Bendera merah putih merupakan lambang negara dari negara Indonesia. Bendera Indonesia mempunyai makna filosofis. Merah berarti keberanian, putih berarti kesucian. Merah melambangkan raga manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan jiwa dan raga insan untuk membangun Indonesia.
Pengibaran dan/atau pemasangan Bendera Negara dilakukan pada waktu peringatan hari-hari besar nasional, yaitu :
- Tanggal 2 Mei, Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)
- Tanggal 20 Mei, Hari Kebangkitan Nasional (hari berdirinya Boedi Oetomo)
- Tanggal 17 Agustus, HUT Republik Indonesia
- Tanggal 1 Oktober, Hari Kesaktian Pancasila
- Tanggal 28 Oktober, Hari Sumpah Pemuda
- Tanggal 10 November, Hari Pahlawan
Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus memang hari penting bagi masyarakat Indonesia. Biasanya, banyak perlombaan yang dihadirkan dalam merayakan hari penting tersebut.
Untuk memeriahkan nya, ada banyak lomba yang biasanya diadakan. Tak lain tujuan utamanya yaitu membuat kegembiraan untuk semua orang, semua lapisan masyarakat. Dari sentra kota sampai ke pelosok desa-desa, baik untuk anak kecil, remaja, sampai para orang bau tanah pun turut berpartisipasi dalam hari penting tersebut.
Tidak hanya itu, masyarakat juga mempersiapkan kebutuhan yang lain ciantaranya ada yang menghias pinggir-pinggir jalan dengan banyak sekali bentuk yang berwarna merah putih dan ada juga yang memasang bendera merah putih yang di tancapkan di sepanjang jalan. Di semua gapura pun diberikan hiasan yang sangat menarik.
Bicara wacana HUT RI, saya jadi ingat dulu ketika waktu kecil ikut memeriahkan HUT RI dengan mengikuti banyak sekali perlombaan, menyerupai tangkap belut, pecah air, ambil koin dalam pepaya, dan banyak lagi perlombaan yang sifatnya menghibur. Yang ada di dalam pikiran ku ketika mengikuti lomba yaitu yang penting sanggup hadiah. Menang/ kalah urusan belakangan.
Peringatan HUT Republik Indonesia yang ke 72 kemaren saya berkesempatan menjadi panitia penyelenggara menyambut kemerdekan RI. Ini merupakan kali pertama saya berpartisipasi di dalam kampung sendiri. Karena tahun-tahun sebelum nya niscaya selalu tidak di rumah atau sedang ada program lain.
Untuk tahun ini di kampung ku hanya mengadakan jalan sehat dan banyak sekali macam perlombaan.
Lomba-Lomba
Ada banyak lomba yang diadakan di kampung ku beberapa diantara nya yaitu :
Makan Kerupuk
Kerupuk terikat pada seutas tali, dan digantung yang tingginya di atas ekspresi penerima lomba. Aturan main, kedua tangan dilarang memegang tali/kerupuk, untuk itu kedua tangan disembunyikan di belakang pinggang. Hebohnya, tali gantungan kerap berayun jawaban tarikan dari penerima lain.
Permainan ini mengajarkan kepada kita, di jaman penjajahan dulu rakyat mengalami kesulitan sandang, pangan dan papan. Untuk makan yang paling sederhana sekali pun mengalami kesulitan, jawaban hasil panen penduduk diambil paksa oleh penguasa. Akibatnya, banyak rakyat yang kurang gizi bahkan mati kelaparan.
Tarik Tambang
Makna dari permainan ini bahwa persatuan sebagai modal utama untuk mengalahkan penjajah/lawan. Permainan ini juga mengajarkan bagaimana membentuk tim yang kompak dalam menyusun taktik yang sempurna untuk sanggup menarik tambang dengan mantap.
Balap Karung
Pemain masuk ke dalam karung, kemudian dengan lari dengan cara meloncat. Tidak jarang pemain terjatuh berguling-guling. Karung ini mengingatkan pada dikala dijajah oleh Jepang. Sebagian besar rakyat mengalami penderitaan sangat berat, alasannya yaitu materi pakaian sengaja tidak didistribusikan sehingga yang tertinggal hanyalah karung goni bekas.
Kain yang berserat berangasan tersebut menimbulkan gatal-gatal di kulit alasannya yaitu sebagai sarang kutu. Filosofi menginjak-injak karung, kita meninggalkan pakaian yang sangat tidak pantas pakai tersebut. Ada makna lain dari balap karung yaitu betapa sulitnya berlari ketika kedua kaki terkungkung di dalam karung. Seperti kungkungan penjajah terhadap kebebasan rakyat untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Panjat Pinang
Untuk lomba panjat pinang dilaksanakan sebagai puncak program dari aneka perlombaan, para penonton yang melihat tertawa geli ketika menyaksikan penerima yang berjatuhan. para penerima pun terlihat antusias mengikuti perlombaan ini melihat hadiah yang ditawarkan sangat menggiurkan
Tapi ternyata lomba panjat pinang mempunyai sejarah yang kelam. Dulu ketika Belanda berkuasa di Indonesia lomba panjat pinang diadakan ketika ratu Belanda ulang tahun.
Namun nyatanya di Belanda lomba panjat pinang tidak hanya digelar untuk ulang tahun sang ratu saja.
Tapi juga ketika merayakan hari besar lainnya menyerupai hari besar negara bahkan setiap pesta pernikahan.
Ketika itu lomba panjat pinang hanya diperuntukan bagi kaum pribumi saja sementara rakyat Belanda dan para aristokrat hanya melihat sambil tertawa
Puncak Acara
Sudah menjadi tradisi tahunan dalam memperingati hari Kemerdekaan RI di desa ku khusus nya mengadakan malam tirakatan setiap tanggal 16 Agustus malam.
Mulai pukul 4 sore terlihat beberapa warga dibantu para cowok membersihkan daerah dan mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan malam tirakatan. Sekitar pukul 19.00 para warga terlihat mulai berdatangan.
Tepat pada pukul 19.30 program dimulai oleh pembawa acara. Diawali dengan sambutan ketua RT kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Hari Merdeka.
Inti dari program ini yaitu mendengarkan sepenggal dongeng dari veteran ketika dulu melawawan para penjajah dan simpulan nya sanggup mengusir penjajah dari tanah Indonesia kemudian memperlihatkan wejangan serta pesan yang tersirat kepada para generasi dikala ini untuk mengisi kemerdekaan dikala ini dengan hal yang berguna.
Dilanjutkan dengan dukungan hadiah kepada para pemenang lomba yang telah diadakan beberapa hari sebelum nya.
Di penghujung program penonton dihibur oleh penampilan tari jaipong dari sanggar desa. Terlihat luwes dan lemah gemulai gerakan tarian nya. Para cowok juga tak mau ketinggalan. Mereka menampilkan drama singkat wacana usaha Republik Indonesia mengusir para penjajah. Acara di akhiri dengan doa yang dibawakan oleh Pak Somad.
Ternyata dibalik diselenggarakan nya malam tirakatan terdapat makna tersirat di dalam nya. dengan diadakan nya malam tirakatan warga yang hadir sanggup mempererat tali silaturahmi.
Hal-hal menyerupai inilah yang bahwasanya menjadi keunggulan bangsa Indonesia yang dahulu memang dikenal dengan tolong-menolong dan kerukunan serta toleransinya. Akan tetapi kini makin tergerus oleh arus teknologi dan juga paham individualisme, sehingga tidak terlalu memperdulikan untuk bersosialisasi dengan tetangga ataupun lingkungan sekitar.
0 Response to "Peringatan Hut Indonesia 72"
Posting Komentar