Laman

Senin, 03 September 2018

Arti Perempuan Dalam Bahasa Jawa Yang Penuh Makna

Arti Wanita Dalam Bahasa Jawa Yang Penuh Makna- Istilah perempuan itu sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti wani ditata (berani ditata). Pengertian ini sudah mencirikan adanya tuntutan kepasifan sempurna pada perempuan Jawa.
 Arti Wanita Dalam Bahasa Jawa Yang Penuh Makna Arti Wanita Dalam Bahasa Jawa Yang Penuh Makna

Dalam perkawinan, istilah kanca wingking, yakni bahwa perempuan yaitu teman di dapur akan mewarnai kehidupan perkawinan pasutri Jawa. Konsep smasyarakat nunut, neraka katut (ke nirwana ikut, ke neraka pun turut) juga menggambarkan posisi perempuan Jawa yang lemah sebagai seorang istri.

Selain itu adanya konsep istri sebagai sigaraning nyawa, bukan sekedar konco wingking juga mempersembahkan gambaran posisi yang sejajar dan lebih egaliter terhadap perempuan Jawa. Istilah konco wingking pun tidak selalu lebih rendah, tergantung bagaimana perempuan Jawa memaknainya. Sama menyerupai sutradara yang bekerja di rahasia dan tidak pernah terlihat dalam filmnya tetapi sanggup menentukan jalannya film.

Saat ini memang sudah terjadi pergeseran kedudukan dan korelasi gender masyarakat Jawa. Menurutnya, modernisasi, emansipasi perempuan, dan masuknya imbas budaya Barat, sudah menggeser contoh korelasi gender mengarah ketepat pada persamaan derajat dan kedudukan.

Arti Wanita Dalam Bahasa Jawa Yang Penuh Makna

Sebelum mengupas arti wacana perempuan atau gadis Jawa, ada baiknya kita kenal dulu apa arti kata perempuan atau wanita. Setidaknya ada empat term di Jawa yang digunakan untuk menyebut perempuan.
Wadon
Berasal dari bahasa KawiWadu yang artinyakawula atau abdi. Secara istilah diartikan bahwa perempuan dititahkan di dunia ini sebagai abdi laki-laki.
Wanita
Kata perempuan tebentuk dari dua kata bahasa Jawa (kerata basa) Wani yang berarti berani dan Tata yang berarti teratur.Kerata basa ini mengandung dua pengertian yang tidak sama. Pertama, Wani ditata yang artinya berani (mau) diatur dan yang kedua,Wani nata yang artinya berani mengatur. Pengertian kedua ini mengindikasikan bahwa perempuan juga perlu pendidikan yang tinggi untuk bisa memerankan dengan baik tugas ini.
Estri
Berasal dari bahasa KawiEstren yang berartipanjurung (pendorong). Seperti pepatah yang terkenal, Selalu ada perempuan yang jago di samping laki-laki yang hebat
Putri
Dalam peradaban tradisional Jawa, kata ini sering dibeberkan sebagai abreviasi dari kata-kata Putus tri perkawis, yang menunjuk ketepat pada purna karya perempuan dalam kedudukannya sebagai putri. Perempuan dituntut untuk merealisasikan tiga kewajiban tiga kewajiban perempuan (tri perkawis). Baik kedudukannya sebagaiwadon,wanita, maupunestri.
Tetapi, sebagai perempuan ada yang tidak saya sukai dari kejawaan itu. Salah satunya yaitu ketidaktegasan, bentukewoh-pekewoh wong Jowo yang dikenal penuh basa-basi. Apalagi dengan bagaimana perempuan dicitrakan dalam karya-karya sastra Jawa kuno. Saya memang bukan penikmat sastra jawa. Atau disebapkan itu saya tidak bisa menangkap makna yang seharusnya ingin disampaikan. Misalnya dalam Kitab Clokantara disebutkan:
Tiga Ikang abener lakunya ring loka/ iwirnya/ ikang iwah/ ikang udwad/ ikang janmasri// yen katelu/ wilut gatinya// yadin pweka nang istri hana satya budhinya/ dadi ikang tunjung tumuwuh ring cila//
Artinya: Tiga yang tidak benar jalannya di bumi yaitu sungai, flora melata, dan wanita. Ketiganya berjalan berbelit-belit. Jika ada perempuan yang lurus budinya akan ada bunga tunjung tumbuh di batu.
Jelas bagaimana perempuan dicitrakan dalam kalimat tersebut. Bahwa perempuan disamakan dengan sungai dan flora melata yang berbelit-belit. Dan yaitu ketidakmungkinan perempuan untuk bisa mempunyai pendirian. Karena tidak akan ada bunga tunjung yang tumbuh di batu.
Juga wacana bagaimana perempuan dibandingkan dengan laki-laki dalam Serat Paniti Sastra:
Wuwusekang wus ing ngelmi/ kaprawolu wanudyo lan priyo/ Ing kabisan myang kuwate/ tuwin wiwekanipun/..
Artinya: Katanya yang sudah final menuntut ilmu, perempuan khusus seperdelapan dibanding laki-laki dalam hal kepandaian dan kekuatan serta kebijaksanaanya.
Makara dalam kalimat di atas ada ketidaksetaraan antara laki-laki dan wanita. Walau mungkin kenyataannya bisa jadi demikian, tapi menurutku perempuan kudu diberi waktu yang sempurna sama dengan laki laki. Memang demikianlah adanya pandangan orang Jawa, saya khusus memberi gambaran, jikalau sependapat boleh terima, tapi jikalau mungkin tak sependapat ya ijan dipakai, cukup sebagai pengetahuan saja disebapkan saya juga begitu.

Dalam kehidupan perempuan Jawa sering kita dengar istilah masak, macak, manak yang artinya berakal memasak, berakal berdandan atau bersolek, dan bisa memberi keturunan,… hehehehe,… tampaknya gak jauh jauh dari sumur, dapur, dan kasur,… masa iya sih sedangkal itu. Tapi setelah dipikir lagi ternyata amat dalam,

1. Masak

Wanita atau perempuan Jawa tidak sekadar membuat/mengolah makanan, melainkan memberi nutrisi dalam rumah tangga sehingga tercipta keluarga yang sehat. Dalam acara memasak pula seorang perempuan harus mempunyai kemampuan meracik, menyatukan, dan mengkombinasikan banyak sekali materi menjadi satu untuk menjadi sebuah makanan. Ini yaitu wujud kasih akung istri terhadap segenap anggota keluarga.

2. Macak

Macak yaitu bersolek atau berhias. Jangan dimaknai khusus sebagai acara bersolek mempercantik diri. di dalamnya terkandung makna menghiasi atau memperindah bangunan rumah tangga. Juga mempercantik batinnya biar mempunyai sifat yang lemah lembut, ikhlas, penyayang, sabar dan mau bekerja keras.

3. Manak

Manak artinya melahirkan anak.Tidak semata proses bekerja sama dengan suami dalam menciptakan anak, mengandung dan melahirkan seorang buah hati. Akan tetapi mengurus, mendidik, dan membentuk karakteristik seorang anak hingga menjadi insan seutuhnya.

Menurut Ronggowarsito sedikitnya ada 3 tabiat perempuan yang jadi pertimbangan laki laki saat akan memilih, yaitu :
1.Watak Wedi, menyerah, pasrah, ijan suka mencela, membantah atau menolak pembicaraan.
Lakukan perintah laki-laki dengan sepenuh hati.

2.Watak Gemi, tidak boros akan nafkah yang diberikan.
Banyak sedikit harus diterima dengan syukur. Menyimpan rahasia suami, tidak banyak berbicara yang tidak bermanfaat. Lebih lengkap lagi ada sebuah ungkapan, gemi nastiti ngati-ati. Kurang lebih artinya sama dengan klarifikasi gemi diatas. Siapa laki-laki yang tidak mau mempunyai pasangan yang gemi?

3.Watak Gemati, penuh kasih.
Menjaga apa yang disenangi suami lengkap dengan alat-alat kesenangannya menyerupai menyediakan makanan, minuman, serta segala tindakan. Mungkin disebapkan hal ini, banyak perempuan jawa relatif bisa memasak. Betul semua bisa beli,tetapi hasil kuliner sendiri yaitu sebuah bentuk kasih akung seorang perempuan di rumah untuk suami (keluarga).

Tiga sifat di atas ‘tidak khusus’ cocok diterapkan sempurna pada perempuan Jawa. Namun semua laki laki dari suku manapun akan menyenangi perempuan dengan huruf tersebut. Karena kini yang dilihat bukan asal suku nya, tetapi karakternya. Dan tidak semua perempuan Jawa punya huruf tersebut. Pada perempuan ada 3 tabiat perempuan jawa yaitu :
1. tangguh, pekerja keras dan pantang menyerah
2. irit dan mau hidup susah
3. penurut, setia, lembut

Definisi WA-NI-TA.

WA : Tertawa

melalui atau bersama ini kata lain perempuan selalu ingin tertawa atau senang dan bahagia. Tugas anda sebagai kaum laki-laki untuk menciptakan seorang perempuan selalu tersenyum, tertawa, senang dan bahagia. Bila anda bisa bahagiakan perempuan dengan dengan hartamu, tahtamu atau bila belum bisa sekurang-kurangnya bahagiakan perempuan dengan perilaku dan tutur kata. Puji perempuan dan buat elalu senang dan bahagia.

NI : Geni

Kata geni berasal dari bahasa jawa yang artinya api. Semua orang tahu sifat api yaitu panas serta bila benci api akan menghanguskan apa saja yang dibakarnya tanpa memikirkan dampak dan akibatnya. Dalam pengambilan suatu keputusan seorang wanitaakan lebih menggunakan perasaan daritepat pada fikiran. Hal tersebut menimbulkan seorang perempuan tidak akan memikirkan akhir dari suatu keputusan yang diambilnya.

TA : Tata

Karena perempuan mempunyai sifat yang selalu ingin tertawa, senang dan senang yang kadang terlalu hiperbola dan dalam mengambil suatu keputusan lebih menggunakan perasaan daritepat pada fikiran yang kurang memikirkan dampak dan hasilnya maka sudah menjadi kewajiban anda sebagai kaum laki-laki untuk bisa menata dan mambimbing kaum wanita. Tapi harus diingat dalam membimbing kaum perempuan perlu trik tertentu. Hal ini disebabkan konon katanya kaum perempuan terbuat dari tulang rusuk kaum pria. Anda tentu tahu tulang rusuk itu keras dan bengkok. Bila tidak ditata ia akan tetap bengkok bila terlalu keras manata akan menimbulkan patah.

"Perempuan Jawa punya kekuatan cinta yang luar biasa walau kadang tidak tampak di permukaan." Sebagai kaum laki-laki anda juga harus tahu bahwa perempuan itu yaitu mahluk yang misterius. Wanita bisa menyembunyikan benci dibalik cinta atau sebaliknya bisa menyembunyikan cinta dibalik benci.

Diolah dari banyak sekali sumber.

Sekian update isu kali ini seputar Arti Wanita Dalam Bahasa Jawa Yang Penuh Makna. Semoga bermanfaat dan sanggup menjadi wangsit anda semua. Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar