Pantun agama merupakan pantun yang isinya mengandung seruan atau mengingatkan kepada pengikut suatu agama untuk beribadah sesuai dengan agama yang dianut masing-masing orang. Pantun yang bernuansa agama ini seringkalo dipakai para pendakwah dalam memberikan khotbahnya. Tentu isi yang terkandung di dalamnya berisi pokok-pokok anutan agama yang dirangkai sedemikian rupa hingga sanggup berbentuk pantun.
Ini jugalah yang menjadi ciri khas dari jenis pantun ini, yaitu kesan religius yang terkandung di dalamnya. Biasanya, ceramah agama yang disisipi pantun di dalamnya menciptakan khalayak tak jemu mendengarnya dan menciptakan suasana menjadi tidak monoton. Jangan hingga alasannya yakni ceramahnya yang membosankan para jamaah yang mendengarkan menjadi mengantuk dan tidak semangat dalam menyimak isi ceramah.
Agar hal itu tidak terjadi mimin berusaha membantu dengan memperlihatkan pola pantun agama yang sanggup disampaikan ketika sedang mengisi ceramah.
Baca juga 200+ Contoh Pantun Nasehat Terbijak 2017 [New]
Contoh Pantun Agama
Contoh pantun agama yang mimin rangkum sangat cocok sekali untuk kalian yang sedang mencari selingan untuk menambah bahan kultum atau ceramah. Supaya suasana tidak terlalu tegang dan sanggup mencairkan suasana pada ketika mendengarkan ceramah.
Oleh alasannya yakni itu pantun yang satu ini sangat bagus sekali, alasannya yakni dengan banyak sekali macam inti, mulai dari pokok agama islami, menyerupai sholat, puasa, surga, neraka, dan amal perbuatan yang sanggup kau pilih-pilih mana yang cocok dan mana yang bagus untuk kalian gunakan sebagai selingan kultum/ceramah. Ada sekitar 100 pola pantun agama yang sanggup kau ambil.
Pantun Agama Islam
Pangkal dibelit di pohon jarak
Jarak nan tumbuh tepi serambi
Jangan dibentuk yang dihentikan syarak
Itulah perbuatan yang dibenci Nabi
Di bulan Ramadhan orang tadarus
Membaca Qur’an beramai-ramai
Orang beriman hatinya lurus
Duduk berjalan elok perangai
Kalau suka berbuat maksiat
Alamat hidup akan celaka
Kalau suka meninggalkan ibadat
Alamat tubuh masuk neraka
Pak Kulup anak juragan
Mati diracun muntahkan darah
Hidup di dunia banyak dugaan
Kepada Allah kita berserah
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayit di pintu kubur
Teringat jasad tidak sembahyang
Elok budi alasannya yakni ikhlas
Elok kerja alasannya yakni niat
Elok kaji alasannya yakni dibahas
Elok insan alasannya yakni syariat
Buat apa berbaju batik kalau
Tidak pake selendang
Buat apa berwajah cantik
Kalau tidak mau sembahyang
Kemuning di dalam semak
Jatuh melayang ke dalam paya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya?
Harimau belang turun sekawan
Mati ditikam si janda balu
Ilmu darul abadi tuntutlah tuan
Barulah tepat segala fardu
Kalau suka menenggang kawan
Segala sahabat akan mendekat
Kalau suka mengenang Tuhan
Pahala sanggup hidup selamat
Sungguhlah besar taman Seri Mahkota
Tempat bermain bidadari Lela Utama
Sungguhlah benar bagi orang yang takwa
Ada daerah yang kondusif dan bahagia
Kalau suka berbuat fitnah
Ke mana pergi orang mengutuk
Kalau suka berniat salah
Dunia darul abadi tubuh terpuruk
Elok watak alasannya yakni dikaji
Elok kaji alasannya yakni sunnah
Elok ummat alasannya yakni berbudi
Elok berbudi alasannya yakni lillah
Siapa suka memegang adat
Mulialah sifat dengan karenah
Siapa suka sembahyang sunnat
Pahala sanggup kepercayaan bertambah
Sayang-sayang buah kepayang
Buah kepayang hendak dimakan
Manusia hanya boleh merancang
Kuasa Allah menentukan
Kain basurek kain bertulis
Pakaian raja Bugis – Makassar
Di Luh Mahfuz sudah tertulis
Janji sudah tak sanggup ditukar
Buah ini buah berangan
Masak dibungkus sapu tangan
Dunia ini pinjam-pinjaman
Akhirat kelak kampung halaman
Belah buluh bersegi-segi
Buat mari serampang ikan
Kuasa Allah berbagi-bagi
Lebih bahari dan juga daratan
Dua tiga empat lima
Enam tujuh lapan sembilan
Kita hidup takkan lama
Jangan lupa siapkan bekalan
Bertemu sahabat mesti menyapa
Jika hujat terjadi kilat
Coba lihat jam berapa
Jam sebelas berangkat sholat
Contoh Pantun Agama #21-40
Kalau tidur meninggi hari
Rezeki menjauh langkah pun singkat
Kalau takabur menyelimut hati
Iman jatuh ibadah pun sesat
Kera di hutan terlompat-lompat
Si pemburu memasang jerat
Hina sungguh sifat mengumpat
Dilaknat Allah dunia akhirat
Orang Bayang pergi mengaji
Ke Cubadak jalan ke Panti
Meninggalkan sembahyang jadi berani
Seperti tubuh tak akan mati
Anak merak anak merbah
Beradu kedua di dalam sarang
Siibu mendodoi
Anak sungai lagikan berubah
Inikan pula hati orang
Mengapa dirindui
Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta doa kepada Tuhan
Pergi ke pantai membawa tikar
Harus permisi pada orangtua
Anak baik dan anak pintar
Pasti disayang oleh semua
Belatuk di atas dahan
Terbang pergi ke lain pokok
Hidup mati ditangan Tuhan
Kepada Allah kita bermohon
Jangan membuang air beras
Pada bunga kita siramkan
Ayo mandi lekas-lekas
Sholat Jumat akan ditegakan
Sungguh indah pintu dipahat
Burung puyuh di atas dahan
Kalau hidup hendak selamat
Taat selalu perintah Tuhan
Daun terap diatas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
Kalau menyangkal petuah ibu
Hidup sesat dunia akhirat
Kalau berinfak tidak berilmu
Pikiran tumpat pahala tak dapat
Kulit lembu celup samak
Mari buat tapak kasut
Harta dunia janganlah tamak
Kalau mati tidak diikut
Kalau Tuan pergi ke Mekah
Singgah semalam di Kuala Muda
Sembahyang itu yakni perintah
Jika ingkar masuk neraka
Masa berada di Pulau Jawa
Rakan diajak pergi menjala
Maha Berkuasa jangan dilupa
Kuasa Allah tidak terhingga
Surat ditulis dalam gelap
Salah abjad banyak tak kena
Jagalah diri jangan silap
Jika silap sanggup bencana
Jangan suka memfitnah orang
Orang benci Tuhan pun murka
Jangan suka melalaikan sembahyang
Bila mati masuk neraka
Anak ayam turun sembilan
Mati seekor tinggal lapan
Duduk berdoa kepada Tuhan
Minta Allah jalan ketetapan
Anak ayam turun lapan
Mati seekor tinggal tujuh
Duduk berdoa kepada Tuhan
Supaya jelas jalan bersuluh
Cari lebah bersarang besar
Jangan tersengat racun berbisa
Janji Allah yakni benar
Jangan tertipu kehidupan dunia
Anak ayam turunnya lima
Mati seekor tinggal empat
Turut mengikut alim ulama
Supaya betul jalan makrifat
Contoh Pantun Agama #41 – 60
Hidup insan hanyalah sekali
Waktu tak terasa dijemput mati
Kerakusan insan tak kan pernah berhenti
Kecuali kubur telah mengunci diri hingga nanti
Kalau terbang tinggi-tinggi
Ingat-ingat bumi di bawah
Kalau sembahyang luruskan hati
Dalam ibadat turuti sunnah
Siapa suka duduk mengaji
Banyaklah ilmu sanggup dikenang
Siapa suka mengelokkan budi
Ke hilir ke hulu disayangi orang
Kemuning daunnya lampai
Tubuh dijirat paduka tuan
Diatas dunia kaul tak sampai
Didalam nirwana ada penantian
Harban Dewa anaknya Zanggi
Manis rupanya elok bercahaya
Jika wanita taatkan laki
Beroleh nirwana Jannatul Mahwa
Asam rumbia dibelah-belah
Buah separuh di dalam raga
Dunia ikut firman Allah
Akhirat sanggup masuk surga
Pandai-pandai menjaga diri
Lubang banyak di tengah jalan
Orang pandai tahukan diri
Hidup cerdik mati beriman
Pada saudara hendaklah sayang
Pada sahabat hendaklah minat
Pada agama banyaklah sembahyang
Pada ibadat luruskan niat
Ambil galah kupaskan jantung
Orang Arab bergoreng kicap
Kepada Allah daerah bergantung
Kepada Nabi daerah mengucap
Anak ayam turunnya lima
Mati seekor tinggal empat
Kita hidup mesti beragama
Supaya hidup tidaklah sesat
Membeli bawal sanggup tenggiri
Karena pikiran tidak tertib
Segera mandi bersihkan diri
Lalu tunaikan sholat magrib
Di bulan Ramadhan orang tarawih
Sudah sembahyang membaca Qur’an
Orang beriman hidupnya salih
Dadanya lapang lakunya sopan
Siapa kokoh memegang adat
Ke mana pergi hidup semenggah
Siapa senonoh dalam ibadat
Hidup dan mati beroleh berkah
Ramai orang menggali perigi
Ambil buluh kemudian diikat
Ilmu dicari tak akan rugi
Buat bekalan dunia akhirat
Ayam diintai oleh rubah
Jamu pahit sedang diseduh
Jika khatib sedang khutbah
Simak ia jangan bergaduh
Halia ini tanam-tanaman
Ke barat juga akan rebahnya
Dunia ini pinjam-pinjaman
Ke darul abadi juga akan sudahnya
Orang berkain menutup aurat
Sesuai dengan petuah hadis
Orang muslimin hidup beradat
Lakunya sopan mukanya manis
Bunga kenanga diatas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati tubuh binasa
Menantunya pula Lela Sari
Semua melihat jatuh berahi
Selagi ugama tidak diingkari
Sebarang perintah wajib dipatuhi
Contoh Pantun Agama #61 – 80
Siapa menggunakan watak lembaga
Ke mana pergi disayangi orang
Siapa pandai syariat agama
Hidup mati tidak terbuang
Tuan Haji menggunakan jubah
Singgah sembahyang di tengah lorong
Kalau sudah kehendak Allah
Rezeki segenggam jadi sekarung
Air dan api slalu berlawanan
Langit dan bumi yakni berjauhan
Kalau hati penuh kedengkian
Siapalah orang yang akan mau berteman
Sungguh indah pintu dipahat
Burung puyuh di atas dahan
Kalau hidup hendak selamat
Taat selalu perintah Tuhan
Jangan ditentang ibu dan bapak
Bila ditentang tubuh melarat
Jangan dibuang aturan dan syarak
Bila dibuang datanglah laknat
Encik Borhan seorang kerani
Terkemut-kemut bila meniti
Tinggalkan sembahyang terlalu berani
Seperti tubuhnya takkan mati
Bunga mawar bunga melati
di tanam di pinggir sunggai
rajin – rajinlah kita mengaji
kelak tuanya menjadi pak haji
Banyaklah hari antara hari
Tidak semulia hari Jumat
Banyaklah nabi antara nabi
Tidak semulia Nabi Muhammad
Nyiur gampang luruh setandan
Diambil sebiji kemudian dibelah
Sudah nasib permintaan badan
Kita di bawah kehendak Allah
Buah yang mabuk jangan dimakan
Batang berduri jangan dipanjat
Bertuah hidup dikandung iman
Tertuah mati dalam ibadat
Bulu merak anggun berkaca
Gugur sehelai ke dalam baldi
Jika tak banyak kitab dibaca
Jangan mengaku khatib dan kadi
Siapa melangkah di jalan Tuhan
Ke mana pergi tubuh selamat
Siapa amanah dalam kebenaran
Tuah terdiri kepercayaan melekat
Inderagiri pasirnya lumat
Kepah bercampur dengan lokan
Sedangkan nabi kasihkan umat
Inikan pula seorang insan
Siapa kokoh memegang iman
Hidup matinya tidakkan sesat
Siapa senonoh menyembah Tuhan
Dunia darul abadi tubuh selamat
Kalau durhaka ke orangtua
Celaka tiba kutuk pun datang
Kalau menyalah kepada agama
Di dunia hina di darul abadi malang
Anna Abadi pergi berenang
Sambil berenang berdondang sayang
Jika hidup dikurnia senang
Jangan lupa tikar sembahyang
Redup bulan nampak nak hujan
Pasang pelita hingga berjelaga
Hidup mati di tangan Tuhan
Tiada siapa sanggup menduga
Adat orang berjalan malam
Ada suluh jadi pedoman
Adat orang beragama Islam
Ada petunjuk menerangi iman
Tubuh dijirat paduka tuan
Tidak cacat tidak selia
Didalam nirwana ada penantian
Hanya untuk yang berinfak mulia
Banyaklah masa antara masa
Tidak seelok masa bersuka
Meninggalkan sembahyang jadi biasa
Tidak takut api neraka?
Contoh Pantun Agama #81 – 100+
Berguna hidup alasannya yakni beradat
Adat forum jadi pakaian
Sempurna hidup alasannya yakni syahadat
Syahadat dijaga mengokohkan iman
Pohon kerekot bunganya sama
Buahnya boleh dibentuk colok
Petuah diikut semua ulama
Jangan dibawa berolok-olok
Di bulan Ramadhan banyakkan amal
Supaya dosa diampunkan Tuhan
Orang beriman hidup berakal
Menggunakan usia untuk kebaikan
Rusa banyak dalam rimba
Kera pun banyak tengah berhimpun
Dosa banyak dalam dunia
Segeralah kita minta ampun
Banyak bulan masalah bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak yang kuasa masalah tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa
Di bulan Ramadhan orang puasa
Menahan selera mengekang nafsu
Orang beriman hidup sentosa
Kepada Allah daerah bertumpu
Elok kaki sanggup melangkah
Elok tangan sanggup memegang
Elok hati mengingat Allah
Elok kepercayaan tiada bergoyang
Adat mati dikandung tanah
Dunia tinggal harta pun tinggal
Selamat mati mengandung ibadah
Banyak amal banyak bekal
Kemumu di dalam semak
Jatuh melayang selaranya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya
Kulit lembu celup samak
Mari buat tapak kasut
Harta dunia janganlah tamak
Kalau mati tidak diikut
Serigala suka makan garam
Dia makan pakai tiga moncong
Rumah kumuh sangat seram
Karena ada banyak pocong
Kalau hendak mencari kawan
Carilah mitra hingga ke kubur
Kalau hendak mencari Tuhan
Patrilah kepercayaan banyakkan tafakur
Jalan-jalan kecarita
Nemu uang sejuta
Buat apa jatuh cinta
Kalau ngaji pun tak bisa
Terang bulan jelas bercahaya
Cahaya memancar ke Tanjung Jati
Jikalau hendak hidup bahagia
Beramal ibadat sebelum mati
Kelat sekali buah peria
Kelatnya kurang buah dibelah
Taatkan laki beroleh surga
Taat mutlak semata kepada Allah
Kera banyak tengah berhimpun
Sandarkan galah pada pohon
Segeralah kita meminta ampun
Kepada Allah daerah bermohon
Burung tekukur berlaksa-laksa
Merdu sekali suara kicaunya
Orang kufur menerima siksa
Di akherat dan di dunia
Tuman dipegang jatuh ke laut
Disambar yu jerung tenggiri
Imanpun tetap sehingga maut
Di situ gres tahukan diri
Temu itu banyak warnanya
Ada yang putih ada yang biru
Ilmu itu banyak gunanya
Tiada boleh orang menggaru
Elok langkah alasannya yakni pedoman
Elok laris alasannya yakni beramal
Elok insan alasannya yakni beriman
Elok ilmu alasannya yakni beramal
Pohon rindang banyak dahan
Jangan dahan dipatahkan
Hadapkan hati kepada Tuhan
Ayah dan Ibu engkau doakan
Pecah cawan di atas peti
Cawan minum Sutan Amat
Tuhan Allah yang mahasuci
Jangan dilupakan setiap saat
Delima kerikil dipenggal-penggal
Bawa galah ke tanah merah
Lima waktu kalau ditinggal
Ibu bapak niscaya marah
Disambar yu jerung tenggiri
Sutan Amat mandi bersimbur
Di situlah gres tahukan diri
Malaikat memalu dalam kubur
Letak bunga di atas dulang
Sisipkan daun hiasan tepinya
Banyak berdoa selepas sembahyang
Mohon diampun dosa di dunia
Jarak nan tumbuh tepi serambi
Pohon kerekot bunganya sama
Itulah perbuatan yang dibenci Nabi
Petuah diikut segala ulama
Di meja ada buah tomat
Disana juga ada buah nanas
Hai sobat ayo kita sholat
Biar kita jadi orang cerdas
Bila todak melanda Singapura
Habis dikerat dicincang lumat
Bila khianat pada manusia
Dunia darul abadi takkan selamat
Habis dikerat dicincang lumat
Patinya diaduk dijadikan obat
Dunia darul abadi takkan selamat
Kecuali minta ampun nasuha tobat
Anak jantan anak temenggung
Pergi memburu hingga ke Gombak
Lalu berhenti mengutip petai
Berani buat, berani tanggung
Kalau takut dilambung ombak
Jangan berumah ditepi pantai
Di bulan Ramadhan banyak bertobat
Memohonkan ampun kepada Allah
Orang beriman hidup bermanfaat
Sembarang kerja membawa faedah
Kalau bulan rindukan mentari
Tentu malam akan rindu siang
Kalau hati cinta Ilahi
Tentu dirinya akan merasa tenang
Kait-kait di padang temu
Terap ditimbun di ujung galah
Baik-baik berpegang pada ilmu
Harapkan ampun pada Allah – Pantun Islami
Nah, itu tadi sedikit sharing kumpulan pola pantun agama dari admin untuk kalian para pengunjung setia kami. Pantun mana yang berdasarkan kalian paling berkesan dan paling nempel dihati? Silahkan berikan komentarmu. Semoga bermanfaat bagi kalian para pembaca. Dukungan kalian sangat besar lengan berkuasa dalam kemajuan website ini.
Share artikel ini jikalau sekiranya sanggup membantu orang yang sedang membutuhkan. Jangan lupa untuk selalu mampir di portal dunia suka-suka ?
0 Response to "100+ Teladan Pantun Agama Dan Pantun Religi Terbijak 2017 [New]"
Posting Komentar