Halo, selamat tiba di portal dunia suka-suka, daerah untuk mencari informasi dan gudangnya referensi. Setelah sebelumnya saya membagikan rujukan puisi perihal kerinduan, pada kesempatan kali ini saya akan kembali membagikan puisi dengan tema puisi kemerdekaan.
Daftar Isi
- 1 Puisi Kemerdekaan
- 1.0.1 Contoh Puisi Kemerdekaan 1
- 1.0.2 Contoh Puisi Kemerdekaan 2
- 1.0.3 Kemerdekaan ini
- 1.0.4 Veteran
- 1.0.5 Contoh Puisi Kemerdekaan 5
- 1.0.6 Contoh Puisi Kemerdekaan 6
- 1.0.7 Padamu Indonesia
- 1.0.8 Perjuangan Merah Putih
- 1.0.9 Tanah Airku Indonesia
- 1.0.10 Terimakasih Pahlawanku
- 1.0.11 Menatap Merah Putih
- 1.0.12 Contoh Puisi Kemerdekaan 12
- 1.0.13 Maafku Indonesiaku
- 1.0.14 Tetap Merdeka
- 1.0.15 Di Usia Tujuh Puluh Dua
- 1.0.16 Jayalah Selalu Negriku
- 1.0.17 Contoh Puisi Kemerdekaan 17
- 1.0.18 Akhir Mimpi
- 1.0.19 Pra Proklamasi
- 1.0.20 Rindu Serdadu Dulu
- 1.0.21 Pahlawan Tak Dikenal
- 1.0.22 Merebut Indonesia
- 2 Puisi untuk Pahlawan Kemerdekaan
Puisi Kemerdekaan
Alhamdulillah Indonesia termasuk negara yang merdeka, itu merupakan sebuah kenikmatan yang harus kita syukuri. Karena tanpa adanya kemerdekaan suatu bangsa tidak akan bisa berbuat apa apa. Bangsa yang tidak merdeka hanya akan menjadi jongos dari negara yang berkuasa. Sama ibarat indonesia dulu yang menjadi jongos Belanda dan Jepang.
Tidak terbayang bagaimana kalau indonesia tidak merdeka hingga sekarang. Pasti indonesia tidak akan seenak sekarang, indonesia tak akan sejaya ini dan semaju ini. Yang ada hanya peperangan, kematian, perbudakan, dan pemaksaan.
Anak anak tak bisa bersekolah, kita tidak memiliki hak asasi. Hidup kita juga akan jauh dari kata tenang dan tentram. Dengan puisi perihal kemerdekaan kita sudah menghargai dan mengapresiasi kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia
Baca juga 45+ Kumpulan Contoh Puisi Ibu, Sahabat, Sedih, Galau, Lama
Contoh Puisi Kemerdekaan 1
Ditanah ini kita dilahirkan
Ditanah ini kita menghirup udara penuh kesejukan
Ditanah ini kita disediakan air untuk minum
Ditanah ini kita disuguhkan melimpahnya kekayaan alam
Tidaklah kita berontak melihat penjajahan bangsa
Atas mengatasnamakan kebebasan bertopeng
Reformasi..
Harta kita dijarah, kehormatan kita terinjak
Akankah kau membisu melihat semua ini?
Untuk indonesia tercinta, mari kita perjuangkan
Hak kemerdekaan kita
Untuk berdiri ditanah air Indonesia
Menjaga kemerdekaan untuk tetap merdeka
Untuk kesejahteraan bangsa
Untuk Indonesia yang lebih berkarya
NKRI HARGA MATI!
Contoh Puisi Kemerdekaan 2
Bukan begini negriku dulu
Semua penuh asap dan debu
Sebapan mengeluarkan peluru
Dengan bunyi yang bergemuruh
Jeritan terdengar tanpa henti
Suara tangisan diseluruh penjuru bumi
Sungguh tak kuasa membayangkan hati ini
Jika ketika itu kuhadir bersaksi
Para pendekar berjuang tanpa lelah
Berkorban tanpa keluh kesah
Iri hati ini terhadap mereka
Melihat semangat dalam doa
Kini..
Negriku hening dan indah
Tangis berubah tawa
Jeritan berubah canda
Damai Indonesiaku
Pejuang pahlawanku
Kemerdekaan ini
Created by : Rayhandi
Kemerdekaan ini ialah usaha
Usaha tanpa mengalah para pahlawan
Kemerdekaan ini ialah keringat
Yang setia mencucur ruah hingga habis
Kemerdekaan ini ialah lelah
Lelah yang setia menghantu
Kemerdekaan ini ialah darah
Karena berjuta liter darah raib untuk kemerdekaan, tergadai
Kemerdekaan ini ialah nyawa
Karena di Indonesia ini beratus ratus
Tahun silam nyawa melayang
Semuanya untuk Indonesia
Semuanya untuk senyum anak Indonesia
Semuanya untuk masa depan Indonesia
Yang lebih cerah..
Veteran
NKRI harga mati
Banyak dari mereka terabaikan kemudian mati
Dulu gagah mengawal amunisi
Sekarang sengsara dijalan mencari nasi
Indonesia mereka perjuangkan
Dengan senjata ala kadarnya
Sampai hilang lengan, kaki
Keluargapun lenyap
Tapi mereka tak diperjuangkan
Mengemis nasib pada negri, tanah tak punya
Rumah sewa, air bayar, listrik tak ada, gelap..
Apakah Indonesia merdeka?
Kenapa hingga ketika ini kami masih berjuang katanya
Contoh Puisi Kemerdekaan 5
Aku sadari tak ada sempurna
Namun, bukankah ketidaksempurnaan
Yang menciptakan kita butuh orang lain ada
Aku mengerti setiap orang punya kelebihan
Dan kekurangan
Tapi itu semua bukan untuk dijadikan perdebatan
Aku tahu semua ingin yang terbaik
Untuk itulah harusnya saling bersikap baik
Banyak sisi masih rapuh
Banyak proses masih harus ditempuh
Daripada mencari siapa yang salah
Kenapa tak sama-sama berbenah
Dia ada buruknya
Kamu ada celanya
Aku banyak salahnya
Terimalah..
Saling membangunlah
Jangan hanya bisa menghina
Lebih baik mari saling membina
Ini bangsa kita..
Ini negara kita..
Ini tanah air kita..
Tempat ayah, ibu, kakek, nenek,
Dan para pendahulu kita
Juga daerah kita bersama
Indonesia kita
Rumah kita
Kalau bukan kita yang menjaga
Kalau bukan kita yang memelihara
Apakah rela tak punya rumah?
Apakah akan kehilangan rumah
Indonesia kita
Semoga kita bisa menjaga dan
Membuatnya jaya serta sejahtera
Dengan menyaudara
Karena Indonesia itu kita
Karena kita Indonesia
Contoh Puisi Kemerdekaan 6
Created by : Riyadh
72 tahun merdeka..
Bagiku masih belum pantas dikatakan “jaya”
Sedangkan negara sebelah..
Yang 20 tahun lebih muda, sudah bisa berkeletah
Apakah daya, para penguasanya saja tak amanah
Apa payahnya menggoyangkan lidah
Mereka tertawa seakan negri ini tak akan musnah
Ditambah jiwa rakyatnya yang sudah tak berarwah
Sungguh jiwa ini meredut melihat derita akut
Diceritakan 350 tahun dilanda kemeletut
Tetapi seakan lara itu masih berdenyut
Memang, pelan-pelan kondisi ini menghanyutkan
Duhai orang yang merasa memimpin negri ini
Berikan kami “Merdeka” yang terealisasi
Buka sekedar janji-janji yang
Seperti aksesori
Saya disini hanya menganotasi
Yang juga siap membantu
Dan menyanggupi
Bersama jutaan orang berfusi
Mewujudkan Indonesia yang berdikari
Padamu Indonesia
Created by : Sahid Tabah Riyanto
72 tahun sudah sang saka merah putih
Berkibar dengan gagahnya
Ditiang-tiang keinginan yang menyatu teguh
Di tanah persatuan pertiwi ini
Jutaan jiwa rela berkorban demi
Mencapai satu kata “merdeka”
Sudahkah kita membalas jasa
Para petangguh negri tercinta ini?
Jawabnya ada pada kita sebagai penerus bangsa
Melaju atau terpaku
Padamu Indonesiaku, saya mengabdikan ragaku
Perjuangan Merah Putih
Created by : Depra
Hembusan nafas mulai memanas
Ketika penjajah mulai memberontak
Derasnya keringatmu menjadi bukti
Perjuangan untuk ibu pertiwi
Seolah tak lepas dalam setiap detikmu
Dengan jasamu kita merdeka
Mengepak sayapmu melesat ke langit
Berkatmu Indonesia jaya
Menembus zaman hingga canggih
17 Agustus terus berjalan
Terungkap kenangan setiap nadimu
Terbanglah Indonesia
Menembus langit dunia
Tanah Airku Indonesia
Created by: Erliana
Tujuh puluh dua tahun lalu
Nama mu dikumandangka
Diseluruh pelosok negri
Proklamasimu bergetar
Cucuran darah merah berganti air mata kemengan
Teriakan merdeka, tak henti lagi
Namamu berkobar dalam jiwa
Sejarahmu menempel dalam dada
Tak henti usaha hingga di sini
Kini saatnya para cowok bangun
Bangun untuk meneruskan
Tak lagi memakai bambu runcing
Tapi budi dan budi luhur
Tanah airku Indonesia
Tak kan lekang oleh waktu
Tak kan sirna oleh masa
Berkibarlah merah putihmu
Kumandangkan Indonesia rayamu
Tanah airku Indonesia..
Kau ialah janji-janjiku
Mengalahkan dunia dengan idiologimu
Indonesiaku, kau tulang rusukku
Dalam darahku mengalir cinta untukmu
Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Terimakasih Pahlawanku
Created by : Agung Pratama K.
Hari ini kita berdiri..
Menolak lupa sang pembela..
Mengenang tetesan darah
Demi membela ibu pertiwi
Kini raga itu tlah tiada
Namun, jiwa masih tetap berkobar
Dalam merah darah
Serta tulang putih nan suci
72 tahun sudah..
Negri ini terbebas dari asap dan debu
Suara senapan tak terdengar lagi
Tangis pun berkembang menjadi tawa
Wahai anak cucu generasi bangsa..
Hargailah arti kemerdekaan
Karena usaha pahlawan
Tak semudah membalikkan telapak tangan
Terimakasih pahlawanku..
Merdeka!
Menatap Merah Putih
Created by : Sapardi Djoko Damono
Menatap merah putih
Melambai dan menari-nari diangkasa
Kibarannya telah banyak menelan korban
Nyawa dan harta benda
Berkibarnya merah putih
Yang menjulang tinggi diangkasa
Selalu teriring senandung lagu Indonesi Raya
Dan tetesan air mata
Dulu, ketika masa usaha pergerakan kemerdekaan
Untuk mengibarkan merah putih
Harus diawali dengan pertumpahan darah
Pejuang yang tak pernah merasa lelah
Untuk berteriak : Merdeka!
Menatap
Merah putih ialah perlawanan melawan angkara murka
Membinasakan penindas dari negri tercinta
Indonesia
Menatap
Merah putih ialah bergolaknya darah
Demi membela kebenaran dan azazi manusia
Menumpas segala penjajahan
Di atas bumi pertiwi
Menatap
Merah putih ialah kebebasan
Yang musti dijaga dan dibela
Kibarannya di angkasa raya
Berkibarlah terus merah putihku
Dalam kemenangan dan kedamaian
Contoh Puisi Kemerdekaan 12
Pagi belum saja usai
Tapi gemuruh perihal negri ini sudah dimulai
Ditandai sorak sorai dan parade pawai
Dan jutaan merah putih berkibar begitu ramai
Jiwa ini bergetar
Saat menatap sang pusaka tinggi berkibar
Bersama lagu kebangsaan yang ku banggakan
Lantang menggelegar
Merobohkan jiwa yang liar
Membelah pagar air mata yang kuanggap kekar
Merah putih
Yang berdiri tegak dari jutaan jiwa yang merintih
Perih dalam gigih
Yang suci dalam genggaman jiwa-jiwa yang bersih
Merah putih
Berkibar meski ia tertindih
Karna pejuang kejayaan 45 yang tetap perkasa
Meski mereka tersisih
Entah jiwa seketika berair mata
Ku lihat terang wajah-wajah bermahkota
Yang sibuk tertawa dan membuta
Menganggap merah putih hanyalah mainan balita
Tak lebih penting dari berebut tahta
Merah putih membumi nusantara
Saatnya para pembual lantang berbicara
Menyumpal membisu pejuang gres dengan banyak sekali cara
Menjual omong kosong dalam wawancara
Pagi belum saja usai
Tapi entahlah hati ini mulai begitu resah
Haruskah esok merah putihku musnah tanpa dijajah
Terenggut habis dari ambisi para penjarah
Berkibarlah bendera negriku
Jiwa jiwa setia akan tetap memelukmu
Takkan membiarkanmu pudar terhapus waktu
Tetaplah memerah bersama darah
Yang membelamu
Dan tetaplah putih bersama jiwa suci yang menjagamu
Maafku Indonesiaku
Created by : Amalia Najichah
Ingin kutegakkan tiang rindu padamu
Tapi saya tidak ikut berpikir untuk kemerdekaan kita
Aku malu..
Ingin kukepalkan tanganku ke langit dan berucap merdeka!
Tapi saya tak pernah mengambil alih pasukan untuk maju
Menerjang berlari kencang menembus maya maya mereka
Yang telah binal manjajah kita
Aku malu..
Ingin kualihkan pandanganku padamu sang maha suci merah putih
Seraya mengangkat kelima jemariku setinggi kepala
Tapi saya belum juga berhasil mengingat-ingat usaha mereka
Yang tak pernah meminta apa-apa demi kemerdekaan
Aku malu..
Dan saya sungguh teramat hina melihat mereka-mereka
Deretan para cowok berjas mahasiswa
Berseru-seru untuk menegakkan negara baru
Ditanah air tercinta ini
Sebab apa mereka begitu?
Bukankah dulu mereka pernah berseragam merah putih
Dan bersenandung Indonesia raya merdeka-merdeka
Hiduplah Indonesia raya
Sebab apa?
Maafkan saya Indonesiaku, saya tak tahu
Tetap Merdeka
Created by : Nila Munasari
Tak ada kata bosan mengenal Indonesia
Aku berkali kali jatuh cinta kepada merah putihnya
Kepada negri yang katanya setengah potongan surga
Negri yang kini hampir tua
Negri yang kaya akan alamnya
Ribuan pulau, tumbuhan dan unik bermacam-macam macam sukunya
Tak heran
Ada jutaan pendekar rela bekunjung demi
Membentangkan merah putih
Merah putih bukan sekedar hadiah
Segalanya lahir dari jerih payah
Dari darah infeksi yang sudah tumpah
Menyelamatkan penjajahan yang entah berantah
Merah putih
Tetaplah berdiri ditiang empat lima
Tetaplah merdeka
Diatas panggung bangsa
Meski bambumu kini tak lagi runcing
Kainmu kini hampir mengering
Tetaplah merdeka
Meski banyak maling republik bedansa
Tetaplah merdeka
Meski banyak tuan-tuan melantunkan Indonesia raya
Tapi haus pajak-pajak bangsa
Tetaplah merdeka
Meski banyak penyakit yang menyulap derita
Tujuh puluh dua tahun sudah
Adzan berkumandang di pendengaran Indonesia
Merdeka bukan sekedar angka
Merdeka bukan sekedar pusaka
Merdeka bukan sekedar bahasa
Merdeka bukan sekedar budaya
Merdeka bukan sekedar busana
Merdeka bukan sekedar nama
Merdeka bukan sekedar mantra
Merdeka ialah merdeka
Mengubah cedera jadi senjata
Mengubah celaka jadi niscaya
Mengubah romusa jadi merah putih yang berkibar
Membara
Tetaplah merdeka
Sampai samudra tamat menggemakan suaranya
Tetaplah merdeka
Sampai merdeka tak lagi butuh air mata
Sekali
Merdeka
Tetap
Merdeka
Merdeka!!
Di Usia Tujuh Puluh Dua
Created by : Tito A.
Berkas senja semakin memerah
Di antara belahan rambut memutih
Di usiamu yang tujuh puluh dua
Akan tiba yang dinanti
Marah untuk segala yang gundah
Lirih untuk segala yang ringkih
Diusiamu yang tujuh puluh dua
Akan tiba yang dinanti
Lara yang telah kentara
Dilucuti oleh tepi tepi belati
Di usiamu yang tujuh puluh dua
Akan tiba yang dinanti
Kamu balasannya akan berbicara
Memanggil satu, dua, dan bunyi
Jayalah Selalu Negriku
Tercium semerbak harum anyir bunga bangsa
Terbawa hembusan angin yang mulai bercerita
Tentang sebuah kisah usaha masa yang silam
Tentang para pendekar bangsa yang gugur di medan laga
Berjuang tiada pernah mengenal kata menyerah
Dengan penuh keberanian dan tulusnya jiwa
Tumpahkan darah demi nusa dan bangsa
Demi kemerdekaan dan bebasnya negri tercinta
Wahai para sahabat satu nusa satu bangsa
Nyalakan dan kobarkan semangat ksatria yang ada
Membangun diri dan taklukan segala ego yang ada
Tetap terus bersatu untuk utuhnya NKRI
Karena ketika ini pun perjuangnan masih tetap terus menanti
Bersama setiap kata membangun negri ini
Untuk nyatakan kepada selutuh dunia
Indonesia ialah negara yan selalu jaya
Contoh Puisi Kemerdekaan 17
Merah..
Berlambang keberanian
Tekad kobaran api
Menghanguskan penjajah
Putih..
Niat yang ikhlas
Memilik hati bersih
Bersih jiwanya
Warna itu bersatu..
Membangkitkan jiwa ksatria
Membendung persatuan
Mengedepankan rasa syukur
Dan tak lupa burung kebangsaan
Pengingat kemerdekaan
Merangkul semua perbedaan
Inilah Bhineka Tunggal Ika
Akhir Mimpi
Created by : Rina Ardila
Tanah ini begitu murni
Sebab kondusif dari kedamaian yang sepi
Rentakan tanah menyaksikan seluruh kekuatan
Keraguan tak pernah ada dalam jiwa sang pejuang
Awan.. bumi.. dan matahari tak pernah hilang
Membelai sang pemimpi
Tetesan tetesan air yang jatuh ke pipi tak merubah
Lukisan menjadi gambaran
Manakala burung bernyanyi menjadi seruling hentakan gendang
Dibalik kokohnya tiang tinggi
Ada dasar yang bertanya apa simpulan semua ini
Jeratan waktu mulai berganti
Perlahan memberi sebuah mimpi
Pertarungan terus berlari
Dan inilah bukti mimpi yang takkan pernah kembali
Pra Proklamasi
Created by : Retno Ningrum
Demi lambang suci di mata samudera
Rela membuncah laksana luka pejuang
Getir aroma muda bergelora
Pasrah tertawan karang
Perjuangan belum usai
Kalangan muda terbakar diri
Mendesak bebasnya negri
Memikul tandu-tandu janji
Sebab yang dinanti
Mimbar tinggi sebait proklamasi
Saka merah putih pada tiang-tiang tinggi
Yang awet dalam darah dan nadi
Rindu Serdadu Dulu
Created by : Retno Ningrum
Tapak tapak serdaduku
Menggetarkan musuh
Melangkah maju
Beradu ricuh
Beda-
Ini bukan era empat lima
Lantas dimana?
Semburat upaya juang
Pemuda berani usang
Berdarah murni
Dari pelosok negri
Tak sanggup kutemui
Secerca kobaran api
Lagi-
Pahlawan Tak Dikenal
Setahun yang kemudian dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru lingkaran didadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
Dia tidak ingin bilamana dia datang
Kedua tangannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan bunyi merdu
Dia masih sangat muda
Hari itu 10 November, hujanpun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang tampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya
Sepuluh tahun yang kemudian dia terbaring
Tapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru lingkaran didadanya
Senyum bekunya mau berkata : saya sangat muda
Merebut Indonesia
Created by : Afiani Gobel
Sampai hari ini saya ada disebuah negri
Yang hukumnya sangat saya ingin percayai
Karena dari tanah dan airnya
Atas izin Allah saya dinafkahi
Dengan nikmat hujan dan panasnya saya dilimpahi
Dalam sibukku berjibaku
Mendidik muridku satu demi satu
Atas nilai yang ku yakini harus baku
Benar yang adil bagi setiap manusia
Dari bangsaku
Dan manusia-manusia diatas kursi-kursi istana Indonesia
Belakangan bicara kuasa dengan membolak-balik logika
Merobek-robek asa hingga abi dibakarnya
Menoreh makar yang mewaraskan orang-orang gila
Ini negeri apa?
Masihkah ia disebut Indonesia
Dan saya ini guru..
Enggan turut bisu
Negeri ini membutuhkanmu, duhai guru
Membuka mata para binaanmu
Siswa siswi.. Mahasiswa mahasiswi
Dalam asuhanmu
Mereka harus jadi penggalan dari makarmu
Ajarkan mereka apa yang semestinya mereka baca
Pahamkan perihal apa yang harus ditulisnya
Dan minta mereka menghitung langkah-langkah
Kecil mereka demi merebut Indonesia
Rebut negara..
Dari tangan-tangan pendusta
Rebut bangsa..
Dari kuasa para penggerogot nilai luhurnya
Rebut tanah air kita..
Dari belenggu penjajahan logika
Rebut Indonesia
Dari penista dan pengkhianat yang
Masih bisa tertawa
Setidaknya para guru..
Mungkin di menuanya kita,
Daya telah terkikis sempurna
Namun tetap rebut Indonesia
Dari para bangsat penjual tanah lahir kita
Puisi untuk Pahlawan Kemerdekaan
Tanpa jasa-jasa dari pahlawan, kita tidak bisa mencicipi kemerdekaan. Untuk itu kita sebagai bangsa Indonesia sudah seharusnya menghormati dan mengenang jasa-jasa ia para pahlawan. Salah satu upaya mengenang jasa-jasa ia bisa dengan melalui puisi. Berikut sudah kami rangkum kumpulan puisi pendekar yang bisa kau gunakan ketika perayaan hari pendekar atau HUT RI.
Karena kau memaksaku
Bertahan atau mati
Dengan mengirim ratusan Bom
Yang engkau ledakkan di kepalaku
Aku terpaksa membela diri
Pesawat militermu jatuh
Di tusuk bambu runcingku
Semangat perdukaanmu runtuh
Kandas di Batu-batu cadas
Kota Surabaya yang panas
Untukmu Pahlawan Indonesiaku
Demi negri…
Engkau korbankan waktumu
Demi bangsa…
Rela kau taruhkan nyawamu
Maut menghadang di depan
Kau bilang itu hiburan
Tampak raut wajahmu
Tak segelintir rasa takut
Semangat membara di jiwamu
Taklukkan mereka penghalang negri
Hari-hari mu di warnai
Pembunuhan dan pembantaian
Dan dihiasi Bunga-bunga api
Mengalir sungai darah di sekitarmu
Bahkan tak jarang mata air darah itu
Yang muncul dari tubuhmu
Namun tak dapat…
Runtuhkan tebing semangat juangmu
Bambu runcing yang setia menemanimu
Kaki telanjang yang tak beralas
Pakaian dengan seribu wangian
Basah di tubuh keringpun di badan
Yang kini menghantarkan indonesia
Kedalam istana kemerdekaan
Puisi Kepahlawanan – Pupus Raga Hilang Nyawa
Napak tilas para pendekar bangsa
Berkibar dalam syair sang saka
Berkobar dalam puisi indonesia
Untuk meraih Cita-cita merdeka
Napak tilas anak bangsa
Bersatu dalam semangat jiwa
Bergema di jagat nusantara
Untuk meraih prestasi dan karya
Merdeka…
Kata yang penuh dengan makna
Bertahta dalam raga pejuang bangsa
Bermandikan darah dan air mata
Merdeka…
Perjuangan tanpa pamrih untuk republik tercinta
Menggelora di garis khatulistiwa
Memberi kejayaan bangsa sepanjang masa
Merdeka…
Harta yang tak ternilai harganya
Menjadi pemicu pemimpin bangsa
Untuk tampil di Era dunia
Puisi Pahlawan – Pengorbanan
Mengucur deras keringat
Membasahi tubuh yang terikat
Membawa angan jauh entah kemana
Bagaikan pungguk merindukan bulan
Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan
Pagi yang menjadi malam
Bulan yang menjadi tahun
Sekian lama telah menanti
Dirinya tak jua lepas
Andai saya sang Ksatria
Aku pasti menyelamatkanya
Namun semua hanya mimpi
Dirinyalah yang harus berusaha
Untuk membawa pergi dari kegelapan abadi
(Puisi Karya Siti Halimah)
Di Balik Seruan Pahlawan
Kabut…
Dalam kenangan pergolakan pertiwi
Mendung…
Bertandakah hujan deras
Membanjiri rasa yang haus kemerdekaan
Dia yang semua yang ada menunggu keputusan Sakral
Serbu…
Merdeka atau mati Allahu Akbar
Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa
Dalam serbuan bambu runcing menyatu
Engkau teruskan Menyebut Ayat-ayat suci
Engkau teriakkan semangat juang demi negri
Engkau relakan terkasih menahan tepaan belati
Untuk ibu pertiwi
Kini kau lihat…
Merah hitam tanah kelahiranmu
Pertumpahan darah para penjajah keji
Gemelutmu tak kunjung sia
Lindunganya selalu di hatimu
Untuk kemerdekaan Indonesia Abadi
(Puisi Karya Zshara Aurora)
Untuk Pahlawan Negriku
Untuk negriku…
Hancur lebing tulang belulang
Berlumur darah sekujur tubuh
Bermandi keringat penyejuk hati
Ku rela demi tanah airku
Sangsaka merah berani
Putih nan suci
Melambai-lambai di tiup angin
Air mata bercucuran sambil menganjungkan do’a
Untuk pendekar negri
Berpijak berdebu pasir
Berderai kasih hanya untuk pendekar jagat raya
Hanya jasamu yang bisa ku lihat
Hanya jasamu yang bisa ku kenang
Tubuhmu hancur lebur hilang entah kemana
Demi darahmu…
Demi tulangmu…
Aku perjuangkan negriku
Ini Indonesiaku
Puisi – Pahlawanku
Pahlawanku…
Bagaimana Ku bisa
Membalas Jasa-jasamu
Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi
Haruskah saya turun ke medan perang
Haruskah saya mandi berlumuran darah
Haruskah saya tersusuk pisau belati penjajah
Aku tak tahu cara untuk membalas Jasa-jasamu
Engkau relakan nyawamu
Demi suatu kemerdekaan yang mungkin
Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri
Pahlawanku engkaulah bunga bangsa
(Puisi Karya Rezha Hidayat)
Puisi Perjuangan – Indonesiaku Kini
Negaraku cinta indonesia
Nasibmu kini menderita
Rakyatmu kini sengsara
Pemimpin yang tidak bijaksana
Apakah pantas memimpin negara
Yang kondusif sentosa
Indonesiaku tumpah darahku
Apakah belum bangun dan terjaga
Pemimpin yang kita bangga
Apakah rasa kepemimpinan itu,
Masih tersimpan di nurani
Dan tertinggal di lubuk hati
Rakyat membutuhkanmu
Seorang khalifatur Rasyidin
Yang setia dalam memimpin
Yang menyantuni fakir miskin
Mengasihi anak yatim
Kami mengharapkan pemimpin
Yang sholeh dan solehah
Menggantikan kiprah Rasulullah
Seorang pemimpin Ummah
Yang bersifat Siddiq dan Fatanah
Andai saya menemukan
Seorang pemimpin dunia
Seorang pemimpin negara dan agama
Seorang pemimpin Indonesia ku tercinta
Allah maha mengetahui dan yang mengetahuinya
(Puisi Karya Awaliya Nur Ramadhana)
Pemuda Untuk perubahan
Indonesiaku menangis
Bahkan Tercabik-cabik
Dengan hebatnya pengusaanya sang korupsi
Tak peduli rakyat menangis
Kesejahteraan jadi Angan-angan
Keadilan hanyalah Khayalan
Kemerdekaan telah terjajah
Yang tinggal hanya kebodohan
Indonesiaku, Indonesia kita bersama
Jangan hanya tinggal membisu kawan
Mari kita bersatu ambil peranan
Sebagai cowok untuk perubahan
(Puisi Karya Ananda Rezky Wibowo)
Nah, itu tadi sedikit sharing dari saya perihal kumpulan pola puisi kemerdekaan dan pendekar untuk kalian yang sedang mencari rujukan perihal puisi kemerdekaan. Puisi mana yang berdasarkan kalian sanggup menambahkan semangat nasionalisme? Silahkan berikan komentarmu. Marilah kita senantiasa bersama menjaga keutuhan NKRI dan selalu menumbuhkan jiwa patriot di dalam diri kita, salam hormat dari admin, MERDEKA!!
Semoga bermanfaat bagi kalian para pembaca. Dukungan kalian sangat kuat dalam kemajuan website ini. Share artikel ini kalau sekiranya sanggup membantu orang yang sedang membutuhkan. Jangan lupa untuk selalu mampir di portal dunia suka-suka ?
0 Response to "20+ Pola Kumpulan Puisi Pendekar Kemerdekaan Penyemangat Jiwa"
Posting Komentar