Contoh Pantun Nasehat – Disebut pantun nasehat alasannya yaitu di dalamnya terkandung wejangan-wejangan dan nasehat yang ditujukan kepada si pembaca pantun.
Wejangan merupakan petuah, petunjuk, serta bimbingan. Agar bawah umur meniti jalan benar dalam kehidupan. Nasehat artinya tulus murni. Agar wejangan menyentuh hati. Bukan berasal dari api kemarahan. Sehingga anak membangun dinding penghalang.
Pantun merupakan penuntun, yang membimbing dengan santun. Dalam irama dan etika. Dalam nada dan hiburan. Maka pantun nasehat ini diberikan. Kepada saudara dan handai taulan. Moga-moga menerima ajaran. Dapat dibawa dalam kehidupan. Berikut ini yaitu beberapa referensi pantun nasehat yang sudah mimin rangkum untuk kalian semua.
Baca Juga 15+ Contoh Puisi Nasehat Terbijak
Contoh Pantun Nasehat
Hutan bakau menjadi taman
Agar pantai tiada hancur
Jika engkau ingin berteman
jauhkan dusta besarkan jujur
Matahari terbit di Kalimantan
Membawa hangat indahnya nian
Inilah hari jadi Tuan Tian
Semoga membawa kebahagiaan
Anak ayam diambil maya
Karena kakinya ada luka
Penyabar yaitu sifat mulia
Semua niscaya akan suka
Terhampar luas bukit hijau
Hijau alasannya yaitu warna rumput
Dusta itu bagaikan ranjau
Membuat engkau jadi penakut –
Sampan bahtera mengejar kayak
Dari hulu tak kena-kena
Dusta itu bagaikan riak
Membuat hati resah gulana
Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut alasannya yaitu manisan
Manis itu ancaman makanan.
Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
Jangan diri sanggup kecewa
Lihat referensi kiri dan kanan
Tuan raja mencar ilmu menari
Ditemani para hulubalang
Hidup rajin bagaikan mentari
Kelak hidupmu akan cemerlang
Parang ditetak kebatang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu
Buah masam asam rasanya
kalau gula rasanya manis
walau ia buruk wajahnya
tetapi hebat berbahasa inggris
Ngun Syah Betara Sakti
Panahnya berjulukan Nila Gandi
Bilanya emas banyak dipeti
Sembarang kerja boleh menjadi
Pasar gres ramai marak
Tangan bertepuk lisan bersorak
Jaga diri dari congkak
Agar hidup tak luluh lantak
Mana mungkin ada buaya
Coba lihat dengan cermat
Mana mungkin hidup bahagia
Jika pada orang bau tanah tiada hormat
Ilmu manusia setitik embun
Tiada umat sepandai Nabi
Kala nyawa tinggal diubun
Turutlah ilmu manusia nan mati
Air tertampung dalam tangki cth
Siram bunga semoga tak mati
Jaga diri dari iri dengki
Niscaya sentosa relung hati
Tali kekang terikat kendur cth
Kudanya lari entah kemana
Bila malam segera tidur
Bergadang itu tiada guna
Kalau memagar rumpun bawang
Pagar dahulu lapis berlapis
Kalau mendengar pengaduan orang
Dengarkan dulu habis-habis
Lebah dipimpin seekor ratu
Mencari bunga erat kencur
Air lembut menetes di batu
Lama-lama batupun hancur
Tekukur turun memakan sepat
Anak monyet membawa lepat
Jika syukur menjadi sifat
Segenap senang ananda dapat
Pergilah ke tepi kali
Jangan lupa bawa guci
Bangkitlah anak pertiwi
Bangunlah negerimu ini
Jangan suka makan mentimun
Mentimun itu banyak getah nya
Jangan suka banyak melamun
Melamun itu tiada gunanya
Emas perak tersimpan di rongga
Banyak yang suka mutiara
Berbuat baik kepada tetangga
Niscaya diri banyak saudara
Kalau berkitab sambil menulis
Jangan hingga dawat terbuang
Kalau bercakap di dalam majelis
Jangan hingga mengumpat orang
Hari rabu memetik kelapa
Airnya segar hilang dahaga
Hormati Ibu juga Bapak
Agar kelak masuk surga
Dari apa camilan manis lemang
Dari ketan yang dipanggang
Waktu kecil kita ditimang
Ayah Ibu harus disayang
Kalau kita tidak bergalah
Jangan takut membentang kajang
Kalau kita tidak bersalah
Jangan takut ditantang orang
Mari nanda memanjat kelapa
Hari panas sangat dahaga
Adat baik bertutur sapa
Sopan santun harus dijaga
Hati-hati membeli rokok
Karena rokok panjang-panjang
Hati-hati menentukan cowok
Karena pemuda mata keranjang
Ada senar dalam kereta
Kereta panjang isi berjuta-juta
Memang benar apa yang kau kata
Orang pemarah tak ada yang suka
Pantun Nasehat Agama
Syahadat itu yang pertama
Mesti diresap sejiwa raga
Jujur itu landasan agama
Teguh dipegang sekuat tenaga
Puteri suka bunga petunia
Tanamnya di taman luas lega
Jangan mengharap pahala dunia
Jujur kita untuk ke surga
Berburu ke bukit kapur
Bawa senjata panah sangkur
Jaga diri dari kufur
Niscaya hidup penuh syukur
Bikin camilan manis dari buah
Buahnya apel sama delima
Bila engkau suka berdakwah
Dakwahlah mirip ulama
Engku Nur membeli belah di pekan
Membeli sirih dank kelapanya
Jatah usia makin terkurangkan
Marilah ingat kepada-Nya
Orang dahulu hidup di goa
Biawak hidup di dalam rawa
Turuti perintah orang tua
Tiap sholat tak lupa berdoa
Bunga mawar bunga melati
Kala dicium harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Alquran paham maknanya
Kacang tanah rasanya gurih
Tapi pedas si buah pala
Bantu sahabat jangan berpamrih
Kepada Allah mengharap pahala
Di gunung sana kau suka berlibur
Di gunung sini kau suka tertawa
Bila sudah masuk kubur
Hanya amal yang dibawa
Tiap nafas tiadalah kekal
Siapkan bekal menjelang wafat
Turutlah Nabi siapkan bekal
Dengan sebar ilmu manfaat
Bangau terbang iring-iringan
Terbang jauh satu kepakan
Al Alquran yaitu pegangan
Jangan pernah dilupakan
Tari piring tari saman
Tari lilin apinya berpijar
Al Alquran yaitu pedoman
Rajin-rajinlah ananda belajar
Pantun Nasehat Pendidikan
Jika kita makan petai
jangan lupa makan kerupuk
Jika kita ingin pandai
Ranjin-rajin baca buku
Jika hendak kau melamar
Jangan banyak tulis dihapus
Jika siswa rajin belajar
Sudah tentu niscaya lulus
Puisi cinta harus berjajar
Seperti bunga-bunga teratai
Kalau kita rajin belajar
Cita-cita niscaya tercapai
Pergi Jalan-Jalan Ke Pasar
Pergi Lgee Ke Tempat Gadai
Mari Qta Rajin Belajar
Rajin Belajar Supaya Pandai
Jika pergi ke padang datar
Jangan lupa pulang berlabuh
Jika kita kepingin pintar
Belajarlah sungguh-sungguh
Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita mencar ilmu bersama
Lampu listrik lampu pijar
Kabelnya kecil mirip benang
Rajin-rajinlah belajar
Ilmu didapat dengan senang
Apa gunanya tumbuhan temu
Ramuan jamu dengan lengkuas
Bila hati dipenuhi ilmu
Jiwanya besar pikirannya luas
Mentari pagi sinarnya hangat
Berangkat kerja ke Pulau Rengat
Belajar haruslah semangat
Jangan tersalah pada niat
Kue dadar sudah diantar
Gelas kecil dalam kado
Belajar pangkal pintar
Malas itu pangkal bodoh
Sepah tebu rasanya hambar
Bila dibakar niscaya berkobar
Jika engkau terus bersabar
Ilmumu niscaya akan lebar
Burung GARUDA terbangnya tinggi
terbang jauh tiada tara
apa bila kau sudah sukses nanti
jangan melupakan guru yang sudah berjasa
Apa namanya kepala kereta
Namanya masinis bukan nakhoda
Apa tujuan ilmu kita
Tujuannya mengenal Sang Pencipta
Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang bau tanah jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat
Kancil menulis di daun lontar
Ketika mentari telah bersinar
Belajar bukan sekedar pintar
Tapi menjadi eksklusif benar
Anak doah makan lepet
Makan lepet sambil melompat
Kalau ingin cepat pintar
Rajin- rajin lah untuk belajar
Jalan-jalan ke kota Blitar
jangan lupa beli sukun
Jika kau ingin pintar
belajarlah dengan tekun
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan
Dari mana datangnya wahyu
Kepada Nabi wahyu turun
Dari mana datangnya ilmu
Dari mencar ilmu dengan tekun
Ke hulu menciptakan pagar,
Jangan terpotong batang durian
Cari guru daerah belajar
Supaya jangan sesal kemudian.
Sungguh indah syair setanggi
Merangkai kata bagai hiasan
Ilmu itu harus tinggi
Jangan dunia sebagai batasan
Hendaklah melempar jangkar
Kalau ada bahtera singgah
Kalau anak bangsa pintar
Negeri ini akan bangga
Jati jajar jalannya berputar
Ujung jalan menuju kota
Rajin mencar ilmu menjadi pintar
Kalau malas bodohlah kita
Jalan-Jalan Ke Sawojajar
Disana Banyak Batu Koral
Sekolah Tempat Qta Belajar
Belajar Ilmu Serta Moral
Jika kau pergi ke dusun
Jangan lupa bawa beras
Belajarlah dengan tekun
Agar kita naik kelas
Memancing ikan diberi umpan
Agar tiba si ikan toman
Ilmu mirip kemudi sampan
Agar hidup di garis tujuan
Buka puasa di Restoran
jangan lupa ajak istri
jangan hingga melupakan pendidikan
dan carilah ilmu hingga mati
Bunga melati bunga mawar
belinya di toko bunga “nita”
jika kalian ingin belajar
bukalah pendengaran dan mata
Tunggu kabar tunggu berita
Kepada orang ditanyakan
Jangan bohong haramkan dusta
Apa yang benar engkau katakan
Pantun Nasehat Anak
Sarapan pagi dengan rebung
Rebung dari bambu betung
Rajin-rajinlah menabung
Agar hidup jadi beruntung
Jika ingin mendulang cadas
Jangan lupa palu baja
Jika murid tumbuh cerdas
Guru pun ikut senang
Jalan-jalan ke kota bali
Jangan lupa beli buah duku
Kalau besar jangan mencuri
Agar orang menghargaimu
Kehutan mencari rusa
Hendaklah membawa tali
Wahai bawah umur bangsa
Cepat bangkit lekas mandi
Pasar gres tempanya kain
Pergi ke sana beli satu
Silakan ananda pergi main
Jangan hingga lupa waktu
Ibu merenda adik main layang
Anak Melayu bermain gada
Wahai nanda yang kusayang
Dengarkan olehmu nasehat ayahanda
Makan ikan jangan berduri
Duri hancur oleh kampak
Ayo kita mandi sendiri
Jangan dimandikan ibu bapak
Kereta berjalan di atas roda
Raja menghela memberi tanda
Dengarkanlah wahai ananda
Cukup-lah nasehat dari ayahanda
Bahtera berlayar ke Selat Sunda
Gelombangnya besar senantiasa
Turuti-lah nasehat ibunda
Kelak hidupmu makmur sentosa
Ikan mabuk terkena tuba
Ambil ketika tuba mendera
Jika petang sudah tiba
Pulang ke rumah dengan segera
Ikan belanak masih merah
Dalam plastik ia dibawa
Jadi anak jangan pemarah
Kalau pemarah lekas tua
Banyak bekerja sedikit angan
Pikiran terbang mirip lalat
Jajan jangan sembarangan
Cari yang bergizi juga sehat
Bapak tani menanam tebu
Pembeli tiba bertanya harga
Wahai ananda hormati Ibu
Karena Ibu jalan ke surga
Malam buat api unggun
Biar hilang penat lelah
Kalau pagi cepat bangun
Agar tidak terlambat sekolah
Pantun Nasehat Empat Baris
Di eropa hujan salju
Memang cuacanya sudah lain
Pulang sholat ganti baju
Makan dahulu barulah main
Banyak sayur dijual di pasar
Banyak juga menjual ikan
Kalau kau sudah lapar
cepat cepatlah pergi makan
Amat ternama bunga selasih
Bunga indah slalu berseri
Jika hatimu selalu bersih
Engkau akan dikelilingi kasih
Kalau kita tidak bersuluh
Jangan takut berjalan malam
Kalau kita tidak bermusuh
Jangan takut makan setalam
Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Hati-hati menyeberang
Jangan hingga titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan hingga berbuat salah
Kulit harimau elok disamak
Untuk tidur dengan nyenyak
Jaga diri dari tamak
Niscaya temanmu akan banyak
Kemuning ditengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri
Matahari bercahaya silau
Anak negeri pergi merantau
Dusta itu bagaikan pisau
Membuat pikiran selalu risau
Air tajin menyiram talas
Membeli bumbu duitnya di laci
Hiduplah rajin jangan malas
Orang malas banyak yang benci
Bunga mawar berwarna merah
sungguh indah walau diluar
dari pada kita marah-marah
lebih baik kita belajar
Laut dalam daerah berenang
Tempat ikan bermain-main
Sehari seutas benang
Setahun menjadi sehelai kain
Pak dani bawa adik
Mau diasah dijati baru
Jangan suka ganggu adik
Nanti dimarahi ibu
Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
Andai ini hari rugi
Tentu mujur esok lusa
Jangan lupa gosok gigi
Sebab kau anak bangsa
Sebelum menggali buah bengkuang
Galilah dahulu buah ketari
Sebelum mencari kesalahan orang
Carilah dahulu kesalahan sendiri
Kalau ada jarum yang patah
Jangan simpan dalam peti
Kalau ada kata yang salah
Jangan simpan dalam hati
Hari panas jangan ke laut
Kalau ke maritim kapal tergalang
Hati panas jangan diturut
Kalau diturut nalar pun hilang
Berkicau merdu burung tekukur
Kepakan sayap terbang kabur
Selalulah mencar ilmu bersyukur
Niscaya rezeki tambah subur
Jangan mengipas-ngipas arang
Kalau dikipas banyak baranya
Jangan memanas-manaskan orang
Kalau panas banyak maraknya
Kalau ranting sudah bertangkai
Janganlah dililit-lilit juga
Kalau berunding sudah selesai
Jangan diungkit-ungkit juga
Jangan patahkan atap mengkuang
Atap patah kumbangpun lalu
Jangan patahkan cakap orang
Cakap patah orangnya malu
Ngengat mengejar kura-kura
Bertemu mereka di pelimbahan
Semangat bagai api membara
Tiada padam oleh godaan
Masak belibis dikuali
Bukan saja di perigi
Hendaklah kau mengabdi
Di pangkuan ibu pertiwi
Jangan suka mencabut padi
Kalau dicabut hilang buahnya
Jangan suka menyebut budi
Kalau disebut hilang tuahnya
Burung Glatik mati ditusuk
Buat apa anggun klo hatinya busuk…
Anak elang jatuh ke rawa
Ditolong oleh menjangan rusa
Kasih dan sayang orang tua
Selalu ada sepanjang masa
Kolam penuh ikan sepat
Untuk dimasak di daun talas
Jika ingin ilmu manfaat
Cari guru yang tulus ikhlas
Kalau ada sumur diladang
Boleh kita numpang mandi
Kalau ada umur yang panjang
Boleh kita bejumpa lagi
Pergilah ke tengah taman
Menikmati bunga menawan
Carilah olehmu teman
Yang sanggup dijadikan pedoman
Pantun Nasehat Hati
Makan di lepau naik pedati
Potong nilam pakai pisau
Jika engkau jujur hati
Hidup tentram jauhlah risau
Jalan kelam disangka terang
Hati kelam disangka suci
Akal pendek banyak dipandang
Janganlah hati kita dikunci
Pergi ke Padang berjalan kaki
Jangan letih dipaksakan
Luka pedang sanggup diobati
Luka hati susah disembuhkan
Di manakah hidupnya ikan-ikan
Di maritim dalam mereka berenang
Salahnya orang dimaafkan
Jiwa besar hatimu lapang
Contoh Pantun Nasehat Bijak
Jantung berdetak hati berdebar
Melihat harimau dalam ikatan
Kalau kita orang penyabar
Banyak yang tentram bila berdekatan
Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju
Ada ubi ada talas
Ada akal ada balas
Sebab pulut santan binasa
Sebab lisan tubuh merana
Empek-empek ditambah cuka
Tak terbanding enaknya rasa
Coba lihat anak durhaka
Di dunia hidupnya tersiksa
Kelapa muda di jati jajar
Enak dibentuk minuman koya
Sewaktu muda rajin belajar
Dewasa kelak hidup senang
Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda hingga ke tua
Ajaran baik jangan diubah
Cahaya jelas sang matahari
Lebih jelas dari pelita
Pandai-pandai membawa diri
Orang sayang hiduppun bahagia
Kucing hutan belang di kaki
Dipungut oleh anak petani
Rajin itu mengundang rezeki
Membuat gampang hidup ini
Padang tamu padang baiduri
Tempat raja membangun kota
Bijak bertemu dengan jauhari
Bagaikan cincin dengan permata
Kalau keladi sudah ditanam
Janganlah lagi meminta talas
Kalau akal sudah ditanam
Janganlah lagi meminta balas
Bandar Malaka indah bandarnya
Sungguh elok bila dipandang
Semakin matang dikau usianya
Makin eloklah eksklusif dipandang
Ikan nila berpindah kolam
Mencari mitra namanya tiram
Jika ilmu semakin dalam
Jiwa berani hatinya tentram
Dari mana kain batik
Dari pasar tanjung pinang
Jaga lisan berkata baik
Niscaya orang menjadi senang
Perih sekali tertancap ilalang
Sangat sakit susah hilang
Tajamnya kata bagai pedang
Sekali terluka tetap terkenang
Menepuk air di kolam mandi
terpercik muka sendiri.
Bila ingin setiap waktumu berarti,
jangan terjebak rutinitas sehari-hari.
Mencari suatu lokasi tersembunyi
lebih gampang dari daerah yang tinggi.
Ambilah jarak dari sikap sehari-hari,
biar lebih gampang menggali
Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan hingga putus harapan
Jangan tertipu dunia semu
Tinggal di dunia hanya sepagi
Jika engkau orang berilmu
Derajatmu niscaya meninggi
Elang terbang ke atas awan
Turun bangau badannya kumal
Bukan banyaknya pengetahuan
Ilmu yaitu banyaknya amal
Tanam keladi tanam talas
Bawah matahari cahaya panas
Jaga diri dari malas
Niscaya punya banyak emas
Jika kita pegang kuas
Melukislah pada kertas
Jika anak bangsa cerdas
Bangsa pun berkualitas
Jalan-jalan ke Kota Medan
Pulangnya bawa burung bayang
Jaga diri dari godaan
Niscaya diri bertemu kejayaan
Memetik padi bersisa masih
Sisa dipatuk si burung nuri
Syukur itu berterimakasih
kepada Tuhan Maha Pemberi
Jika padi dimakan tekukur
Jangan lempar dengan lumpur
Jika Nanda tiada bersyukur
Artinya hidup dalam kufur
Bandar Belawan di tanah Deli
Sungguh ramai orang berniaga
Telah bertambah usia kini
Makin bijak dan waspada
Nah, itu tadi sedikit sharing kumpulan referensi pantun nasehat dari admin untuk kalian para pengunjung setia kami. Pantun mana yang berdasarkan kalian paling berkesan dan paling nempel dihati? Silahkan berikan komentarmu. Semoga bermanfaat bagi kalian para pembaca. Dukungan kalian sangat kuat dalam kemajuan website ini.
Share artikel ini kalau sekiranya sanggup membantu orang yang sedang membutuhkan. Jangan lupa untuk selalu mampir di portal dunia suka-suka ?
0 Response to "200+ Referensi Pantun Nasehat Terbijak 2017 [New]"
Posting Komentar