Pandangan Islam Mengenai Resepsi Ijab Kabul Yang Glamor Dan Meriah

Pandangan Islam Mengenai Resepsi Pernikahan yang Mewah dan Meriah- Kawa-kawan belajarmengajar,  Ada gosip yang lagi hits loh… Pada tau gak si….???
Kalian tau kan sehubungan pernikahan yang sudah dilangsungkan oleh Sandra Dewi dan Harvey Mouis  ???
Selain pemberkatan dan yang dirayakan secara glamor dan meriah di Gereja Katedral Jakarta sempurna pada tanggal  8 November ahad lalu, Kemarin tepatnya sempurna pada tanggal 14 November , program pernikahan Sandra dewi dan Harvey Mouis  dirayakan juga di Jepang  tepatnya di Tokyo DisneyLand.
Woooww Sekali kan…., ???
Anda Kaget ? eeeeeemmm… Biasa aja tuh :D
Mungkin buat sebagian orang menganggap resepsi ini yaitu hal yang biasa disebapkan sudah tentu masih banyak resepsi  pernikahan yang lebih glamor dan meriah dibanding dengan yang mereka laksanakan.
Pada awalnya, gueh tak peduli dan ga mau tau dengan kabar senang tersebut.  Toh mereka siapanya kita ??? saudara juga bukan… Hehehee.. . akan tetapi gueh menjadi ingin tau dengan program tersebut disebapkan banyaknya gosip sehubungan mereka (Sandra dewi dan Harvey Mouis ) dari mulai artikel bahkan video-video resepsi pernikahannya yang memenuhi beranda Facebook gueh.  

 Pandangan Islam Mengenai Resepsi Pernikahan yang Mewah dan Meriah Pandangan Islam Mengenai Resepsi Pernikahan yang Mewah dan Meriah

Untuk mengobati rasa ingin tau gueh, gueh menyengajakan melihat video itu hingga selesai dan ternyata memang benar apa yang dikatan orang sehubungan kemewaham dan kemeriahan resepsi itu. Dalam video yang gueh lihat, Mereka (Sandra Dewi dan Harvey Mouis) Mengelilingi Tokyo Disneyland dengan memakai kendaraan beroda empat kereta  dengan diiringi para tamu undangan serta para pengawal dan dayang-dayang.  Spontan resepsi tersebut mendapat antusias yang meriah dari para pengunjung Disneyland yang sempurna pada dikala itu sedang berkunjung seakan mendapat moment plus  disebapkan bisa menyaksikan pernikahan yang glamor itu.  Tak hingga di situ saja gueh melihat videonya. Demi merampungkan rasa ingin tau gueh. Akhirnya gueh putuskan untuk melihat videonya hingga selesai dan tenyata WOW sekali. Saya Cuma bisa bilang KEREN !!!
Layaknya Putri dan Pangeran di Negeri dongeng mimpi Sandra dewi dikala masih kecil akibatnya bisa terwujud.
Loh… kenapa gueh malah ngomongin pernikahan orang lain ???
Lantas apa isi dari artikel ini ???
Eeeiittsss jan cubo cubo BT dulu ya kawan. Baca dulu artikel ini hingga selesai.
Ngomong-ngomong sehubungan resepsi pernikahan, boleh gak si kita menggelar resepsi pernikahan yang meriah dan glamor ??? tentunya dalam sudut pandang Agama kita sebagai seorang muslim dan muslimah.
Walaupun topic pernikahan yang gueh ambil diatas yaitu pernikahan Non Muslim. Menjadi pertanyaan 
buat kita. Boleh gak si kita sebagai muslim mengikuti gaya mereka dalam merayakan pernikahan ???

Pandangan Islam Mengenai Resepsi Pernikahan yang Mewah dan Meriah

Baiklah kawan. Mari kita bahas permasalahan di atas.

Resepsi Pernikahan

Seperti yang kita ketahui bersama, pernikahan yaitu kejadian agung bagi setiap individu. Dalam kacamata agama Islam, pernikahan juga mendapat perhatian yang cukup serius. Siapapun yang hendak menikah niscaya memakai tata program agama. Maka tidak salah kalau kejadian istimewa ini dirayakan sedemikian rupa oleh para pelakunya.

Resepsi pernikahan atau dalam agama Islam dikenal dengan sebutan walimatul ‘ursy bukanlah sembarang acara. Islam memandang program ini bukan sekadar pesta hura-hura. Resepsi pernikahan berdasarkan Islam yaitu sebuah bentuk rasa syukur ketepat pada Allah SWT sekaligus tanda resmi janji nikah.
Selain itu resepsi pernikahan juga menjadi sarana pengumuman bagi masyarakat, bahwa antara mempelai telah dan sudah resmi menjadi suami istri, sehingga masyarakat tidak curiga terhadap sikap yang dilakukan oleh kedua mempelai.

Walimatul urs atau resepsi pernikahan itu hukumnya sunnah. Hal ini berdasar hadits muttafaq alaih (riwayat Bukhari & Muslim) bahwa Nabi bersabda sempurna pada Abdurrahman bin ‘Auf yang gres saja menikah, “Adakan resepsi walau Istimewa untuk dengan seekor kambing.: أَوْلِمْ وَلَوْ بِشَاةٍ
Dalam hadits riwayat Ibnu Majah Nabi bersabda, “Umumkan nikah.”أعلنوا النكاح 

Dari kedua hadits ini jumhur ulama setuju akan sunnahnya resepsi pernikahan menyerupai dikutip dalam kitab Al-Mausu’ah al-Fiqhiyah. يرى جمهور الفقهاء أنه مندوب بأي شيء متعارف كإطعام الطعام عليه ، أو إحضار جمع من الناس زيادة على الشاهدين، أو بالضرب فيه بالدف حتى يشتهر ويعرف
Ulama antar-madzhab juga setuju bahwa walimah disunnahkan diadakan sesudah dan sudah dukhul atau terjadinya kekerabatan intim antara suami-istri. Bukan sebelumnya menyerupai biasa terjadi di Indonesia. Namun, seandainya diadakan sebelum dukhul, tetap sanggup sunnahnya walimah.
Muhammad bin Syihabuddin Ar-Romli (Imam Ramli) dalam Nihayatul Muhtaj ila Syarhil Minhaj mengatakan: واستنبط السبكي من كلام البغوي أن وقتها موسع من حين العقد ولا آخر لوقتها فيدخل وقتها به ، والأفضل فعلها بعد الدخول : أي عقبه { لأنه صلى الله عليه وسلم لم يولم على نسائه إلا بعد الدخول }

Resepsi Pernikahan Nabi

Dalam sejumlah hadits diceritakan bahwa Rasulullah juga mengadakan walimatul urs dikala menikah. Walimah Rasulullah dengan istri-istri ia bervariasi namun semuanya dilakukan dengan sangat sederhana. Sebuah hadits sahih riwayat Bukhari menerangkan:
أًنَّهُ صلى الله عليه وسلم أَوْلَمَ على بَعْضِ نِسَائِهِ وَهُوَ أُمُّ سَلَمَةِ بِمُدَّيْنِ مِنْ شَعِيْرٍ وعلى صَفِيَّةَ بِتَمْرٍ وَسَمِنٍ وَأَقِطٍ
Artinya: Bahwasanya Rasulullah mengadakan walimah untuk sebagian istrinya yaitu Ummu Salamah dengan dua mud gandum (sekitar 5 kg) Dan juga ketepat pada Sofiah dengan kurma dan samin (minyak samin) serta keju.
Walaupun resepsi pernikahan Nabi begitu sederhananya, namun ulama madzhab Syafi’I menganjurkan biar bagi orang yang bisa setidaknya dengan seekor kambing berdasar perintah Nabi sempurna pada Abdurrahman bin ‘Auf sempurna pada hadits yang dikutip di atas. Muhammad Syihabuddin Ar-Ramli (Imam Ramli) dalan Nihayatul Muhtaj ila Syarhil Minhaj berfatwa bahwa resepsi perkawinan bagi yang bisa minimal seekor kambing sedang yang tidak bisa berdasarkan kemampuannya menyerupai yang dicontohkan oleh Rasulullah sendiri.

Pengaruh Tradisi Hedonis Materialis

Dari uraian singkat di atas jelaslah bahwa dalam problem perkawinan, Islam lebih menekankan sempurna pada esensi perkawinan itu sendiri yaitu memenuhi panggilan natural manusia, menjauhkan diri dari zina, memelihara akhlak, melindungi tatanan sosial masyarakat, dan melestarikan kemanusiaan.

Dalam sisi konteks harta yang dikeluarkan dalam prosesi perkawinan, mahar menempati posisi yang lebih penting dibanding resepsi perkawinan atau walimatul urs. Dalam arti, harta yang dikeluarkan untuk membayar mahar relatif lebih besar dibanding untuk walimatul urs. Salah satu sebabnya disebapkan mahar sifatnya wajib sedang walimatul urs yaitu sunnah.

Saat ini ada kencenderungan di kalangan umat Islam untuk semakin meningkatkan level resepsi pernikahan ke arah yang lebih tinggi atau glamor baik dengan cara memaksa menyerupai berutang atau disebapkan memang bisa melakukannya. Perilaku ini sedikit banyak yaitu dampak dari budaya hedonisme dan materialisme yang digembar-gemborkan Barat. Pola pikir atau mindset hidup glamor masuk ke benak umat Islam melalui tontonan televisi dalam bentuk iklan-iklan produk barang mewah, penampilan para artis idola yang glamor, dan penayangan secara live gosip resepsi pernikahan selebritis atau keluarga tokoh nasional yang menghabiskan dana milyaran rupiah. Hal ini lebih diperparah dengan adanya kenyataan di mana para tokoh agama menyerupai kyai dan ulama yang kaya juga bermewah-mewahan dikala menyelenggarakan resepsi perkawinan anak mereka. Semua itu telah dan sudah menggeser nilai dan komitmen umat Islam sempurna pada kesederhanaan pola hidup yang diajarkan al-Quran dan melalui perkataan serta teladan dari Rasulullah.

Islam Menganjurkan Hidup Sederhana

Allah berfirman dalam QS Al-A’raf 7:31
 وَكُلُوا۟ وَاشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Artinya: makan dan minumlah, dan jan cubo cubolah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. Muhammad bin Ahmad Al-Anshari Al-Qurtubi mengomentari ayat di atas dalam Tafsir Al-Qurtubi demikian:
وكلوا واشربوا ولا تسرفوا قال ابن عباس : أحل الله في هذه الآية الأكل والشرب ما لم يكن سرفا أو مخيلة . فأما ما تدعو الحاجة إليه ، وهو ما سد الجوعة وسكن الظمأ ، فمندوب إليه عقلا وشرعا ، لما فيه من حفظ النفس وحراسة الحواس ; ولذلك ورد الشرع بالنهي عن الوصال ; لأنه يضعف الجسد ويميت النفس ، ويضعف عن العبادة ، وذلك يمنع منه الشرع ويدفعه العقل
Arti ringkasan: Ibnu Abbas berkata: dalam ayat ini Allah menghalalkan makan dan minum selagi tidak berlebihan.
Islam tidak mengijinkan kehidupan yang hiperbola dan konsumtif. Membelanjakan uang untuk sesuatu di luar kebutuhan tergolong dalam kategori israf atau berlebihan. Orang kaya dianggap lulus dari ujian hartanya apabila ia (a) tetap menjaga hidup sederhana dan tidak konsumtif; (b) membayar zakat sesuai kewajibannya; (c) bederma sunnah ketepat pada kalangan fakir miskin dengan cara menjadi orang bau tanah asuh membiayai pendidikan mereka, dan lain-lain.
Salah satu lantaran Islam tidak menyukai umatnya yang hartawan untuk hidup glamor yaitu disebapkan pola hidup menyerupai itu mempunyai imbas jelek sempurna pada pelakunya menyerupai sombong, keras hati  atau sulit meneirma nasihat, pelit dan kurang atau tidak peduli sempurna pada kaum dhuafa. Dalam QS Al-Furqan 25:67 Allah berfirman:
وَالَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُوا۟ لَمْ يُسْرِفُوا۟ وَلَمْ يَقْتُرُوا۟ وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا
Artinya:  Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan yaitu (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
Ayat ini berdasarkan Yusuf Qardhawi menunjukkan perintah Allah ketepat pada umat Islam biar berpola hidup sederhana dalam membelanjakan hartanya. Dalam kitab Malamihul Mujtamak al-Muslim Qaradhawi mengomentari ayat ini demikian:
إن الإسلام لا يحرم على المسلم طيبات الحياة، كما حرمتها بعض الديانات والفلسفات، كالبرهمية الهنديه، والمانوية الفارسية، والرواقية اليونانية، والرواقية النصرانية. إنما يحرم الاعتداء في الاستمتاع بها، أو الإسراف في تناولها. يقول تعالى: (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحَرِّمُوا طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ). ويقول عز وجل: (وَآتِ ذَا الْقُرْبَىٰ حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا . إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا) . والفرق بين التبذير والإسراف: أن الإسراف تجاوز الحد في الحلال، والتبذير: الإنفاق في الحرام، ولو كان درهماً واحداً.
(Islam tidak mengharamkan seorang muslim menikmati kehidupan yang layak. Islam Istimewa untuk mengharamkan cara hidup yang hiperbola dalam membelanjakan harta atau dalam memperolehnya. … Perbedaan antara tabdzir dan israf yaitu israf berarti melebihi batas dalam membelanjakan harta yang halal sedangkan tabdzir yaitu membelanjakan harta dalam masalah haram walau Istimewa untuk satu dirham). 
(Yusuf Qaradhawi,  Malamihul Mujtamak al-Muslim  (ملامح المجتمع المسلم الذي ننشده),

Kesimpulan

Umat Islam yang kaya harus memulai berguru hidup sederhana dalam segala aktifitas kehidupan khususnya dalam resepsi perkawinan dan resepsi khitan. Kemurahan dalam memilih standar mahar dan kesederhanaan dalam walimatul urs-nya di samping sesuai dengan fatwa Islam juga akan mendorong para cowok untuk tidak takut menikah dan akan semakin mengurangi ancaman perzinahan dan pergaulan bebas.

Keberanian untuk merubah tradisi maskawin mahal dan walimatiurs yang glamor harus dimulai dari hidup sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Hidup sederhana berarti membelanjakan harta berdasarkan kebutuhan tanpa berlebihan, atau terkesan bermewah-mewahan. Pola hidup sederhana harus dimulai dari kalangan elite umat Islam yang kaya yang berasal dari kalangan para ulama, kyai, mursyid tariqat, habaib dan pejabat.

Umat Islam yang kaya harus hidup sederhana disebapkan itu (a) perintah Islam; (b) mendorong kalangan hartawan untuk peduli sempurna pada kaum dhuafa; (c) memperkecil kesenjan cubo cubo dan kecemburuan sosial; dan (d) meningkatkan kualitas akhlak.

Untuk menuju ke arah ini, maka ulama dan tokoh masyarakat harus menjadi pencetus dalam merubah tradisi yang ada dengan cara yang bijaksana dan sedikit demi sedikit dan memulainya dari diri sendiri.

Nah. Itulah sedikit pembahasan yang bisa gueh paparkan menaggapi kemewahan dan kemeriahan respsi pernikan yang menjadi trending topic dikala ini.

Pada dasarnya. Ketika dipandang dari sudut HAM. Melakukan resepsi yaitu hak masing-masing individu untuk memeriahkan moment yang Istimewa untuk terjadi satu kali seumur hidup. Kaprikornus masuk akal saja kalau setiap individu menginginkan moment itu glamor dan meriah akan tetapi dikembalikan ketepat pada masing-masing sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

0 Response to "Pandangan Islam Mengenai Resepsi Ijab Kabul Yang Glamor Dan Meriah"

Posting Komentar