15+ Pola Cerpen Singkat Terbaru 2017 | Cinta, Persahabatan, Sedih, Pendidikan Karakter

Contoh Cerpen – Apakah kau hobi membaca? Jika kau yakni orang yang suka membaca niscaya sudah tidak gila lagi dengan istilah cerpen. Saat duduk di dingklik sekolah pun kita kerap kali mempelajari wacana cerpen. Nah, pada kesempatan kali ini mimin akan membagikan kepada kalian semua beberapa pola cerpen yang pastinya tidak kalah seru dengan cerpen yang lain. Tapi sebelum itu, marilah kita cari tahu lebih dalam wacana cerpen pendidikan berkarakter



Pengertian Cerpen


Cerpen singkatan dari dongeng pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif fiksi. Sesuai dengan namanya, cerpen cenderung lebih pendek, singkat, dan pribadi pada tujuannya dibandingkan dengan karya-karya fiksi lain yang alur ceritanya cenderung lebih panjang dan terstruktur ibarat novel dan novella. Cerpen dibentuk dengan jumlah kata yang relatif sedikit, tidak lebih dari 10.000 kata atau paling banyak 10 halaman.


Cerpen biasanya memaparkan nilai-nilai wacana kehidupan dalam bentuk dongeng yang lugas dan singkat sanggup berupa karangan fiktif atau mengenai sejarah kehidupan seseorang yang berfokus pada suatu tokoh saja. Cerpen juga sanggup dijadikan untuk mengajarkan pendidikan berkarakter kepada para pembacanya


Ciri-ciri Cerpen


Berikut yakni ciri-ciri yang ada pada cerpen :



  1. Dibandingkan dengan novel, alur dongeng pada cerpen lebih pendek

  2. Tidak lebih dari 10.000 kata atau 10 halaman

  3. Biasanya isi dongeng terinspirasi dari nilai-nila kehidupan sehari-hari

  4. Tidak menceritakan seluruh tokoh yang ada hanya berfokus pada suatu tokoh saja

  5. Biasanya hanya 1 insiden saja yang diceritakan dalam cerpen

  6. Pemecahan duduk kasus yang singkat

  7. Penggunaan kata yang ekonomis

  8. Alur ceritanya maju


Struktur Cerpen


1. Abstrak


Dalam sebuah cerpen ada kepingan yang memuat ringkasan atau inti dari cerpen dimana nantinya akan dikembangkan menjadi sebuah rangkaian-rangkaian insiden atau sanggup juga dijadikan sebagai awalan cerpen. Ketika menciptakan cerpen tidak harus ada ajaib lantaran bersifat opsional, boleh ada dan boleh tidak ada struktur ajaib tersebut


2. Orientasi


Orientasi bekerjasama dengan waktu, suasana, dan tempat yang bekerjasama dengan alur dongeng dari cerpen tersebut.


3. Komplikasi


Komplikasi memuat urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab-akibat. Biasanya, pada komplikasi mendapat abjad atau tabiat dari para tokoh yang ada dalam cerpen tersebut, hal ini lantaran pada kepingan komplikasi kerumitan mulai bermunculan


4. Evaluasi


Pada penilaian konflik sudah mengarah pada klimaksnya dan sudah mulai mendapat penyelesaian dari konflik yang ada


5. Resolusi


Pada kepingan resolusi, penulis menunjukkan solusi dari duduk kasus yang sedang dihadapi oleh para tokoh yang ada dalam cerpen. Biasanya resolusi ini amat dinanti-nanti oleh para pembaca, lantaran masalahnya sudah mulai diselesaikan dan menuju pada tahap penyelesaian konflik



 6. Koda


Koda yaitu, nilai atau pelajaran yang sanggup diambil dari dongeng tersebut. Biasanya koda gres sanggup diketahui ketika pembaca sudah selesai membaca dongeng tersebut. Koda sanggup berbentuk nasehat, pelajaran, dan peringatan bagi pembacanya


Unsur Intrinsik Cerpen


Dalam sebuah cerpen niscaya memuat unsur-unsur sebagai penyusun penulisan cerpen. Unsur tersebut dinamakan dengan unsur intrinsik cerpen. Diantara unsur intrinsik cerpen yakni tokoh, penokohan, alur, sudut pandang, latar, tema. Berikut yakni klarifikasi dari unsur intrinsik cerpen


Tema


Tema yakni citra umum yang mendasari dari jalan dongeng sebuah cerpen. Tema sanggup dituliskan pribadi dalam dongeng atau secara tersirat dimana pembaca harus teliti sehingga sanggup menyimpulkan tema yang terkandung di dalamnya.


Alur


Urutan insiden dalam cerpen disebut dengan alur. Umumnya alur dongeng mencakup : Perkenalan > Mulai muncul konflik atau suatu duduk kasus > Peningkatan konflik > Puncak konflik (klimaks) > penurunah konflik > penyelesaian konflik


Setting


Setting sangat erat kaitannya dengan waktu. Setting sendiri dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu setting tempat, setting waktu, dan setting suasana


Setting tempat menjelaskan tempat insiden cerita, setting waktu menjelaskan kapan insiden tersebut terjadi yang ditunjukan dengan waktu misal pagi, siang, malam, jam 7, dan lain-lain, setting suasana menjelaskan keadaan suasana yang terjadi dalam suatu insiden cerita, contohnya menegangkan, haru, sedih, bahagia, dan lain-lain.


Tokoh


Tokoh yakni pemain yang bermain dan terlibat dalam dongeng t ersebut. Setiap pemain mempunyai ciri khas dan karakteristik tersendiri. Dalam sebuah dongeng terdapat tokoh antagonis yang berperan sebagai orang jahat, tokoh protagonis yang berperan sebagai tokoh baik, ada juga tokoh figuran yang berfungsi sebagai tokoh pendukung saja


Penokohan


Penokohan yaitu proteksi sifat pada setiap tokoh yang bermain di dalamnya. Sifat yang diberikan oleh penulis sanggup dilihat dari obrolan tokoh, pikiran tokoh, atau ditulis sifatnya pribadi di dalam dongeng oleh sang penulis. Teknik penokohan ada dua macam, yaitu analitik dan dramatik



  • Teknik analitik yaitu menuliskan sifat tokoh secara langsung, pola : pemberani, penakut, pendiam, dan lain-lain

  • Teknik dramatif yaitu penggambaran tokoh secara tidak langsung, sanggup dengan cara melalui penggambaran fisik (contohnya cara berpakaian, postur tubuh, dan lain sebagainya), penggambaran melalui obrolan antar tokoh, rekasi dari tokoh lain (dapat berupa pendapat, sifat, pandangan, dan lain sebagainya)


Sudut Pandang


Sudut pandang yakni cara penulis dalam memandang suatu insiden yang ada dalam dongeng tersebut. Sudut pandang dibedakan menjadi 4 macam jenis. Berikut ulasannya


1. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama


Sudut pandang ini penulis menggunakan kata ganti saya dan saya. Dalam sudut pandang ini penulis seolah-olah terlibat dalam dongeng dan bertindak sebagai tokoh cerita. Tokoh saya berperan sebagai pelaku utama. Tokoh “aku” akan mengisahkan banyak sekali insiden yang ada dalam cerpen tersebut. Contoh :


Pagi ini cuaca begitu cerah hingga sanggup mengubah suasana jiwaku yang penat lantaran setumpuk kiprah yang terbengkelai menjadi teringankan. Namun, kini saya harus mulai bangun dari tidurku dan bergegas untuk mandi lantaran pagi ini saya harus bekerja keras.


2. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan


Dalam sudut pandang ini tokoh “aku” sudah tidak menjadi pemain utama lagi, tetapi sebagai pemain tambahan. Tokoh “aku” disebutkan dalam dongeng hanya untuk membawakan dongeng kepada pembaca, sedangkan tokoh dongeng yang dikisahkan “dibiarkan” untuk sanggup menceritakan pengalaman yang dialaminya.


Tokoh ini lah yang nantinya menjadi tokoh utama lantaran lebih banyak tampil, membawakan banyak sekali peristiwa, dan bekerjasama dengan tokoh-tokoh lain yang ada pada dongeng tersebut. Dengan begitu, tokoh “aku” hanya sebagai saksi saja, saksi dongeng yang dimainkan oleh orang lain. Biasanya tokoh “aku” hanya sebagai pengantar dan epilog dongeng saja. Contoh :


kini saya tinggal di Jakarta, kota metropolitan yang mempunyai beratus-ratus kendaraan. Dulu, saya sempat menolak untuk dipindahkan ke ibukota. Tetapi, pada kesannya saya tidak kuasa untuk menghindar dari kiprah ini. Ternyata, bukan saya saja yang mengalaminya. Teman asramaku yang berjulukan Rizki, juga mengalami hal yang sama. Kami berdua sangatlah dekat dan berjuang bahu-membahu dalam menghadapi kerasnya kehidupan kota Jakarta.


3. Sudut Pandang Orang Ketiga Serba Tahu


Dalam sudut pandang orang ketiga pengarang menggunakan kata ganti dia, ia, atau nama tokoh. Dalam sudut pandang ini pengarang menuliskan dongeng dari sudut “dia”. Tetapi, penulis sanggup menceritakan apa saja hal-hal yang dilakukan tokoh “dia” tersebut. Penulis mengetahu segalanya, Contoh :


Sudah genap lima bulan beliau menjadi pendatang gres di daerah komplek perumahan ini. Tapi, beliau juga belum satu kali pun terlihat keluar rumah cuman untuk sekedar menyapa tetangga yang lain. “Apakah si pemilik rumah itu terlalu sibuk ya?” ungkap salah seorang tetangganya. Pernah 1 kali beliau kedatangan tamu yang katanya yakni saudaranya. Memang beliau yakni sosok introvert, walaupun saudaranya sendiri yang tiba untuk berkunjung, beliau tidak akan menyukainya.


4. Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat


Berbeda dengan sudut pandang orang ketiga serba tahu penulis hanya menggambarkan apa yang dilihat, dialami, dipikir, dan dirasakan oleh tokoh tersebut, namun terbatas pada seorang tokoh saja.

Contoh:


Entah apa yang telah terjadi padanya. Pada dikala datang, ia pribadi marah. Memang kelihatannya ia mempunyai banyak masalah. Tapi kalau dilihat-lihat dari raut wajahnya, mungkin tak hanya itu yang sedang ia rasakan. Tapi tampaknya beliau juga sakit. Bibirnya tampak kering, wajahnya pucat, serta rambutnya kusut.


5. Sudut Pandang Campuran


Dalam sebuah novel mungkin saja menggunakan lebih dari satu sudut pandang. Akan tetapi, belakangan ini sudut pandang adonan sudah mulai banyak dipakai dalam penulisan cerpen. Penulis menempatkan dirinya bergantian dari tokoh satu ke tokoh yang lainnya dengan menggunakan sudut pandang yang berbeda menggunakan “aku”, “kamu”, “kami”, “mereka”, “dia”


Amanat


Amanat yakni pesan atau nilai-nilai moral yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembacanya melalui karangan cerpen yang dibuatnya. Biasanya pengarang tidak menuliskan secara pribadi amanatnya, melainkan pembacanyalah yang menyimpulkan sendiri pesan apa yang terkandung dalam cerpen tersebut


Gaya Bahasa


Gaya bahasa yakni bagaimana cara penulis memberikan dongeng tersebut. Cakupan gaya bahasa ini meliputi penggunaan kalimat, pemilihan diksi, dan penghemat kata. Cerpen yang baik menggunakan gaya bahasa yang gampang dipahami biar tidak menciptakan galau para pembacanya. Setiap penulis niscaya mempunyai gaya bahasa masing-masing yang itu menjadi ciri khas dari penulis tersebut.


Unsur Ekstrinsik


Selain unsur intrinsik, di dalam cerpen juga ada yang namanya unsur ekstrinsik. Jika sebelumnya kau telah mengetahui macam-macam unsur intrinsik yang ada pada cerpen, kini saatnya untuk berguru wacana unsur ekstrinsi yang ada pada cerpen. Berikut Ulasannya


Berbeda dengan unsur intrinsik yang berada dalam karangan cerpen, unsur ekstrinsik cerpen yakni unsur-unsur pembentuk cerpen yang berada di luar cerpen. Nilai ekstrinsik cerpen tidak sanggup dipisahkan dari kondisi masyarakat pada dikala cerpen tersebut dibentuk dan juga dipengaruhi oleh abjad dari penulisnya.


Selain dalam cerpen, unsur ekstrinsik juga dipakai dalam karya sastra yang lain ibarat :



  • Unsur ekstrinsik drama

  • Unsur ekstrinsik novel

  • Unsur Ekstrinsik puisi

  • Unsur Ekstrinsik cerkak


Dibawah ini yakni unsur ekstrinsik yang ada pada cerpen


Latar Belakang Masyarakat


Latar belakang masyarakat merupakan unsur yang mempengaruhi dalam proses pembuatan cerpen yang berupa faktor-faktor lingkungan yang ada di dalam masyarakat tempat dimana penulis itu berada sehingga berpangaruh terhadap cerpen yang akan ditulis. Diantara latar belakang yang mempengaruhi penulis dalam menulis sebuah cerpen adalah



  • Ideologi suatu negara

  • Keadaan politik suatu negara

  • Kondisi perekonomian suatu negara

  • Kondisi sosial suatu negara


Latar Belakang Penulis


Maksud dari latar belakang penulis yakni faktor dari dalam penulis itu sendiri yang mempengaruhi atau memotivasi penulis untuk menulis sebuah cerpen. Latar belakang penulis sendiri terdiri dari beberapa macam, yaitu :



  • Riwayat hidup penulis

  • Kondisi psikologis penulis

  • Aliran sastra sang penulis


Nilai-nilai yang Terkandung Dalam Cerpen


– Nilai agama


Nilai agama yakni nilai-nilai yang sanggup diambil untuk dijadikan sebagai pelajaran yang terkandung di dalam cerpen berkaitan dengan fatwa agama.


– Nilai sosial


Nilai sosial yakni nilai yang sanggup diambil dari interaksi-interaksi para tokoh yang ada di dalam cerpen dengan tokoh lain, lingkungan dan masyarakat sekitar tokoh.


– Nilai moral


Nilai moral yakni nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen yang berkaitan dengan budbahasa atau etika yang berlaku di dalam masyarakat. Di dalam suatu cerpen, nilai moral sanggup menjadi suatu nilai yang baik maupun nilai yang buruk.


– Nilai budaya


Nilai budaya yakni nilai-nilai yang berkaitan dengan nilai-nilai kebiasaan, tradisi, adab istiadat yang berlaku.


Contoh Cerpen


Seperti pada dongeng pendek pada umumnya, cerpen juga mempunyai ragam jenisnya. Cuma yang membedakan hanya isi yang terkandung di dalamnya. Berikut yakni beberapa pola cerpen yang telang mimin sajikan untuk para pengunjung setia kami.


Contoh Cerpen Cinta yang Romantis


 Jika kau yakni orang yang suka membaca niscaya sudah tidak gila lagi dengan istilah cerp 15+ Contoh Cerpen Singkat Terbaru 2017 | Cinta, Persahabatan, Sedih, Pendidikan Karakter


Sesuai dengan namanya, cerpen cinta merupakan salah satu jenis cerpen yang mengangkat tema percintaan sebagai inti dari cerita. Isi yang dimuat pun pastinya tidak lepas dari percintaan. Berikut beberapa pola cerpen cinta romantis yang sanggup kau baca untuk mengisi waktu kosong mu.


Baca Juga : 100+ Contoh Puisi Cinta Romantis yang Mengena di Hati Terbaru 2017



  1. Melupakan Dia demi Dia

  2. Kau Tetap Kupertahankan

  3. Hijrahku, Hijrahmu

  4. Ikhlas Karenamu

  5. Cinderella Berhijab

  6. Perjuangan Cinta 2 Sejoli

  7. Bukan Cerita Widji Tukul


Contoh Cerpen Persahabatan


 Jika kau yakni orang yang suka membaca niscaya sudah tidak gila lagi dengan istilah cerp 15+ Contoh Cerpen Singkat Terbaru 2017 | Cinta, Persahabatan, Sedih, Pendidikan Karakter

http://quranicgen.com


Berikut ini yakni beberapa pola cerpen persahabatan yang sanggup kau baca untuk mengisi waktu kosongmu atau sekedar untuk sarana hiburan disela-sela kesibukanmu


Baca Juga 75+ Kumpulan Contoh Puisi Ibu, Sahabat, Sedih, Guru, Lama



  1. Aku yang Baru

  2. Kaulah Inspirasi Hijrahku

  3. Teman Kosku Adalah Teman Hijrahku

  4. Hijrah Untuk Khusnul khotimah

  5. Berkaca dari Sahabat


Contoh Cerpen Islami


 Jika kau yakni orang yang suka membaca niscaya sudah tidak gila lagi dengan istilah cerp 15+ Contoh Cerpen Singkat Terbaru 2017 | Cinta, Persahabatan, Sedih, Pendidikan Karakter


Cerpen islami yakni dongeng yang berisi wacana keagamaan, sesuai dengan namanya cerpen islami pastinya tidak lepas dari nuansa yang religius dan islami. Biasanya isi yang terkandung di dalamnya berisi wacana nasehat-nasehat, pesan, atau pola yang sanggup dijadikan sebagai teladan hidup


Baca Juga 15+ Contoh Puisi Islami yang Menentramkan Jiwa Terbaru 2017



  1. Kunang-kunang Terbang Siang

  2. Untuk Siapa Hijrahmu

  3. Dari Kegelapan Menjadi Penuh Cahaya

  4. Metamorfosis

  5. Tidak Ada

  6. Hijrahgram : Sang Penasehat di Instagram


Nah, itu tadi sedikit sharing wacana pola cerpen dari mimin untuk para pengunjung setia kami. Semoga dengan dibagikannya cerpen ini sanggup memotivasi dan penyemangat dalam menjalani kehidupan. Dukungan kalian sangat besar lengan berkuasa dalam kemajuan website ini. Share artikel ini jikalau sekiranya sanggup membantu orang yang sedang membutuhkan. Jangan lupa untuk selalu mampir di portal dunia suka-suka


0 Response to "15+ Pola Cerpen Singkat Terbaru 2017 | Cinta, Persahabatan, Sedih, Pendidikan Karakter"

Posting Komentar