√ 500+ Kata Kata Puisi Roman Picisan Wacana Cinta Terbaper 2018

Puisi Roman Picisan – Selamat tiba kembali di portal dunia suka-suka kawasan untuk mencari rujukan dan gudangnya segala informasi.


Remaja Indonesia termasuk yang suka menonton sinetron, alasannya yaitu itu banyak stasiun televisi yang menayangkan sinetron. RCTI termasuk stasiun televisi yang banyak menayangkan sinetron. Sasaran utamanya tidak lain yaitu para remaja terutama para kaum wanita.


Salah satu sinetron yang terkenal dikalangan para remaja perempuan yaitu Roman Picisan. Sinetron ini sukses menarik banyak perhatian dan menjadi sinetron tervaforit. Sinetron ini diproduksi oleh MNC Pictures. Sinetron ini disesuaikan dari film tahun 1980 dengan judul yang sama yaitu Roman Picisan. Dan ceritanya pun dikemas dengan lebih menarik dan kekinian.


Dalam adegan-adegannya banyak menampilkan kata-kata puisi indah yang itu menciptakan baper para penontonnya. Siapa saja yang mendengarnya bisa eksklusif klepek-klepek bikin hati eksklusif meleleh. Di dalam sinetronnya digambarkan roman picisan yaitu orang yang suka menggombal, karenanya ia suka memperlihatkan kata kata gombal kepada lawan mainnya.


Nah, pada kesempatan kali ini mimin bakal share kepada kalian kata-kata puisi indah yang ada pada sinetron Roman Picisan


Kata kata Puisi roman Picisan Terbaper 2018


 kawasan untuk mencari rujukan dan gudangnya segala warta √ 500+ Kata kata Puisi Roman Picisan Tentang Cinta Terbaper 2018







“Melepasmu, bukan keinginanku..

Tetapi ditetapkan menjadi takdir..

Menjadi tegar bukan pilihanku..

Tapi, itu menjadi satu-satunya jalan keluar..”






“Cinta..tidak pernah salah

Namun cinta..tak selalu indah

Cinta tak pernah menyiksa

Dia hanya menguji rasa

Cinta..tak akan pergi

Jika hasrat ingin bersama

Selalu kembali”





“Cinta..tidak pernah salah

Namun cinta..tak selalu indah

Cinta tak pernah menyiksa

Dia hanya menguji rasa

Cinta..tak akan pergi

Jika hasrat ingin bersama

Selalu kembali”




“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.

Tanpa memikirkan rumitnya rumus fisika dan sulitnya perhitungan ekonomi.”










“Cintaku tak harus miliki dirimu, meski perih mengiris-iris segala janji”



“Cinta kau tiba tanpa dikira

Kau pergi tanpa menyapa.

Cinta kau itu indahkan dunia,

Tapi kau tak lupa menabur luka.

Cinta, saya mohon padamu

jangan tiba untuk pergi

jangan berbahagia kemudian menyakiti.”







“Kata orang cinta itu buta

tapi kenapa saya tetap bisa memandangi keindahanmu

Kata orang cinta tak ada logika

Tapi kenapa pikiranku teratur menyimpan senyumu

Kata orang cinta itu menyakitkan

Tapi kenapa saya tetap bertahan”



“Kamu yaitu kebenaran yang harus kuingkari

Kamu yaitu keindahan yang tak bisa kunikmati

Kamu yaitu keindahan yang hadir lewat mimpi”



“Berat bibir ini terucap

Perih mata ini menatap

Menjelang hadirnya perpisahan

Perpisahan bagiku derita

Memenjarakan kenangan

Menaburkan luka

Tapi perpisahan punya janji

Pasti akan bertemu lagi

Selama bukan perpisahan abadi”



“Ketika kita menghadapi kesulitan

Dan kita tidak menyerah

Itulah kekuatan kita”



“Apakah kau tahu

saat saya bilang

aku benci kamu

hatiku menjerit tak setuju

Apakah kau tahu

saat saya bilangaku rela melepasmu

itu kebohongan terburuk”



“Sebulan berlalu.

Dan saya hanya bisa menggenggam rindu

Berharap bisa lupakan

Tanpa perlu mengingat senyummu.”



“Kupikir sudah lupa

Ternyata rasa itu masih ada.

Mungkin hanya Wulan

yang bisa merusak move on sebulan!”



“Waktu,

Bukankah ia percaya sebagai pengobat luka?

Tapi kenapa kini ia hadir sebagai pengingat lara”



“Ini kesimpulan wacana hatiku.

Tentang rasa yang bergitu hebat

Tentang rindu yang menggeliat

Tentang dirimu,

yang semakin berat untuk kupikat.”



“Tentang rindu yang mengusik

Biarlah ini jadi tanggung jawabku

Pagi biarkan memburu senja.

Senja biarkan merangkul malam

Karena waktu takkan bisa menyapu rinduku

Tapi kamu.

Kamu yaitu tujuan final rinduku berlabuh.”



“Saat saya lelah,

Kuminta rindu Untuk pergi.

Tapi rindu sudah tersesat dalam labirin hati.

Bersemayam abadi, biar saya terus teringat semuanya

Tentang kamu.”



“Kepercayaan itu menyerupai kata sebuah kaca

Saat beling itu pecah,

Pecahan beling itu pun menjadi tajam.

Kepercayaan gue sama lo

Sekarang udah pecah.

Sekarang gua yaitu penggalan beling yang tajam itu

Jadi lebih baik, lo jaga jarak dari gue

Karena gue bisa aja melukai lo”



“Adakah rasa yang lebih menyakitkan

Dari hilangnya hak untuk menyapamu?

Adakah rindu yang lebih menyesakan

Dari sirnahnya kebersamaan kita.”



“Tenang lah jiwaku

Jangan bersedih

Tulus lah mirip hujan dimalam hari

Yang tidak bisa menampilkan pelangi”



“Kalau cinta sungguh mencinta

Dia tidak meminta.

Kalau cinta sungguh berharga

Dia tidak memaksa.

Senyumanmu yaitu harapanku.

Bahagiamu yaitu segalaku.

Meskipun senyuman dan bahagiamu. Tanpa aku..”



“Saat seseorang sudah berikan rasa nyaman

Mengusirnya sangat menyulitkan

Menggantinya hanyalah sebuah kemustahilan”



“Taukah kamu.

Saat temaram hatiku jelas oleh senyumu

Aku serahkan rinduku untukmu

Saat gerimis senja hilang oleh pelangi di matamu

Aku titipkan harapanku padamu

Tetaplah menjadi rembulan di atas langit itu

Agar saya selalu menatapmu”



“Inilah aku.

Seorang pujangga yang ingin

Menjadi penjuang cinta

Aku merangkai asa dengan keterbatasanku

Berharap miliki hitungan detik yang singkat ini

Untuk selalu bersamamu..”



“Kamu yang manis

Namun perlahan mengikis

Kamu berjanji menjaga

namun perlahan menabur jelaga

Ku tak perlu semua indah

Ku tak menginginkan bahagia

Hanya satu kupinta

Apapun yang terjadi

Kau tetap ada”



“Aku disini.

Dan kau di seberang jalan itu

Ada lampu merah di tengah kita

Menjadi pembatas tanpa jeda

Lampu merah..

Berubahlah menjadi hijau

Agar tidak ada lagi yang menghalau.”



“Cinta itu butuh waktu

Tidak pernah tiba lebih dahulu.

Atau bahkan terlambat datang

Cinta selalu menyapa

Pada dikala yang tepat.”



“Seseorang berkata

ada satu cara membuat

wanita jatuh cinta.

yaitu buatlah ia tertawa

Namun ku tak pernah bisa

karena dikala ia tertawa

Justru diriku yang semakin cinta”



“Saat malam tiba tanpa hadirnya bintang

kau tiba berikanku cahaya

saat angin semilir tak menyejukan hatiku

kau hadir membawa kesegaran lewat senyumu

Ijinkan hasratku bersandar dihatimu

agar rasa ini bisa memberi kehangatan di dalam hatimu”










“Jangan tanya sedang apa saya hari ini, alasannya yaitu yang kulakukan selalu sama. Sedang mencintaimu. Sedang mengharapkanmu. Setiap hari.”





“Cintaku tak harus miliki dirimu, meski perih mengiris-iris segala janji”



“Cinta kau tiba tanpa dikira,

kau pergi tanpa menyapa..

Cinta kau itu indahkan dunia,

tapi kau tak lupa menabur luka..

Cinta, saya mohon padamu

jangan tiba untuk pergi

jangan berbahagia kemudian menyakiti..”







“Di penghujung hari yang hampir hilang

Ku tetap menggenggam rasaku

Tanpa mempunyai kesimpulan wacana rasamu

Hanya bisa ratapi rasaku

Dan mendo’akan munculnya rasamu”



“Kata orang cinta itu buta

tapi kenapa saya tetap bisa memandangi keindahanmu

Kata orang cinta tak ada logika

Tapi kenapa pikiranku teratur

menyimpan senyumu

Kata orang cinta itu menyakitkan

Tapi kenapa saya tetap bertahan”



“Kamu yaitu kebenaran yang harus kuingkari

Kamu yaitu keindahan yang tak bisa kunikmati

Kamu yaitu keindahan yang hadir lewat mimpi”



“Berat bibir ini terucap

Perih mata ini menatap

Menjelang hadirnya perpisahan



Perpisahan bagiku derita

Memenjarakan kenangan

Menaburkan luka

Tapi perpisahan punya janji

Pasti akan bertemu lagi

Selama bukan perpisahan abadi”



“Ketika kita menghadapi kesulitan

Dan kita tidak menyerah

Itulah kekuatan kita”



“Apakah kau tahu

saat saya bilang

aku benci kamu

hatiku menjerit tak setuju



Apakah kau tahu

saat saya bilang

aku rela melepasmu

itu kebohongan terburuk”





“Taukah kamu…

Saat temaram hatiku terang

oleh senyumu

Aku serahkan rinduku untukmu



Saat gerimis senja hilang

oleh pelangi di matamu

Aku titipkan harapanku padamu



Tetaplah menjadi rembulan

Di atas langit itu

Agar saya selalu menatapmu”



“Inilah aku…

Seorang pujangga yang ingin

Menjadi penjuang cinta

Aku merangkai asa dengan keterbatasanku

Berharap ..

miliki hitungan detik yang singkat ini

Untuk selalu bersamamu..”





“Kamu yang manis

namun perlahan mengikis

Kamu berjanji menjaga

namun perlahan menabur jelaga

Ku tak perlu semua indah

Ku tak menginginkan bahagia

Hanya satu kupinta

apapun yang terjadi

Kau tetap ada”







“Aku disini…

Dan kau di seberang jalan itu,

Ada lampu merah di tengah kita,

Menjadi pembatas tanpa jeda

Lampu merah…

Berubahlah menjadi hijau,

Agar tidak ada lagi yang menghalau.”



“Cinta itu butuh waktu..

Tidak pernah datang..

lebih dahulu…

Atau bahkan terlambat..

Datang..

Cinta selalu menyapa..

Pada dikala yang..

Tepat..”







“Seseorang berkata,

ada satu cara membuat

wanita jatuh cinta…

yaitu buatlah ia tertawa..

Namun ku tak pernah bisa

karena..

saat ia tertawa,

Justru diriku yang semakin cinta”



“Saat malam tiba tanpa hadirnya bintang

kau tiba berikanku cahaya

saat angin semilir tak menyejukan hatiku

kau hadir membawa kesejukan

lewat senyumu..



Ijinkan hasratku

bersandar dihatimu

agar rasa ini

bisa memberi kehangatan

di dalam hatimu”





“Orang bilang..

Hati butuh seseorang tuk berlabuh..

Aku tak setuju..

Karena berlabuh bisa berlayar lagi

Dan meninggalkan luka hati..

hatiku butuh kawasan perhentian abadi

tanpa mencari lagi..

aku berharap..

itu ada pada wulandari”



“Ada banyak panggilanmu

bunda, mama, atau ibu



Satu yang pasti, panggilan itu lebih mulia daripada ratu

Kau relakan tubuhmu, sebagai pintu masuk kami ke dunia ini

Kau hancurkan egomu, demi hadirkan tawa



Dibalik derai tangis kami, kau yaitu pelangi dalam jiwaku

Kau lah kehangatan, disaat saya lelap dalam pangkuanmu”



“Harta paling berharga yaitu waktu

Warisan paling tak ternilai yaitu kesetiaan

Jika keduanya, kudapat darimu

Ku tak inginkan lagi semua yang semu..”







“Melepasmu, bukan keinginanku..

Tetapi ditetapkan menjadi takdir..

Menjadi tegar bukan pilihanku..

Tapi, itu menjadi satu-satunya jalan keluar..”







“Cinta..tidak pernah salah

Namun cinta..tak selalu indah

Cinta tak pernah menyiksa

Dia hanya menguji rasa

Cinta..tak akan pergi

Jika hasrat ingin bersama

Selalu kembali”



 



“Matamu memikat..

Tawamu mengikat..

Bohong kalau saya tak terpikat..

Tapi dayaku..

Sebatas pandang..

Tanpa hak memiliki..

Tanpa rasa kuasa menyayangi..”



“Keindahan ini berjulukan Wulandari

yang mengalirkan hangat, dalam setiap anutan rinduku

Kenyamanan ini masih wacana Wulandari

yang selalu membawaku kepada pengharapan hatiku



Kini saya hanya bisa berucap lirih wacana waktu

andai sang waktu tak pernah berakhir

wulandari..

pasti tetap bersamaku”







“Papa..

Kau membuatku percaya

Kalau cinta itu ada

Dari caramu mencintaiku.

Papa..

Bagiku mama sangat berharga

Tapi sayangku padamu

Juga tak terkira

Papa..

Kau telah bahagiakan aku

Karena itu

Aku pun ingin kau bahagia.

Cerita cinta barumu terukir di kawasan ini..

Tapi ku yakin

Bukan melupakan yang telah pergi

Karena..

Kenangan yaitu harta yang abadi”







“Ku bohong kalau ku tak rindu

Karena tiap hari kuterbayang

Ayah dan Ibu



Godaan mengintai

Untuk kembali ke kampung halaman

Mengiris tekadku di perantauan



Tapi aku..

Aku tak boleh lemah

Aku tau saya tak boleh kalah

Biarlah lautan rindu ini

Kubalas dengan kebanggaan

Yang akan saya bawa pulang”







“Rindu..

Kau remas hatiku

Saat hasrat ingin bertemu

Tapi terhalang oleh waktu

Waktu..

Jika nanti terobati rinduku

Ku mohon hentikan detikmu

Agar saya bisa bersamanya selalu”





“Waktu berputar

Namun hatiku

Tak kunjung pintar

Kembali berdarah

Selalu bernanah

Saat menghampiri

Penolakanmu

Setiap tak dapat

Disambutmu..”



“Hormat untuk

Sang saka romansaku

Terima kasih pada

Sang Pencipta

Atas Wulandari

Yang kau ciptakan..”



“Di hujung ekspresi dominan yang menyisakan dingin

Daun-daun berguguran.



Pohon-pohon bertumbangan

Akar-akar pun berteriak

Tanah pun kering kerontang.



Kemana hujan yang ku rindu

Kemana pula pelangi yang kutunggu

Mungkin memang mereka..

Mereka ingin mati.



Mungkin pula mereka memang tak peduli lagi…

Pada manusia

Yang tak bisa menjaga berkah Ilahi”







“Aku melihat cinta di kejauhan..

Indah tatapnya..

Manis senyumnya..

Ku kira..

Dia kan datang..

Nyata nya hanya menaruh angan..

Hatiku diam..

Meratap takdir yang ku genggam.

Ku tenun harapan..

Tapi Tuhan yang punya ketentuan.”



“Matamu terbuka..

Sebelum mentari ada

Langkah mu tegak tercipta

Mengejar harapan dunia.



Uang..

Bagimu yang utama

Waktu..

Hanya bagi ia semata

Keluarga..

itu nomor dua

Persahabatan..

Sudah tiada artinya.



Namun apa yang kau sanggup kawan

Hanyalah aroma kehampaan

Rasa puas tak kunjung datang

Dan harimu berakhir

Karena takdir Tuhan.



Dikelilingi sahabat dan keluarga

Mereka menangisi kepergianmu

bukan uangmu”







“Roda mesin yang ku naiki ini..

Terus menjauh..

Apa ia kembalipun..

Aku tak tau..

Yang kini ku tau..

Hanya Wulandari..

Yang searang jauh dan ku rindu..

Yang kini jauh

Dari tatapan mataku..







“Biarpun jarak membentang

Mata tak bisa saling memandang..

Ku biarkan kata-kata berkelana

Menembus hati yang jauh

Menghapus..

Semua air mata yang jatuh”



“Penyesalanku membuncah tak terbendung

Saat kusadari..

Ku tak bisa membuatmu terlindung

Hati dan jiwaku luluh lantak

Saat kulihat keindahan di hadapanku terkoyak

Andaikan keajaiban tercipta untukku

Ku ingin hadirkan peduliku ke sisimu”





“Bapak..

Kulihat gurat lelah di wajahmu

Membias menyapu senyum di bibirmu

Tapi saya tau

Lelahmu tak memudarkan kasih sayangmu



Mak,

Kaulah pelangi diruang damaiku

Kau hempaskan peluh dengan kasihmu

Agar hening ini selalu hangat bersamaku

Lalu..



Kulihat malaikat kecil yang kusebut adik

Tersenyum membawa damai

Tertawa ceria membawa suka

Bukan harta yang menjadi warisan tak terperih

Namun keluarga yang saling menyayangi”



“Rindu..

Kau remas hatiku dikala hasrat ingin bertemu

Tapi terhalang oleh waktu

Waktu..

Jika nanti terobati rinduku

Kumohon hentikan detikmu

Agar saya bisa selamanya selalu”



“Pelangi itu, kini bisa kulihat lagi warnanya

senyum itu, kini bisa kurasakan lagi manisnya

Bidadari itu, masih tetap sama indahnya

Masih tetap sama namanya masih tetap

Wulandari yang ku puja”







“Ini bukan wacana romansa

Tapi ini wacana arti bersama

Saat tangan terbiasa merangkul

Kini patah alasannya yaitu ego yang terkumpul

Sahabat..

Langkah kita biarlah terus beriringan

Tanpa ada amarah di angan

Jangan biarkan dahan kita patah

Jangan biarkan persahabatan terbelah

Kau lah..

Arti bersama yang sesungguhnya”







“Malam ini..

Ku tatap jelaga hitam

Menyelimuti hati yang terperosok dalam..

Aku sesak..

Aku karam dalam dendam

Aku teriak..

Dalam amarah dan gigi gemertak

Ku butuh kedamaian..

Untuk meraihku dari ruang hampa yang gelap

Dari dendam yang menciptakan pengap

Hampiriku wahai ikhlas

Karena ku tak ingin, semakin tergilas”



“Cintaku sederhana..

Saat ku lihat bidadariku tersenyum,

Kupastikan ia akan ada di pelukku..

Takkan pernah ku biarkan siapapun merampas

Keindahan pelangi di matanya

Rasaku juga tetap sama..

Biar pelangi itu..

Belum tentu bisa ku genggam..

Tapi ku selalu menatap warna indahnya..”



“Hitam menyelimuti langitku,

melahap senjaku

Wahai malam,

Gelapmu sungguh kelam

Membuatku tak bisa terpejam

Wahai bintang gemerlap,

Bersinarlah kerlip-kerlap

Terangi langit itu,

Sinari hatiku”







“Bulan purnama itu merintih

Bidadariku tertatih

Senyumannya tak bisa kunikmati

Cerianya tak hadir pagi ini

Sembuhlah purnamaku

Sehatlah bidadariku

Karena saya tidak mampu

Melewati satu hari tanpa tawamu”



“Kupikir..

Aku sudah menciptakan semua orang iri

Karena ku terbang bersama bidadari

Khayalku membumbung ke angkasa



Anganku..

Menari melintasi cakrawala

Namun..

Seketika angin puting-beliung menghajar



Meremukan khayalku tanpa ampun

Menghempas anganku bagai lapas

Kini ku termenung dalam perih

Meratapi bidadari yang tak bisa ku raih”



“Ya Allah

Hamba tak punya hak untuk meminta kepadamu

Agar semua permasalahan ini pergi dari hamba

Tapi hamba mohon kepadamu ya Allah

Berikanlah kekuatan dan kesabaran

Agar hamba bisa menjalani ini semua

Dan buatlah hamba percaya

Akan ada rencanamu yang indah di balik semua ini”







“Cintaku sederhana

Hanya ingin disisi Wulandari

Menjaga bulan purnamaku tanpa henti

Melindungi bidadariku tanpa terganti

Namun..

Takdir memaksa cinta ini menjadi kering

Hanya sebagai hiasan dinding

Karena dianggap tak pantas bersanding”


“Ku ingin terbang Ke langit itu

Menggapai bintang nan cemerlang

Tuk ku persembahkan pada bapakku

Ku mau menyelami samudera

Mendapatkan mutiara nan berkilau

Untuk ku mahkotakan pada mamakku

Namun..

yang kudapat hanyalah penggalan kaca

Yang merobek harapan bapak menjadi luka

Yang menghancurkan mimpi mamak”





“Jantungku bergetar hebat

Setiap khawatirkanmu

Nadiku bergetar kuat

Setiap ku tahu kau terluka

Harusnya kau tahu

Aku bukan dewa

Aku tak selalu bisa menjaga

Namun tak sanggup bila kau celaka”


“Mataku menolak tak untuk percaya

Memaksaku melihat kau

Terbaring tak berdaya

Ku menangis pilu

Saat ku tau

Dia yang bisa jagai dirimu

Wajahku mirip tertampar

Egoku menggelepar

Karna ku tak berguna

Karna ku tak menjadi pahlawanmu”



“Ingin ku remehkan cemburuku

Tapi ku tak mampu

Karna hitamnya menutup relungku

Haruskah ku kasihani cintaku

yang kini terluka karna sembilu

Dadaku sesak

Nalarku terisak

Saat saya mulai tertatih

cinta yang semakin perih”









“Aku percaya..

Persahabatan ini

Telah remaja pada akhirnya

Dia memberi nyaman dengan tawa

Dia senang dengan kebersamaan

Dia tulus dengan pengorbanan

Persahabatan ini tak selalu saling memuji

Tidak juga ada niat untuk menyakiti”







“Bulan purnamaku

Kenapa harus ku lihat kau tak

Bersinar cemerlang

Bidadariku,

Kenapa harus air itu basahi

Wajahmu yang jelita



Taukah kamu..

Hatiku merintih

Saat kulihat kau bersedih”

Taukah kamu,

Jiwaku merontah

Untuk selalu membuatmu tertawa”



“Kalau tidak ada rasa

Mana mungkin hati ini bergetar

Setiap menatapmu..

Kalau tidak ada cinta

Pasti hatiku tak peduli

Melihat tangismu..

Ya Tuhan..

Kalau cinta ku benar sederhana

Kenapa harus ada rasa yang rumit ini.. ”







“Lagi-lagi saya salah

Ku kira hari ini sudah cukup

Namun perjuanganku untukmu

Masih terus berlanjut

Kukira saya harus menjauh



Namun didekatmu

Selalu menjadi tugasku

Kuharap saya akan selalu salah

Sesalah dikala saya mengira

Kau bukan jodohku”



“Sekarang..

Aku gres paham kecantikan bidadari

Setelah melihat kau didepan mata

Sekarang..

Ku mengerti keindahan bulan purnama

Setelah menikmati cahayamu ditempat ini

Seandainya ku bisa menawar waktu

Kan ku minta ia tunduk padaku

Tetaplah keindahan itu nyata

Agar saya bisa hening dalam cinta”







“Tuhan..

Izinku menari

Karena telah ku sadari..

Rasa ini bukan milik ku sendiri

Tuhan..

Iringi ku bernyanyi

Karena ku kantungi sebuah bukti



Detik ini..

Kuserahkan seluruh hati dan asaku

Hanya kepada satu nama

Namanya Wulandari

Bulan purnama artinya

Bahkan bidadari”



“Maafku mungkin tak seberapa

Tapi ku ucapkan

Dengan sepenuh jiwa

Maaf..

Ku sering buatmu kecewa

Buatmu tak percaya

Buatmu tak bisa bedakan

Rasa atau bercanda

Tapi cukup hingga disini kebohongan ini

yang ku ingin..

Cinta kita..

Di ukir mulai dari sini..”





Nah, itu tadi kumpulan kata-kata puisi indah roman picisan. Ayo silahkan comot mumpung gratis. Puisi ini cocok untuk kau berikan kepada gebetan, pacar, atau pasangan tercinta mu. Dengan begitu hubungan mu akan semakin mesra dan bisa langgeng


0 Response to "√ 500+ Kata Kata Puisi Roman Picisan Wacana Cinta Terbaper 2018"

Posting Komentar