomah dalam menjaga diri


Dogma-dogma lingkungan menjadi alasan tidak logis menolak hijrah diri

Karena nuranilah yang berperan didalam hati

Entitas berhijrah akan tetap berlangsung selama pintu taubat belum ditutup

Sedang pintu taubat tidak akan ditutup sebelum sangkakala ditiup


Hijrah mencakup dari dan menuju

Dari kecintaan kepada selain Allah menuju kecintaan kepada-Nya

Dari peribadahan kepada selain-Nya menuju peribadahan kepada-Nya,

Dari takut kepada selain Allah menuju takut kepada-Nya.


Dari berharap kepada selain Allah menuju berharap kepada-Nya.

Dari tawakal kepada selain Allah menuju tawakal kepada-Nya.

Dari berdo’a kepada selain Allah menuju berdo’a kepada-Nya.

Dari tunduk kepada selain Allah menuju tunduk kepada-Nya.


Proses menuju hijrah tidaklah ringan dan mudah

Orang yang menitinya diasingkan, dianggap lacur dan rendah

Hijrah menyebabkan Rasululloh sebagai hakim dalam segala masalah yang diperselisihkan


Menepis tendensi dan anggapan insan yang salah jalan


Keraguan tidak pernah muncul dalam diri yang menginginkan kecintaan Allah dan Rasul-Nya

Karena masif meninggalkan segala masalah yang melalaikan dirinya

Meninggalkan konklusi-konklusi yang menyelisihi ketetapan Allah dan Rasul-Nya

Walaupun harus dikucilkan oleh insan lainnya


Ikutilah jalan-jalan petunjuk Allah dan Rasul-Nya

Dan janganlah bersedih lantaran sedikit yang mengikutinya.

Dan jauhilah jalan-jalan kesesatan dan janganlah gentar karenanya

Karena matrikulasi terindah dalam hidup dan kehidupan yakni ketetapan-Nya



Nah, itu tadi sedikit sharing dari saya wacana kumpulan teladan puisi islami untuk kalian para muslimin sejati. Puisi mana yang berdasarkan kalian paling berkesan dan paling nempel dihati? Silahkan berikan komentarmu. Semoga bermanfaat bagi kalian para pembaca. Dukungan kalian sangat kuat dalam kemajuan website ini. Share artikel ini jikalau sekiranya sanggup membantu orang yang sedang membutuhkan. Jangan lupa untuk selalu mampir di portal dunia suka-suka ?


0 Response to "15+ Referensi Puisi Islami Penyejuk Hati Yang Menentramkan Jiwa"

Posting Komentar