100+ Teladan Pantun Agama Dan Pantun Religi Terbijak 2017 [New]

Pantun agama merupakan pantun yang isinya mengandung seruan atau mengingatkan kepada pengikut suatu agama untuk beribadah sesuai dengan agama yang dianut masing-masing orang. Pantun yang bernuansa agama ini seringkalo dipakai para pendakwah dalam memberikan khotbahnya. Tentu isi yang terkandung di dalamnya berisi pokok-pokok anutan agama yang dirangkai sedemikian rupa hingga sanggup berbentuk pantun.


Ini jugalah yang menjadi ciri khas dari jenis pantun ini, yaitu kesan religius yang terkandung di dalamnya. Biasanya, ceramah agama yang disisipi pantun di dalamnya menciptakan khalayak tak jemu mendengarnya dan menciptakan suasana menjadi tidak monoton. Jangan hingga alasannya yakni ceramahnya yang membosankan para jamaah yang mendengarkan menjadi mengantuk dan tidak semangat dalam menyimak isi ceramah.


Agar hal itu tidak terjadi mimin berusaha membantu dengan memperlihatkan pola pantun agama yang sanggup disampaikan ketika sedang mengisi ceramah.


Baca juga 200+ Contoh Pantun Nasehat Terbijak 2017 [New]


Contoh Pantun Agama


Contoh pantun agama yang mimin rangkum sangat cocok sekali untuk kalian yang sedang mencari selingan untuk menambah bahan kultum atau ceramah. Supaya suasana tidak terlalu tegang dan sanggup mencairkan suasana pada ketika mendengarkan ceramah.


Oleh alasannya yakni itu pantun yang satu ini sangat bagus sekali, alasannya yakni dengan banyak sekali macam inti, mulai dari pokok agama islami, menyerupai sholat, puasa, surga, neraka, dan amal perbuatan yang sanggup kau pilih-pilih mana yang cocok dan mana yang bagus untuk kalian gunakan sebagai selingan kultum/ceramah. Ada sekitar 100 pola pantun agama yang sanggup kau ambil.


Pantun Agama Islam


Pantun agama merupakan pantun yang isinya mengandung seruan atau mengingatkan kepada pengi 100+ Contoh Pantun Agama dan Pantun Religi Terbijak 2017 [New]



Pangkal dibelit di pohon jarak

Jarak nan tumbuh tepi serambi

Jangan dibentuk yang dihentikan syarak

Itulah perbuatan yang dibenci Nabi 


Di bulan Ramadhan orang tadarus

Membaca Qur’an beramai-ramai

Orang beriman hatinya lurus

Duduk berjalan elok perangai 


Kalau suka berbuat maksiat

Alamat hidup akan celaka

Kalau suka meninggalkan ibadat

Alamat tubuh masuk neraka  


Pak Kulup anak juragan

Mati diracun muntahkan darah

Hidup di dunia banyak dugaan

Kepada Allah kita berserah 


Asam kandis asam gelugur

Ketiga asam si riang-riang

Menangis mayit di pintu kubur

Teringat jasad tidak sembahyang 


Elok budi alasannya yakni ikhlas

Elok kerja alasannya yakni niat

Elok kaji alasannya yakni dibahas

Elok insan alasannya yakni syariat 


Buat apa berbaju batik kalau

Tidak pake selendang

Buat apa berwajah cantik

Kalau tidak mau sembahyang 


Kemuning di dalam semak

Jatuh melayang ke dalam paya

Meski ilmu setinggi tegak

Tidak sembahyang apa gunanya? 


Harimau belang turun sekawan

Mati ditikam si janda balu

Ilmu darul abadi tuntutlah tuan

Barulah tepat segala fardu 


Kalau suka menenggang kawan

Segala sahabat akan mendekat

Kalau suka mengenang Tuhan

Pahala sanggup hidup selamat 


Sungguhlah besar taman Seri Mahkota

Tempat bermain bidadari Lela Utama

Sungguhlah benar bagi orang yang takwa

Ada daerah yang kondusif dan bahagia 


Kalau suka berbuat fitnah

Ke mana pergi orang mengutuk

Kalau suka berniat salah

Dunia darul abadi tubuh terpuruk 


Elok watak alasannya yakni dikaji

Elok kaji alasannya yakni sunnah

Elok ummat alasannya yakni berbudi

Elok berbudi alasannya yakni lillah 


Siapa suka memegang adat

Mulialah sifat dengan karenah

Siapa suka sembahyang sunnat

Pahala sanggup kepercayaan bertambah 


Sayang-sayang buah kepayang

Buah kepayang hendak dimakan

Manusia hanya boleh merancang

Kuasa Allah menentukan  


Kain basurek kain bertulis

Pakaian raja Bugis – Makassar

Di Luh Mahfuz sudah tertulis

Janji sudah tak sanggup ditukar 


Buah ini buah berangan

Masak dibungkus sapu tangan

Dunia ini pinjam-pinjaman

Akhirat kelak kampung halaman 


Belah buluh bersegi-segi

Buat mari serampang ikan

Kuasa Allah berbagi-bagi

Lebih bahari dan juga daratan 


Dua tiga empat lima

Enam tujuh lapan sembilan

Kita hidup takkan lama

Jangan lupa siapkan bekalan 


Bertemu sahabat mesti menyapa

Jika hujat terjadi kilat

Coba lihat jam berapa

Jam sebelas berangkat sholat 


Contoh Pantun Agama #21-40


Kalau tidur meninggi hari

Rezeki menjauh langkah pun singkat

Kalau takabur menyelimut hati

Iman jatuh ibadah pun sesat 


Kera di hutan terlompat-lompat

Si pemburu memasang jerat

Hina sungguh sifat mengumpat

Dilaknat Allah dunia akhirat 


Orang Bayang pergi mengaji

Ke Cubadak jalan ke Panti

Meninggalkan sembahyang jadi berani

Seperti tubuh tak akan mati 


Anak merak anak merbah

Beradu kedua di dalam sarang

Siibu mendodoi

Anak sungai lagikan berubah

Inikan pula hati orang

Mengapa dirindui 


Anak ayam turun sepuluh

Mati seekor tinggal sembilan

Bangun pagi sembahyang subuh

Minta doa kepada Tuhan 


Pergi ke pantai membawa tikar

Harus permisi pada orangtua

Anak baik dan anak pintar

Pasti disayang oleh semua 


Belatuk di atas dahan

Terbang pergi ke lain pokok

Hidup mati ditangan Tuhan

Kepada Allah kita bermohon 


Jangan membuang air beras

Pada bunga kita siramkan

Ayo mandi lekas-lekas

Sholat Jumat akan ditegakan 


Sungguh indah pintu dipahat

Burung puyuh di atas dahan

Kalau hidup hendak selamat

Taat selalu perintah Tuhan 


Daun terap diatas dulang

Anak udang mati dituba

Dalam kitab ada terlarang

Yang haram jangan dicoba 


Kalau menyangkal petuah ibu

Hidup sesat dunia akhirat

Kalau berinfak tidak berilmu

Pikiran tumpat pahala tak dapat 


Kulit lembu celup samak

Mari buat tapak kasut

Harta dunia janganlah tamak

Kalau mati tidak diikut 


Kalau Tuan pergi ke Mekah

Singgah semalam di Kuala Muda

Sembahyang itu yakni perintah

Jika ingkar masuk neraka 


Masa berada di Pulau Jawa

Rakan diajak pergi menjala

Maha Berkuasa jangan dilupa

Kuasa Allah tidak terhingga 


Surat ditulis dalam gelap

Salah abjad banyak tak kena

Jagalah diri jangan silap

Jika silap sanggup bencana 


Jangan suka memfitnah orang

Orang benci Tuhan pun murka

Jangan suka melalaikan sembahyang

Bila mati masuk neraka 


Anak ayam turun sembilan

Mati seekor tinggal lapan

Duduk berdoa kepada Tuhan

Minta Allah jalan ketetapan


Anak ayam turun lapan

Mati seekor tinggal tujuh

Duduk berdoa kepada Tuhan

Supaya jelas jalan bersuluh 


Cari lebah bersarang besar

Jangan tersengat racun berbisa

Janji Allah yakni benar

Jangan tertipu kehidupan dunia 


Anak ayam turunnya lima

Mati seekor tinggal empat

Turut mengikut alim ulama

Supaya betul jalan makrifat 


Contoh Pantun Agama #41 – 60


Hidup insan hanyalah sekali

Waktu tak terasa dijemput mati

Kerakusan insan tak kan pernah berhenti

Kecuali kubur telah mengunci diri hingga nanti 


Kalau terbang tinggi-tinggi

Ingat-ingat bumi di bawah

Kalau sembahyang luruskan hati

Dalam ibadat turuti sunnah 


Siapa suka duduk mengaji

Banyaklah ilmu sanggup dikenang

Siapa suka mengelokkan budi

Ke hilir ke hulu disayangi orang 


Kemuning daunnya lampai

Tubuh dijirat paduka tuan

Diatas dunia kaul tak sampai

Didalam nirwana ada penantian 


Harban Dewa anaknya Zanggi

Manis rupanya elok bercahaya

Jika wanita taatkan laki

Beroleh nirwana Jannatul Mahwa 


Asam rumbia dibelah-belah

Buah separuh di dalam raga

Dunia ikut firman Allah

Akhirat sanggup masuk surga 


Pandai-pandai menjaga diri

Lubang banyak di tengah jalan

Orang pandai tahukan diri

Hidup cerdik mati beriman 


Pada saudara hendaklah sayang

Pada sahabat hendaklah minat

Pada agama banyaklah sembahyang

Pada ibadat luruskan niat 


Ambil galah kupaskan jantung

Orang Arab bergoreng kicap

Kepada Allah daerah bergantung

Kepada Nabi daerah mengucap 


Anak ayam turunnya lima

Mati seekor tinggal empat

Kita hidup mesti beragama

Supaya hidup tidaklah sesat 


Membeli bawal sanggup tenggiri

Karena pikiran tidak tertib

Segera mandi bersihkan diri

Lalu tunaikan sholat magrib 


Di bulan Ramadhan orang tarawih

Sudah sembahyang membaca Qur’an

Orang beriman hidupnya salih

Dadanya lapang lakunya sopan 


Siapa kokoh memegang adat

Ke mana pergi hidup semenggah

Siapa senonoh dalam ibadat

Hidup dan mati beroleh berkah 


Ramai orang menggali perigi

Ambil buluh kemudian diikat

Ilmu dicari tak akan rugi

Buat bekalan dunia akhirat 


Ayam diintai oleh rubah

Jamu pahit sedang diseduh

Jika khatib sedang khutbah

Simak ia jangan bergaduh 


Halia ini tanam-tanaman

Ke barat juga akan rebahnya

Dunia ini pinjam-pinjaman

Ke darul abadi juga akan sudahnya 


Orang berkain menutup aurat

Sesuai dengan petuah hadis

Orang muslimin hidup beradat

Lakunya sopan mukanya manis 


Bunga kenanga diatas kubur

Pucuk sari pandan Jawa

Apa guna sombong dan takabur

Rusak hati tubuh binasa 


Menantunya pula Lela Sari

Semua melihat jatuh berahi

Selagi ugama tidak diingkari

Sebarang perintah wajib dipatuhi 


Contoh Pantun Agama #61 – 80


Siapa menggunakan watak lembaga

Ke mana pergi disayangi orang

Siapa pandai syariat agama

Hidup mati tidak terbuang 


Tuan Haji menggunakan jubah

Singgah sembahyang di tengah lorong

Kalau sudah kehendak Allah

Rezeki segenggam jadi sekarung 


Air dan api slalu berlawanan

Langit dan bumi yakni berjauhan

Kalau hati penuh kedengkian

Siapalah orang yang akan mau berteman 


Sungguh indah pintu dipahat

Burung puyuh di atas dahan

Kalau hidup hendak selamat

Taat selalu perintah Tuhan 


Jangan ditentang ibu dan bapak

Bila ditentang tubuh melarat

Jangan dibuang aturan dan syarak

Bila dibuang datanglah laknat 


Encik Borhan seorang kerani

Terkemut-kemut bila meniti

Tinggalkan sembahyang terlalu berani

Seperti tubuhnya takkan mati 


Bunga mawar bunga melati

di tanam di pinggir sunggai

rajin – rajinlah kita mengaji

kelak tuanya menjadi pak haji 


Banyaklah hari antara hari

Tidak semulia hari Jumat

Banyaklah nabi antara nabi

Tidak semulia Nabi Muhammad 


Nyiur gampang luruh setandan

Diambil sebiji kemudian dibelah

Sudah nasib permintaan badan

Kita di bawah kehendak Allah 


Buah yang mabuk jangan dimakan

Batang berduri jangan dipanjat

Bertuah hidup dikandung iman

Tertuah mati dalam ibadat 


Bulu merak anggun berkaca

Gugur sehelai ke dalam baldi

Jika tak banyak kitab dibaca

Jangan mengaku khatib dan kadi 


Siapa melangkah di jalan Tuhan

Ke mana pergi tubuh selamat

Siapa amanah dalam kebenaran

Tuah terdiri kepercayaan melekat 


Inderagiri pasirnya lumat

Kepah bercampur dengan lokan

Sedangkan nabi kasihkan umat

Inikan pula seorang insan 


Siapa kokoh memegang iman

Hidup matinya tidakkan sesat

Siapa senonoh menyembah Tuhan

Dunia darul abadi tubuh selamat 


Kalau durhaka ke orangtua

Celaka tiba kutuk pun datang

Kalau menyalah kepada agama

Di dunia hina di darul abadi malang 


Anna Abadi pergi berenang

Sambil berenang berdondang sayang

Jika hidup dikurnia senang

Jangan lupa tikar sembahyang 


Redup bulan nampak nak hujan

Pasang pelita hingga berjelaga

Hidup mati di tangan Tuhan

Tiada siapa sanggup menduga 


Adat orang berjalan malam

Ada suluh jadi pedoman

Adat orang beragama Islam

Ada petunjuk menerangi iman 


Tubuh dijirat paduka tuan

Tidak cacat tidak selia

Didalam nirwana ada penantian

Hanya untuk yang berinfak mulia 


Banyaklah masa antara masa

Tidak seelok masa bersuka

Meninggalkan sembahyang jadi biasa

Tidak takut api neraka? 


Contoh Pantun Agama #81 – 100+


Berguna hidup alasannya yakni beradat

Adat forum jadi pakaian

Sempurna hidup alasannya yakni syahadat

Syahadat dijaga mengokohkan iman 


Pohon kerekot bunganya sama

Buahnya boleh dibentuk colok

Petuah diikut semua ulama

Jangan dibawa berolok-olok 


Di bulan Ramadhan banyakkan amal

Supaya dosa diampunkan Tuhan

Orang beriman hidup berakal

Menggunakan usia untuk kebaikan 


Rusa banyak dalam rimba

Kera pun banyak tengah berhimpun

Dosa banyak dalam dunia

Segeralah kita minta ampun 


Banyak bulan masalah bulan

Tidak semulia bulan puasa

Banyak yang kuasa masalah tuhan

Tidak semulia Tuhan Yang Esa 


Di bulan Ramadhan orang puasa

Menahan selera mengekang nafsu

Orang beriman hidup sentosa

Kepada Allah daerah bertumpu 


Elok kaki sanggup melangkah

Elok tangan sanggup memegang

Elok hati mengingat Allah

Elok kepercayaan tiada bergoyang 


Adat mati dikandung tanah

Dunia tinggal harta pun tinggal

Selamat mati mengandung ibadah

Banyak amal banyak bekal 


Kemumu di dalam semak

Jatuh melayang selaranya

Meski ilmu setinggi tegak

Tidak sembahyang apa gunanya 


Kulit lembu celup samak

Mari buat tapak kasut

Harta dunia janganlah tamak

Kalau mati tidak diikut 


Serigala suka makan garam

Dia makan pakai tiga moncong

Rumah kumuh sangat seram

Karena ada banyak pocong 


Kalau hendak mencari kawan

Carilah mitra hingga ke kubur

Kalau hendak mencari Tuhan

Patrilah kepercayaan banyakkan tafakur 


Jalan-jalan kecarita

Nemu uang sejuta

Buat apa jatuh cinta

Kalau ngaji pun tak bisa  


Terang bulan jelas bercahaya

Cahaya memancar ke Tanjung Jati

Jikalau hendak hidup bahagia

Beramal ibadat sebelum mati


Kelat sekali buah peria

Kelatnya kurang buah dibelah

Taatkan laki beroleh surga

Taat mutlak semata kepada Allah 


Kera banyak tengah berhimpun

Sandarkan galah pada pohon

Segeralah kita meminta ampun

Kepada Allah daerah bermohon 


Burung tekukur berlaksa-laksa

Merdu sekali suara kicaunya

Orang kufur menerima siksa

Di akherat dan di dunia 


Tuman dipegang jatuh ke laut

Disambar yu jerung tenggiri

Imanpun tetap sehingga maut

Di situ gres tahukan diri 


Temu itu banyak warnanya

Ada yang putih ada yang biru

Ilmu itu banyak gunanya

Tiada boleh orang menggaru 


Elok langkah alasannya yakni pedoman

Elok laris alasannya yakni beramal

Elok insan alasannya yakni beriman

Elok ilmu alasannya yakni beramal 


Pohon rindang banyak dahan

Jangan dahan dipatahkan

Hadapkan hati kepada Tuhan

Ayah dan Ibu engkau doakan 


Pecah cawan di atas peti

Cawan minum Sutan Amat

Tuhan Allah yang mahasuci

Jangan dilupakan setiap saat 


Delima kerikil dipenggal-penggal

Bawa galah ke tanah merah

Lima waktu kalau ditinggal

Ibu bapak niscaya marah 


Disambar yu jerung tenggiri

Sutan Amat mandi bersimbur

Di situlah gres tahukan diri

Malaikat memalu dalam kubur 


Letak bunga di atas dulang

Sisipkan daun hiasan tepinya

Banyak berdoa selepas sembahyang

Mohon diampun dosa di dunia 


Jarak nan tumbuh tepi serambi

Pohon kerekot bunganya sama

Itulah perbuatan yang dibenci Nabi

Petuah diikut segala ulama 


Di meja ada buah tomat

Disana juga ada buah nanas

Hai sobat ayo kita sholat

Biar kita jadi orang cerdas 


Bila todak melanda Singapura

Habis dikerat dicincang lumat

Bila khianat pada manusia

Dunia darul abadi takkan selamat 


Habis dikerat dicincang lumat

Patinya diaduk dijadikan obat

Dunia darul abadi takkan selamat

Kecuali minta ampun nasuha tobat 


Anak jantan anak temenggung

Pergi memburu hingga ke Gombak

Lalu berhenti mengutip petai

Berani buat, berani tanggung

Kalau takut dilambung ombak

Jangan berumah ditepi pantai 


Di bulan Ramadhan banyak bertobat 

Memohonkan ampun kepada Allah

Orang beriman hidup bermanfaat

Sembarang kerja membawa faedah 


Kalau bulan rindukan mentari

Tentu malam akan rindu siang

Kalau hati cinta Ilahi

Tentu dirinya akan merasa tenang 


Kait-kait di padang temu 

Terap ditimbun di ujung galah

Baik-baik berpegang pada ilmu

Harapkan ampun pada Allah – Pantun Islami


Nah, itu tadi sedikit sharing  kumpulan pola pantun agama dari admin untuk kalian para pengunjung setia kami. Pantun mana yang berdasarkan kalian paling berkesan dan paling nempel dihati? Silahkan berikan komentarmu. Semoga bermanfaat bagi kalian para pembaca. Dukungan kalian sangat besar lengan berkuasa dalam kemajuan website ini.


Share artikel ini jikalau sekiranya sanggup membantu orang yang sedang membutuhkan. Jangan lupa untuk selalu mampir di portal dunia suka-suka ?



0 Response to "100+ Teladan Pantun Agama Dan Pantun Religi Terbijak 2017 [New]"

Posting Komentar